"Hey, wake up. Can you hear me?""Alice?"
•○●🌃●○•
"Keadaanmu cukup parah. Apa kau masih bisa mendengarku?" Tanya Renne kembali memastikan, dan hanya dibalas dengan anggukan. Gadis itu dengan telaten melakukan beberapa pertolongan pertama pada Alvaro.
"Penglihatanmu mungkin buram sekarang. Hold on to me." Lanjut Renne sambil membantu Alvaro berdiri, dan menuntunnya untuk masuk ke dalam mobil.
Setelah memastikan posisi Alvaro dalam mobil, Renne kemudian mengendarai mobilnya menjauh dari tempat itu, dan pergi ke rumah sakit.
Suasana di dalam mobik sangat sunyi. Baik Renne dan Alvaro belum ada yang ingin membuka suara. Mereka nampaknya masih tenggelam pada pikiran mereka masing-masing.
"What were you doing there?" Tanya Alvaro membuka suara.
"Jalan itu adalah jalan untuk menuju ke rumahku." Jawab Renne.
Setelah mendengar jawaban dari gadis itu, Alvaro hanya diam. Jawaban yang sederhana itu justru membuat pemuda itu semakin bingung.
"Kau dapat menanyakan semua hal yang ingin kau tanyakan kepadaku setelah kamu menerima perawatan di rumah sakit. Aku akan menjawab semampuku." Kata Renne yang sepertinya memahami perasaan Alvaro.
Sampailah mereka di rumah sakit. Alvaro kemudian segera dirawat oleh dokter yang berada di situ. Satu jam berlalu, mereka kemudian menempatkannya di sebuah kamar kelas VIP sesuai dengan permintaan dari Renne kepada pihak rumah sakit.
Alvaro menderita satu luka tenbakan di area bahu, patah tulang, dan beberapa luka lebam akibat dari kejadian itu.
Gadis itu sengaja menunggu Alvaro dirawat, juga ingin menepati janjinya untuk memberikan jawaban kepada tuan muda itu.
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Renne.
"Sudah lebih baik." Jawab Alvaro.
"Jadi apa yang mau kau tanyakan kepadaku?"
Alvaro terdiam sejenak, lalu memberikan sebuah pertanyaan.
"Apa yang kau lakukan disana?" Tanya Alvaro sekali lagi.
"Bukankah aku sudah menjawab pertanyaan ini? Itu adalah arah jalan menuju rumahku." Jawab Renne dengan jujur.
Memang benar bahwa saat itu Renne berencana untuk pulang kerumahnya karena ingin mengambil beberapa keperluan disana, dan adalah suatu keputusan yang sangat tepat bagi gadis itu, karena jika ia tidak berencana pulang ke rumah, entah bagaimana nasib dari Alvaro nanti.
"Kau tak perlu menahan diri untuk memberikan pertanyaan yang sebenarnya." Lanjut Renne.
"Looks like you already know what I wanna ask. will you answer it?" Tanya Alvaro. Perkataan Alvaro kemudian membuat Renne tersenyum. Gadis itu kemudian memberikan sela beberapa detik lalu bersuara.
"Tentu saja bukan hal yang aneh jika kau sudah menyadarinya, bahwa aku yang kau lihat sekarang bukanlah seorang Alicia Ashleen. I have some things to do. Tapi aku dapat menjamin, bahwa apapun yang kulakukan, tidak akan merugikanmu." Jawab Renne sambil tetap memperhatikan ekspresi dari Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Watching Over You
Teen Fiction"Renne Riverra seorang mafia kelas kakap yang diberi tugas untuk menyamar sebagai seorang siswi di sebuah sekolah menengah atas dengan identitas sebagai Alicia Ashleen. Ia ditugaskan untuk menjaga dan mengawasi seorang pewaris dari pemilik perusahaa...