"Inilah rahasia yang membuat kita bisa berdiri di sini sekarang." -Prilly Lanabie
***
Author POV
"Prilly...?" Lirih Ranti tak percaya saat ia melihat Prilly dengan pakaian Rumah sakit berdiri dengan tubuh bergetar di hadapannya.
"Ibu Ranti.. Aku udah inget semuanya! Ibu gak perlu tutupin semua dariku! Aku ingat Panti asuhan Dandileon tempat Ibu merawat ku sewaktu kecil, aku juga ingat ali! Tapi siapa lelaki didepan ku ini bu?" Ujar Prilly dengan suara bergetar.
Ia mulai tersentak saat mendengar lelaki yang bersama Ranti sekarang menyebut nama Ayah dan Bundannya. Apa lelaki ini terlibat dalam kecelakaan 4 tahun lalu?
"Oh, jadi ini anak Karina dan Guntur? HAHA.. Ternyata anak ini tidak lebih dari sampah sama seperti Guntur, ya Ranti?" Ujar Zero dengan picik. Prilly membulatkan matanya tak percaya.
"Percuma dia masih hidup Ranti, dia sama sekali tidak mengingat ku. Aku siapa, dan berperan apa aku dalam kejadian 4 tahun lalu. Jadi tidak ada bukti."
Ranti membeku, ia sudah tidak sanggup melihat Farah, Mantan Istri Zero. Ibunda Ali, menderita karena Kehidupan Drama Zero selama ini. Yang seakan menunjukan bahwa Ali dan Farah adalah bonekannya.
Selama ini Ali selalu bertanya mengapa Ayahnya tak pernah pulang bahkan merawatnya ketika ia remaja. Jawabannya, karena Zero sama sekali tidak mencintai Farah melainkan ia mencintai Karina, Ibunda Prilly.
"Dengarkan baik-baik Prilly." Ujar Ranti.
"Jangan memulai jika kamu tidak mau mati dalam rumahku, Ranti!" Teriak Zero menodong sebuah pistol.
"AAA! Ibu Ranti!!!!" Pekik Prilly khawatir,"Sebelum kamu membunuh ku Zero, aku akan membuat kamu merasakan dinginnya ruangan Penjara!" Ujar Ranti lantang. Prilly semakin tak mengerti. ada apa dibalik semua kisah mengerikan di hidupnya? Apa hubungannya dengan Ali.. Siapa Zero? Siapa Farah? Siapa Ibunda dan Ayahnya sebenarnya? Dan siapa sebenarnya Ibu Ranti?
"AYAAAH!!" Ali membelakan matanya saat ia melihat Ayahnya menodong sebuah pistol pada kepala Ranti.
"Ali, Ibu mohon tolong bawa Prilly pergi sekarang!" Pekik Ranti kencang. Ali menggelengkan kepalanya yakin.
"Saya gak akan biarin Lelaki brengsek seperti anda, Pak Zero Zeefand. melukai atau pun menyentuh kedua wanita yang saya cintai untuk kesekian kalinya!" Ujarny lantang.
Prilly menatap Ali tak percaya, rasanya hatinya menghangat mengigat Ali lah teman satu-satunya semasa kecil yang selalu ada untuknya. Bahkan mereka melupakan satu sama lain saat keduanya sama-sama memulai penderitaan yang tak pernah berhenti.
"Zero, sudah cukup aku membohongi anakku selama ini." Ujar seseorang. Zero melepas pistol dari sisi Kepala Ranti dan mulai menatap Wanita Yang berdiri di ambang pintu dengan wajah sembabnya.
"Bunda?!" Pekik Ali tak percaya. Bundanya bisa celaka bila ada di rumah iblis ini. "Ali tolong maafkan bunda, kamu mau kan?" Ujar Farah dengan isaknya yang semakin kencang.
"Apa maksud bunda? Ali gak ngerti??"
"Kamu Prilly?" Tanya Farah sambil menghampiri Prilly yang menatapnya bingung. "kamu cantik seperti Karina, tidak salah jika Mantan suamiku menyukai Ibumu." Ujar Farah dengan isaknya yang semakin terdengar jelas. Prilly terpaku, ia semakin tak mengerti.
"Sudah cukup selama ini aku membohongi anakku Zero! Sudah cukup selama ini aku bilang padanya bahwa aku tidak tau apa yang kamu lakukan pada keluarga Lanabie!" Pekik Farah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow Love
FanfictionPrilly Lanabie, Gadis ceria dengan hidupnya yang begitu serupa dengan warna Pelangi, Sempurna. Membawa Seorang Ali Zeefand yang hidupnya seperti Awan gelap dipenuhi hujan, kedalam hidup Pelanginya. "Kenapa lo bawa gue ke hidup lo yang seperti pela...