"Renne Riverra seorang mafia kelas kakap yang diberi tugas untuk menyamar sebagai seorang siswi di sebuah sekolah menengah atas dengan identitas sebagai Alicia Ashleen.
Ia ditugaskan untuk menjaga dan mengawasi seorang pewaris dari pemilik perusahaa...
Hari ini adalah hari libur bagi Renne. Pasalnya ia tidak perlu lagi menyamar karena hari ini adalah weekend.
Renne hanya seharian dikamarnya sambil menonton film lewat laptop miliknya. Merasa dirinya cukup lapar, ia beranjak ke dapur lalu membuka kulkas dan ternyata benar, isinya kosong. Renne lupa bahwa ia belum menyediakan stok makanan.
Gadis itu kemudian pergi mengambil handuknya untuk mandi. Ia berencana pergi ke rumah sahabatnya dengan tujuan meminta jatah makanan.
Sesudah ia mandi, ia langsung bersiap-siap. Pakaian yang ia kenakan Cukup simple. Ia hanya mengenakan kaos bermotif hitam-putih lalu dilapisi dengan jaket jeans. Lalu sebagai bawahan, ia mengenakan jeans berwarna hitam dan sepatu berwarna putih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesudah bersedia, Renne langsung keluar dari rumahnya lalu mengambil mobil kesayangannya. Hari ini ia malas mengendarai motor, sekali-kali ia juga harus mengendarai mobil agar mobilnya tidak hanya menjadi pajangan di rumah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renne melaju kencang dengan mobil range rover miliknya. Selang 10 menit, ia sudah sampai di mansion milik Stephan.
Renne dengan segera memarkirkan mobil miliknya di garasi mansion tersebut. Gadis itu lalu masuk ke dalam mansion lalu disambut oleh beberapa maid di situ.
"Good morning, Mrs. Rivera." Sapa seorang kepala pelayan di sana.
"Good morning too sir, just call me Renne." Balas Renne.
Ia langsung naik ke lantai 3 menggunakan lift yang ada di mansion itu untuk menuju ke kamar sahabatnya.
Mansion itu sangat mewah, jika orang yang baru pertama kali masuk ke situ, mungkin akan tersesat sangking luasnya. Untunglah Renne sudah hafal setiap sudut dari mansion ini karena ia sudah sangat sering datang ke tempat ini. Bahkan saat ia kecil, ia pernah tinggal selama beberapa bulan di tempat ini.
Sesampainya di depan kamar Stephan, Renne langsung masuk tanpa mengetuk pintu. Kamar Stephan cukup luas dengan nuansa krem.
Ia cukup terkejut karena sahabatnya itu masih saja tidur. Renne kemudian pergi ke kamar mandi lalu mengambil segelas air dari wastafel lalu kemudian menyiram air tersebut ke arah Stephan
