10. Hansa

15.9K 2.1K 1
                                    

Seorang wanita bersandar di sofa dengan satu tangan yang aktif memindah-mindah chanel TV dan satu tangan lagi yang terfokus memasukkan cemilan ke dalam mulutnya.

Selang beberapa menit, wanita itu mendengar suara langkah kaki menuju apartemennya. Dia melirik ke arah pintu dan memutar matanya dengan malas, wanita itu meletakkan semua barang yang ada di tangannya ke atas meja dan berjalan menuju pintu.

Saat wanita itu membuka pintu orang tersebut sudah berdiri tepat di depan pintunya, dia mengambil barang yang ada di tangan orang tersebut dan mengeluarkan sejumlah uang dan memberikannya.

Wanita itu menenteng barangnya menuju salah satu ruangan dan mengetuk pintunya, seorang lelaki dengan pakaian yang masih berlumuran darah keluar dan membuka pintunya.

"Nona?" Hansa memanggil dan menatap dengan pandangan bertanya.

Zea memberikan barang yang di tentengnya dan berkata. "Pakaian anda."

"Terima kasih nona." Hansa mengambil pakaian yang diberikan Zea dan masuk kembali ke dalam kamar.

Zea duduk kembali di ruang tamu dengan rasa bosan yang memuncak, ini adalah hari-hari yang selalu dia dambakan sejak dulu tapi ketika dia mendapatkannya dia merasa bosan.

Dia merindukan keseharian yang selalu dia kerjakan di kehidupan sebelumnya, hari yang tidak pernah membosankan dan penuh dengan tantangan.

Zea mengingat kembali perasaan saat dia menjalankan misi, walaupun itu menegangkan tapi tidak pernah gagal membuat darahnya mendidih dan bersemangat.

Sesekali mengambil misi saat dia bosan, sepertinya tidak apa-apa? Ya, itu sudah di putuskan. dia akan mengambil misi yang di keluarkan organisasi pembunuh bayaran.

Tidak perlu terlibat dengan organisasi seperti dulu, hanya menyelesaikan misi dan mendapatkan hasil kontribusi. Zea mendapat informasi dari pasar gelap bahwa organisasi bawah tanah dunia ini sebenarnya berbeda dari kehidupan sebelumnya, akan dia jelaskan sedikit.

Ada beberapa tipe organisasi gelap di dunia ini, pertama yang beroperasi di bidang penyeludupan senjata.

Yang kedua beroperasi di bidang pembunuh bayaran dan biasanya organisasi ini akan mengeluarkan misi yang bisa diambil oleh semua orang yang artinya tidak harus menjadi anggota organisasi.

Yang ketiga beroperasi di bidang penyeludupan barang-barang terlarang sekaligus tempat penelitian ilegal.

Yang terakhir adalah yang terlengkap, organisasi yang bergerak di semua bidang. Umumnya organisasi seperti ini memiliki otoritas yang sangat tinggi dan di hormati serta di takuti semua orang.

Menurut informasi di atas berarti organisasi milik Emilio adalah tipe terakhir, dan dia tidak akan mengambil misi yang di keluarkan organisasi Emilio.

Zea berencana mengambil misi dari organisasi yang beroperasi di bidang pembunuh bayaran dan mengajak Hansa untuk mendapat pengalaman yang bisa di jadikan sebagai pengalaman.

Bukannya apa, menurut sikap Emilio yang sekarang jika dia tau Zea mengambil misi maka pasti dia akan menghujaninya dengan pertanyaan dan selalu mengekor di belakangnya karena khawatir. Dia tidak mau hal yang merepotkan itu terjadi.

Zea menoleh ke samping saat merasakan seseorang duduk dan bertanya. "Lapar?"

Hansa mengangguk singkat. "Apakah ada bahan-bahan di dapur? Saya bisa memasak."

"Ada, saya meletakkannya di lemari pendingin." Bagus, orang yang di pilihnya juga bisa memasak dan itu menyelamatkannya dari makanan take away.

30 menit yang di butuhkan Hansa untuk memasak banyak hidangan yang sudah tersaji rapi di atas meja.

"Nona makanannya sudah siap."

"Ya."

Zea berjalan dan tercengang melihat makanan yang sangat menggugah selera, tadi dia tidak merasa lapar sama sekali tapi sekarang cacing di perut nya menggerutu.

Zea duduk dan mengambil makanan yang terlihat menggiurkan, saat ingin memakan suapan pertama dia menoleh ke samping meja dan melihat Hansa masih berdiri melihatnya.

"Kenapa anda tidak duduk?"

"Tidak, saya akan makan setelah nona selesai." balas Hansa.

"Apa maksudnya, duduk dan makan bersama."

Hansa ingin menolak tapi melihat tatapan tajam Zea, dia menelan kembali kata-katanya dan duduk di depan Zea.

Zea memakan makanan yang di masak Hansa dan rasanya sangat enak, untuk kali ini dia makan lebih dari porsi biasanya dan dia berhenti saat perutnya kenyang.

Zea beranjak dari duduknya dan berencana mencuci bekas peralatan makan. Tapi Hansa bergerak lebih cepat dan berkata. "Nona biar saya yang melakukannya."

Zea tidak berdebat dan memilih menunggu Hansa di sofa ruang tamu.

"Hansa, ada yang perlu kita diskusikan sekarang." ucap Zea ketika melihat Hansa keluar dari dapur, Hansa terdiam sebentar dan datang ke arah Zea.

"Apa anda ingat apa yang saya katakan saat pertama kali kita bertemu?" Zea membuka obrolan dengan pertanyaan saat melihat Hansa sudah duduk dengan nyaman di hadapannya.

"Ingat, karena itulah saya memberikan kesetiaan saya kepada anda."

"Pelatihan yang akan saya berikan tidak mudah dan tentunya memakan waktu lama, jika anda merasa tidak memiliki tekat yang kuat maka saya akan memberikan kesempatan terakhir kepada anda untuk pergi dari saya."

Zea menanyakannya sekali lagi karena dia tidak akan menerima orang yang berhenti di tengah-tengah pelatihan.

"Saya tidak akan kembali pada ucapan saya, saya harap nona tidak meragukan saya dan mempercayai saya."

"Selanjutnya, saya akan menanyakan masa lalu anda, apakah anda tidak keberatan?" Zea ingin tahu sebesar apa kebencian Hansa untuk masa lalunya.

Wajah Hansa mengeras untuk beberapa saat dan menjawab. "Tidak, nona berhak mengetahui masa lalu saya."

"Kepada siapa anda ingin balas dendam?"

Hansa menggertakkan giginya dan menjawab dengan penuh rasa permusuhan. "Saya ingin membalas dendam kepada keluarga saya."

To be continued

Jangan lupa tinggalkan jejak, terima kasih.

See you next time


09 Juni 21

REVISI: 24 Juni 22


















WHY AM I HERE [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang