•○●🌃●○•
Setibanya Alice, Maureen, dan Jessie di lokasi prom night, sudah banyak orang yang sudah hadir disana termasuk janet.Waktu sudah menunjukkan pukul 19.53 yang berarti acara promnight akan segera dilaksanakan. Mereka bertiga kemudian duduk di meja yang agak berjauhan dengan Janet untuk menghindari gangguannya.
Acara promnight pun berlangsung dengan damai. Sepertinya janet tidak menyadari kehadiran Alice dan lainnya karena jarak yang cukup jauh.
Disaat pembawa acara sedang berbicara, tiba-tiba banyak orang yang teralihkan perhatiannya karena kedatangan dua orang yang tentu saja sangat mencolok.
Lampu sorot kemudian mengarah ke arah dua orang pria yang sedang berjalan seolah-olah mereka adalah pemeran utama dalam cerita. Siapa lagi kalau bukan Stephan yang dengan penuh percaya diri berjalan sambil melambaikan tangan, serta Alvaro yang sedang berusaha menghindari keramaian yang diakibatkan oleh kedatangannya sendiri.
Mereka kemudian duduk di tempat yang jaraknya hampir bersebelahan dengan meja Alice, Maureen, dan Jessie. Tentu saja karena kedatangan dua orang mencolok tersebut dapat menarik perhatian Janet ke belakang dan tak sengaja matanya bertemu dengan mata Alice.
Alice cukup kaget karena telah membuat eye contact secara tak sengaja dengan Janet yang kemudian membuatnya menyesal.
Akhirnya setiap orang sudah dipersilahkan untuk menyantap menu yang sudah disediakan. Mereka kemudian mengambil makanan di meja yang sudah disediakan lalu kembali ke meja tempat mereka makan. Ada juga beberapa orang yang menyantap makanan mereka sambil berdiri dan bercakap-cakap dengan orang lain. Ada juga yang langsung memutar musik lalu berdansa di panggung untuk memeriahkan suasana.
Disaat pesta sedang berlangsung dengan damai, tiba-tiba Janet datang sambil membawa makanan dan minumannya lalu duduk di meja yang sama dengan Alice, Maureen, dan Jessie.
"I don't know what you're going to do this time but please don't bother Alice." Kata Jessie dengan nada curiga.
"Apakah kau sudah kehabisan teman karena sikapmu itu?" Tanya Maureen sinis.
"Easy guys, aku tidak memilik urusan dengan kalian, aku hanya ingin duduk dekat dengan teman cantik kalian ini." Balas Janet.
"Janet, tolong jangan menggangguku. Kurasa aku tidak berbuat salah denganmu." Kata Alice sambil sedikit menjauh namun sial rambutnya dijambak oleh Janet.
"Of course sweetie, i have problem with you." Balas Janet dengan nada emosi
Maureen dan Jessie sontak berdiri dan berusaha melepaskan cengkraman tangan Janet dari kepala Alice.
"Lebih baik kau hentikan perbuatanmu ini jika tak ingin ayahmu sampai melihat kejadian ini." Kata Maureen sambil merekam kejadian tersebut yang akhirnya berhasil membuat Janet melepaskan cengkraman tangannya dari Alice.
Namun sepertinya hal itu tak berlangsung lama hingga janet mengambil minuman cokelat panas yang ada di meja sebelah lalu menyiramnya pada Alice.
Seketila suasana disekitar menjadi kacau karena perbuatan Janet. Maureen yang marah kemudian mendorong Janet hingga ia terjatuh, sementara Jessie yang panik berusaha mengeringkan Alice dengan kain lap.
Untung saja cokelat panas yang disiram oleh janet sudah tidak terlalu panas sehingga tidak akan membuat kulit Alice melepuh.
Stephan yang tadinya sedang berbincang dengan temannya seketika mengalihkan perhatiannya ke pusat keributan dan melihat Alice yang terlihan sudah basah dengan cokelat. Sontak ia kemudian berlari dan segera melepaskan jasnya lalu membungkus Alice agar tidak menarik perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Watching Over You
Teen Fiction"Renne Riverra seorang mafia kelas kakap yang diberi tugas untuk menyamar sebagai seorang siswi di sebuah sekolah menengah atas dengan identitas sebagai Alicia Ashleen. Ia ditugaskan untuk menjaga dan mengawasi seorang pewaris dari pemilik perusahaa...