#PrillyPOVAku berjalan melewati ali dan wanita disebelahnya, aku memilih berusaha tak peduli. Padahal hati ku terasa sakit. air mata ku siap untuk mengalir, tapi aku berusaha menahan semuanya.
Yang mereka tau aku selalu ceria.
tapi kali ini aku terluka, kenapa seakan ali yang biasanya tak pernah bersama wanita, sekarang berdiri bersama wanita cantik yang baru ku lihat?Tidak ada penolakan saat wanita itu memeluk lengan ali dengan posesif. Aku cemburu.
Aku duduk di bangku bis paling ujung, menatap jendela besar di sebelahku, langit mulai gelap. Mobil yang tadinya masih terlihat bentuknya, sekarang hanya terlihat lampu yang membantu menerangi jalanan.
Air mata ku mengalir, padahal aku tidak berkedip. tidak kah ali tau? Aku mencintainya. Sejak kapan Seorang Prilly Lanabie yang ceria dan supel menjadi lemah dan sering menangis?
Sejak aku mencintai ali.
apa gadis tadi kekasih ali? Apa itu yang membuat ali selama ini selalu menolak perempuan yang menyukainya? Bahkan bersikap acuh? tapi kenapa baru sekarang.
Sekarang, saat aku sudah terlalu dalam mencintainya.
Ah, kepala ku terasa pusing memikirkan semuanya. Seadainya aku bisa meminta, aku hanya ingin ali tau bahwa aku mencintainya.
***
#AuthorPOV
Udara disana terasa begitu menusuk kulit seluruh murid yang berkunjung. Semuanya memakai baju tebal, termaksud Prilly.
"Ayo semuanya! Turun nya hati-hati!" Teriak salah satu pembimbing untuk acara study kali ini. Prilly turun dengan hati-hati, tanganya ia lipat sebagai alat penghangat tubuhnya sendiri.
"Prilly...." Prilly menengok, ia mendapati Michelle dengan wajah cerianya memeluknya erat.
"Kita udah sampe di BROMOOO" teriak michelle antusias. Prilly tersenyum bahagia. Lalu membalas pelukan sahabatnya, michelle."Ayoo semuanya, berkumpul di kelompok masing-masing!" Teriak salah satu guru, lalu mengumpulkan semua murid-murid yang baru saja turun dari BIS,
Prilly sudah berkumpul di kelompoknya, ia berusaha menahan air matanya yang akan turun ketika menatap gadis yang tadi memeluk lengan ali mesra kini mengandeng tangan ali mesra.
Prilly menarik nafas dalam-dalam, lalu mengeluarkannya dengan pelan. Berusaha menetralkan nafas dan dadanya yang sakit.
"Yaampun, kak Fanya sekelompok juga ya sama kita?" Tanya michelle membuat prilly menatap gadis yang dipanggil dengan sebutan 'fanya'.
"Yaampun, kenapa ada Kodok sawah disini?!!" Teriak michelle menunjuk Dimas. Dimas memutar bola matanya malas, lalu menatap tajam wajah michelle. Michelle memeletkan lidahnya jengkel.
"Kita udah disuruh ke penginapan, ayo." Ucap dimas, lalu melangkah.
Kelompok Prilly berjalan mengikuti arah tujuan dimas.Prilly menunduk, wajahnya mulai memerah menahan tangis. Tanganya meremas sweater tebalnya. Sedangkan michelle asik menjaili Dimas didepan.
"Prilly, lo mau minum gak?" Tanya Ana salah satu teman sekelompok prilly. "Gausah, na. Aku gak haus. Makasih ya." Prilly tersenyum manis, lalu berjalan lebih cepat.
Prilly menengok sedikit ke belakang, menatap ali yang sedang memandang punggungnya, Fanya masih saja bergelayut manja di lengan kokoh orang yang prilly cintai.
Ya Allah, kuatkan aku..
Air matanya lagi-lagi menetes.
"Lo kenapa prill?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow Love
FanfictionPrilly Lanabie, Gadis ceria dengan hidupnya yang begitu serupa dengan warna Pelangi, Sempurna. Membawa Seorang Ali Zeefand yang hidupnya seperti Awan gelap dipenuhi hujan, kedalam hidup Pelanginya. "Kenapa lo bawa gue ke hidup lo yang seperti pela...