Basketball

21K 1.7K 24
                                        

Author POV

"Prill.. Bangun..." Prilly merasa sebuah tangan menepuk bahunya. Dan seketika mimpi indah nya buyar. "Ergg.. Aduh, maa-f.." Prilly berdiri dan menatap Romeo dengan rasa bersalah.

"Ma-af, aku ketiduran.." Prilly menunduk takut. Lelaki didepannya tersenyum, mangartikan bahwa ia tak keberatan.

Prilly menghela nafas kecewa, kenapa ia bermimpi.. Bermimpi bahwa ia dipeluk oleh ali? Dan gilanya.. Mimpi itu dalam tempat yang sama. Perpustakaan.

"Ali gak dateng, ya?" Tanya prilly lesu. Ia menatap penasaran romeo yang sedang mengerjakan tugas yang prilly beri. "Iya, gue tadi 1 jam nyari-nyari rumus fisika yang lo suruh. Dan dia gak dateng-dateng tuh,"

Prilly mendesah kecewa, tiba-tiba ia mengigat sesuatu.. Ia menyentuh dahinya dengan bingung. Ah hanya khayalan!

"Prill?"

"E-h, maaf Rom, lanjutin ya." Prilly tersenyum dan mulai membaca buku fisika untuk memulai belajar nya dengan romeo.

***

"Eh tau gak sih, sekolah kita ngadain Cup minggu ini,"

"Iya?" Tanya Eline Penasaran, ketiga wanita yang dekat dengan Prilly itu tampak menggosip.

"Kalian ngomongin apasih?" Seseorang datang dengan wajah cerianya. Prilly menatap teman-temannya yang sedang asik tertawa dan sepertinya membicarakan sesuatu.

"eh lo prill, nggak, ini kita lagi ngomongin cup yg diadain sekolah kita minggu ini." Ucap Anna.

"Ohh, kalian ikut cup?" Tanya prilly. Ketiga sahabat prilly menggeleng mantap.

"Pantesan, palingan kalian gak ikut karena mau support gebetan kalian kan?" Goda prilly.

Blushhhh

Ketiganya bersemu karena ucapan prilly yg benar. Mereka memang mau melihat gebetan mereka, alias pangeran pujaan hati.

"Engga, ih siapa bilang?"

"Ketahuan kali, chelle." Ucap prilly.

"Kamu mau lihat dimas kan?"

"Ih.. Engg-ak!" Sahut michelle mengelak. "Dan kamu, Elin. Kamu mau liat Maxime kan?"

Eline yang memang pemalu menunduk malu, pipinya bersemu merah. "Dan, kamu An, kamu mau liat zidaan yaaa??"

"En-gg..ak!"

"Ah kalian gak seru, bohong!"

"Ah! Lo juga kan! Mau liat Ali?" Ucap anna mengoda balik. Seketika prilly terdiam malu.

Apa benar ia ingin melihat ali kali ini? Sedangkan penggemar lelaki itu bisa dibilang satu sekolah. dan semuanya cantik melebihi dirinya.
Hft. Batinnya

***

"Li! Lempar kesini," suara teriakan riuh penonton masih terdengar bising di telinga Prilly. Ia menatap fokus ke arah pangeran-nya.

"Dia keren banget," lirihnya, walau sebenarnya otaknya menyuruh untuk berhenti memikirkan sosok Ali, tapi hatinya. Hatinya berkata lain, hatinya sudah tertera nama ali, hanya Ali Zefand seorang.

"AAAAH! AAAALII!" Suara riuh perempuan disebrang, dibelakang, bahkan disebelahnya masih terdengar sangat nyaring.

Sedangkan prilly, ia memilih diam. Ia diam berdiri dengan botol minum merah dan handuk biru ditangannya. "AAAA OMG" teriak para kaum hawa ketika melihat ali menyeka keringatnya.

Prilly hanya tersenyum kecut, bagaimana bisa ia memenangkan hati seorang Ali. Yang suka aja banyak dan cantik-cantik bahkan pintar. Hft.

Tiba-tiba mata prilly memancarkan kekawatiran, di sana.. Beberapa meter didepannya, ali memegang bola siap untuk me-shot bola orange itu ke ring-nya.

Rainbow LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang