Stalking?

25.7K 1.9K 6
                                    

#AliPOV

Aku melihat Prilly, ia tersungkur di lantai akibat tarikan seseorang dari belakang, mata ku sedikit terbelak saat melihat gadis tinggi, dengan bando besar di rambutnya menatap sengit prilly.

Ya, Dia Reena. Salah satu gadis yang selalu mengirim barang-barang mahal lewat Dimas untukku. Berlebihan.

Aku menatap reena dengan tatapan membunuh, beraninya dia melukai Prilly. Tunggu, apa maksudnya pemikiran ku tadi?

Menyentuh prilly? Apa itu urusanku? Argh.

"Kamu jahat banget sih li," lirih reena dengan suara manjanya, aku hanya menatapnya datar, lalu menghampiri prilly, menariknya kedalam gendonganku.

Ya, Aku harus melawan gengsi ku. Entah kenapa Prilly seperti memiliki magnet dalam dirinya untuk menarik ku kedalam setiap apapun tentangnya.

"Kak ali.." Ku dengar prilly melirih, aku sama sekali tak menatap matanya. Bisa-bisa aku terbuai dan bukannya membawanya ke UKS aku malah menatap matanya yang berwarna hazel itu.

Argh. Kau harus segera menjauhkan prilly, Ali Zeefand!
Kau tidak boleh lama-lama terbuai oleh perasaan aneh ini. Shit!

***
#AuthorPOV

Apa harus aku masuk kedalam dunia mu?
Apa aku harus mulai menginjak kebahagian yang seharusnya?

Aku tak bisa. Aku tak bisa.

Ali menggelengkan kepalanya, keringat bercucuran di dahinya, matanya terpenjam.. Sampai, matanya terbuka, dan tubuhnya langsung menegang.

"Shit! Kenapa gue mimpi lagi!"

ali mengacak-ngacak rambutnya Frustasi. Kenapa gadis itu datang lagi, lebih tepatnya, gadis itu ingin membawa ali kedalam dunianya. Tapi ali menolak.

Ali menatap ponselnya, tertera nama Dimas di ponselnya.

Dimas : Li, udah bangun?

Ali memutar bola matanya malas, lalu membalas pesan dimas

Ali : menurut lo?

Dimas : gahahaa, udah jam 5 buru mandi lo! Sekolah. Katanya ada kejutan di sekolah.

Ali : apa?

Dimas : ih kepo

Ali : najis lo

Dimas : najis tapi mau temenan sama gue

Ali : berisik

Dimas : iya iya Dasar manusia es

Ali hanya mengendus, lalu melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Tak butuh lama, ia keluar dengan seragam putih hitamnya, lalu mengambil kunci motor di meja belajarnya.

"Bunda, ali Pergi dulu.. Assalamualaikum"

"Walaikumsalam sayang, hati-hati ali.."

***

Ali memarkirkan motor ninja merah nya di dekat sebuah sepedah putih dengan keranjang bunga di sampingnya.

Baru pertama kali ia melihat ada yang membawa sepedah ke sekolah, biasanya.. Semua murid membawa mobil atau pun motor.

Sepeda, unik. Pikirnya

"Li, ngapain lo disini?" Suara itu membuat ali kaget, ali membalikan badan menatap Dimas sangar.

"Wes.. Ampun.." Dimas memundurkan badannya, karena ali menatapnya tajam.

Bukkk..

"ADUHH! Ngapain sih lo nabrak-nabrak gue? Dasar kakak kelas sebleng!"

Rainbow LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang