"Jujur saja kehadiranmu sangat mengganggu. Apa urusanmu datang kemari?" Kata orang tersebut yang ternyata adalah Alvaro.
"E-eh..."
•○●🌃●○•
Entah ini karena kecerobohan dari sikap Alice atau memang Alvaro memiliki kepekaan luar biasa. Yang jelas, nasib sial memang harus diterima oleh gadis itu hari ini. Dan naasnya, setelah Alvaro mengetahui keberadaan Alice, ia melangkah mendekat ke arah gadis itu.
Alice yang masih belum menyadari keadaannya dan masih kaget dengan perkataan Alvaro, membuat ia hanya berdiri diam mematung hingga akhirnya bunyi jentikan jari menyadarkan gadis itu.
"Do you have business with me?" Tanya Alvaro.
"E-eh, i mean yeah." Jawab Alice yang berusaha untuk meredam kegugupannya.
"Cepat katakan."
"T-terima kasih sudah menolongku saat itu." Kata Alice.
"Saat apa?" Tanya Alvaro yang sepertinya ingin mengerjai Alice.
"Saat aku diculik, k-kau dan Stephan datang menyelamatku." Jelas Alice
"Benarkah?" Tanya Alvaro yang dibalas dengan anggukan oleh Alice.
"Ck, baguslah kalau kau tahu berterimakasih." Kata Alvaro sambil berjalan keluar meninggalkan Alice yang masih diam terpaku.
•○●🌃●○•
Maureen nampak sedang berlari ke arah ruang musik sambil memegang dua bungkus eskrim yang salah satunya akan ia bagikan untuk Alice.
Saar Maureen hampir mendekati ruang musik, secara tak sengaja ia menabrak seseorang yang dari arah berlawanan dengannya.
*Buukk
"E-eh. I'm so sorry. Aku tak sengaja menabrakm-" Maureen kemudian secara tak sadar menghentikan perkataannya karena kaget mengetahui siapa orang yang ia tabrak. Ternyata orang yang Maureen tabrak tidak lain dan tidak bukan adalah Alvaro.
Alvaro yang ditabrak nyatanya hanya bersifat acuh lalu kembali berjalan menjauhi Maureen yang masih diam membeku. Maureen yang akhirnya sadar, kemudian berlari pergi ke ruang musik dan mendapati Alice yang masih diam melamun.
"Hey, apa yang kau lakukan? Kau tahu tidak, tadi aku tak sengaja menabrak Alvaro. Thank God dia tidak melemparku dengan tatapan intimidasinya. Maybe he's in a good mood." Kata Maureen panjang lebar, namun nampaknya Alice tidak menanggapinya.
"Hey, what's wrong with you? Ambil ini, aku membelikanmu eskrim." Lanjut Maureen namun masih tak di gubris oleh Alice.
Maureen yang masih dihiraukan kemudian memutar otaknya untuk mencari berbagai kemungkinan alasan mengapa Alice masih tetap saja melamun. Ia kemudian menyadari satu hal yang janggal.
"H-hey, tadi Alvaro berjalan dari arah sini. Apakah mungkin kau sudah bertemu dengannya?" Tanya Maureen sedikit ragu.
Kesal dengan Alice yang masih saja tak sadar dengan keberadaannya, Maureen kemudian mengguncangkan badan Alice agar gadis itu sadar dari lamuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Watching Over You
Teen Fiction"Renne Riverra seorang mafia kelas kakap yang diberi tugas untuk menyamar sebagai seorang siswi di sebuah sekolah menengah atas dengan identitas sebagai Alicia Ashleen. Ia ditugaskan untuk menjaga dan mengawasi seorang pewaris dari pemilik perusahaa...