•○●🌃●○•Sudah seminggu berlalu sejak pengumuman tentang prom night yang akan diadakan pada akhir bulan. Kini Renne juga sudah kembali ke apartemennya setelah seminggu penuh menginap di rumah Maureen. Dan pada weekend kali ini, Maureen mengajak Renne dan Jessie untuk pergi mencari dress yang nanti akan mereka kenakan pada saat prom night nanti.
Kali ini mereka memutuskan untuk bertemu di rumah Maureen lalu bersama-sama pergi ke butik yang merupakan rekomendasi dari Maureen sendiri. Renne kemudian memutuskan untuk mengenakan kaos lengan panjang, yang kemudian dipadukan dengan jeans dan sneakers. Cukup sederhana, namun nyaman dipakai.
Setelah yakin dengan penampilannya, Renne tak lupa kembali mengubah identitasnya menjadi Alice dengan mengenakan kacamata miliknya beserta rambut yang diikat rapih, setelah itu, ia kemudian siap berangkat.•○●🌃●○•
Butuh waktu kurang lebih 15 menit bagi Renne untuk sampai di kediaman Maureen dengan menggunakan vespa miliknya. Sebelum gadis itu berniat untuk menghubungi penjaga untuk membukakan gerbang agar ia dapat masuk, Renne sudah dikagetkan dengan suara sapaan dari seorang gadis. Siapa lagi kalau bukan Jessie.
"Hey Alice, good morning." Sapa Jessie dengan senyum hangatnya yang kemudian dibalas oleh juga oleh Renne. Renne cukup terkejut dengan pakaian yang dikenakan oleh Jessie. Gadis itu mengenakan sweater oranye yang kemudian dipadupadankan sengan rok panjang berwarna kuning dengan motif bunga sehingga menambah kesan manis pada Jessie sehingga terlihat sangat cocok padanya.
"Sepertinya kau juga baru sampai, let's go together." Ajak Jessie yang dibalas dengan anggukan oleh Alice. Mereka kemudian bersama-sama masuk ke kediaman Maureen. Sesampainya mereka di pintu utama, nampak Maureen yang sepertinya sudah siap dan menunggu mereka di sana.
"Hey guys, right on time." Kata Maureen sambil berjalan mendekati mereka. Gadis itu nampak mengenakan kaos oversized berwarna putih dan celana pendek hitam, yang kemudian dikombinasikan dengan sepatu boots berwarna hitam yang terlihat sangat cocok dengannya.
"Alice, parkirkan saja motormu di sebelah sana. Kita akan pergi menggunakan mobilku." Kata Maureen sambil memainkan kunci mobil miliknya.
"Kau sudah punya sim?" Tanya Jessie tak yakin.
"No, not yet." Balas Maureen dengan penuh kebanggaan.
"Apa kau yakin ingin mengendarai mobil sedangkan kau bahkan tidak memiliki sim?" Tanya Jessie yang cukup frustasi.
"Tenang saja, kita hanya perlu memastikan untuk tidak melanggar aturan dalam berkendara. Let's go." Jawab Maureen dengan santai, lalu berjalan menuju ke arah mobil miliknya.
Jessie dan Alice pun saling bertatapan lalu dengan pasrah berjalan mengikuti Maureen untuk menuju ke mobilnya. Setelah mengumpulkan keberanian, mereka kemudian berangkat menuju ke tempat tujuan.
Butuh waktu setengah jam bagi mereka bertiga untuk sampai ke tempat tujuan. Sesampainya mereka disana, mereka sudah disambut oleh pegawai yang bekerja di butik tersebut.
"Good morning, welcome to our store. What can i help for you?" Sapa pegawai tersebut dengan ramah.
"Tolong antar kami ke bagian gaun-gaun terbaik di sini." Kata Maureen.
Pegawai tersebut kemudian mengangguk dan mengantar mereka ke lantai paling atas di butik tersebut. Jessie dan Alice hanya dapat diam mengagumi desain dan interior butik tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Watching Over You
Teen Fiction"Renne Riverra seorang mafia kelas kakap yang diberi tugas untuk menyamar sebagai seorang siswi di sebuah sekolah menengah atas dengan identitas sebagai Alicia Ashleen. Ia ditugaskan untuk menjaga dan mengawasi seorang pewaris dari pemilik perusahaa...