20. Bertemu

12.8K 1.8K 2
                                    

"kenapa bibirmu pucat?"

Zea mengedipkan matanya sekali. "Malam ini dingin dan aku lupa mematikan pendingin ruangan,"

Zea menjawab dengan alami, tatapan matanya tenang, tidak ada yang bisa menemukan kejanggalan dari semua gerakan dan ekspresi wajahnya.

Membuka tutup botol dan meminumnya sambil berjalan menjauh dari Emilio, hatinya tegang sesaat saat mendengar pertanyaan tersebut.

Tapi dia bisa beradaptasi dengan cepat sebelum Emilio menemukan sesuatu yang salah.

Bodoh!

Dia terlalu ceroboh, hanya karena kesal dia lupa menyamarkan wajahnya yang pucat.

"Hari ini kita pergi?" Zea duduk di sofa, mencari tempat yang berada di kegelapan.

"Ya, kita pergi siang nanti." Balas Emilio.

"Kalau begitu, aku tidur sebentar." Zea meletakkan botol air di atas meja, melangkah dengan malas ke arah kamar tidur.

Tatapan Emilio terus berada di tubuh Zea sampai semuanya hilang di balik dinding.

__-__-__-__-__

Zea diam-diam mengawasi sekelilingnya, pekarangan yang sangat luas, dan ... Ini villa?

"Untuk apa kamu membawaku kemari?" Zea menatap sekilas Emilio dan bertanya dengan santai.

Pria tersebut menggenggam tangan gadisnya dan membawanya masuk. "Bawa kamu dan temui seseorang,"

Mereka masuk, Zea melihat interior yang sangat mewah tapi memiliki kesan elegan saat di pandang. Dengan langkah alami Zea mengikuti dengan patuh, tapi tidak dengan hatinya.

Zea memiliki perasaan di awasi walaupun tidak terlalu jelas, dan itu membuat hatinya waspada meskipun Emilio berada di sisinya.

Matanya melirik dengan hati-hati ke beberapa titik sudut di villa ini, tidak ada yang salah. Dia mengembalikan Pandangannya ke depan dan melihat beberapa orang duduk berkumpul.

"Akhirnya kamu datang," ujar salah satu pria yang ada di sana.

Semua orang mengalihkan perhatiannya kepada dirinya dan bertanya kepada Emilio. "Ini pacarmu?"

"Ya, ini pacarku Zea," Emilio memundurkan tubuhnya sedikit supaya mereka bisa melihatnya dengan jelas.

"Ze, mereka semua adalah sahabatku." Emilio mengajak dirinya duduk.

Sahabat? berarti ....

Seseorang dengan cahaya yang terang di matanya langsung berbicara. "Kakak ipar, aku Ettan. Kalau kamu butuh sesuatu katakan saja padaku, jangan sungkan."

Emilio melirik sekilas dan menjawab. "Dengan aku di sini, apakah dia memerlukan bantuan mu?"

"Tidak, jangan memanggilku kakak ipar." Zea mendengar panggilan Ettan untuk dirinya, dia merasa itu sedikit aneh.

Tidak menunggu Ettan berbicara, Emilio menjawab dengan cepat. "Biarkan saja, itu memang benar."

Menurut novel ada total 3 orang sahabat Emilio, dia kenal salah satu dari mereka itu adalah Affandra. Jika yang satu Ettan berarti satu orang lagi pasti Davka.

"Aku Davka," seseorang yang menutup mulutnya dari tadi, akhirnya membuka suara.

Dan benar saja, tebakannya tepat sasaran.

"Yang satu lagi kamu sudah mengetahuinya, kamu bertemu dengan Affa beberapa minggu yang lalu. Ingat?"

Emilio mengambil alih pembicaraan ketika Davka dan Ettan sudah memperkenalkan diri mereka sendiri.

WHY AM I HERE [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang