36.|| Way to Find Her

135 13 0
                                    


•○●🌃●○•

Waktu sudah menunjukkan pukul 18.55 dan hujan juga tak kunjung reda. Suara deruman motor milik Stephan mengisi kekosongan jalanan. Ia melaju sambil memperhatikan layar handphone yang menunjukkan keberadaan lokasi Maureen.

Alvaro juga nampak mempercepat laju kendaraannya agar dapat setara dengan kecepatan Stephan, namun tak butuh waktu lama, Stephan menghilang dari pandangan mereka.

"You said you still remember the location right?" Tanya Alvaro yang terlihat  kesal.

"Yes i am." Balas Alice yakin.

"Then show me the way." Kata Alvaro yang dibalas dengan anggukan oleh Alice.

Alice akhirnya fokus pada jalanan untuk menunjukkan lokasinya pada Alvaro agar mereka dapat menyusul Stephan.

•○●🌃●○•

Stephan melaju hingga kecepatan 175kph. Hal ini tentu saja berbahaya baginya terlebih karena cuaca yang sangat buruk dapat membuat Stephan tergelincir dengan mudah. Namun sepertinya ia tidak memiliki kesempatan untuk hal itu.

Satu-satunya hal yang ia pikirkan ialah tentang memastikan keadaan Maureen. Jika Maureen berada dalam bahaya, maka sudah jelas Stephan harus bergerak cepat.

Ia akhirnya sampai ke titik lokasi, yaitu disebuah jalan kecil yang lebarnya hanya dapat dilewati oleh satu mobil. Disekitar titik lokasi tersebut hanya terdapat satu gedung tiga lantai yang terlihat terbengkalai. Stephan pun akhirnya memutuskan untuk masuk kedalam gedung tersebut.

Ia berjalan dan menyusuri setiap ruangan yang terdapat disana. Tibalah pada ruangan kelima yang terletak di lantai dua. Terdapat total dua puluh orang yang berada dalam ruangan tersebut. Mereka dilengkapi dengan senjata sehingga membuat Stephan terpaksa bersembunyi terlebih dahulu untuk melihat keadaan sekitar.

Nampak Maureen disana terikat duduk dikursi dalam keadaan yang menyedihkan. Kepalanya terlihat berdarah juga memar yang terdapat di tubuh dan wajahnya, terlebih pakaian seragamnya yang sudah sangat kacau. Kancing seragamnya terlihat sudah dilepas dengan paksa oleh orang-orang tersebut

Matanya yang terlihat begitu sembab dan lesu, namun begitu tatapannya bertemu Stephan, matanya langsung penuh dengan harapan. Begitu melihat keadaan Maureen membuat emosi Stepan menjadi-jadi.

•○●🌃●○•

"Stop right there, it's Stephan's motorbike." Kata Alice pada Alvaro yang kemudian memarkirkan mobilnya di posisi yang dekat dengan motor Stephan. Begitu mereka turun dari mobil, Alvaro dan Alice mulai menebarkan pandangan mereka ke segala arah untuk mencari keberadaan Stephan.

"We'll go inside that building." Kata Alvaro sambil menunjuk gedung yanh dimasuki oleh Stephan pada Alice.

Begitu mereka sampai di pintu depan, terdengar suara tembakan dilantai atas. Alvaro kemudian secara refleks langsung berada dalam posisi siaga. Sebelum masuk ke dalam gedung, ia menatap Alice.

"Stay behind me." Kata Alvaro pada Alice.

"So who's taking care of who?" Batin Alice. Namun ia tetap menuruti permintaan Alvaro.

Mereka berdua kemudian memasuki gedung, dan langsung naik ke lantai dua. Begitu mereka naik, mata mereka langsung tertuju pada Stephan yang nampaknya sedang bersembunyi. Mereka kemudian mendekat kesana secara perlahan.

Watching Over You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang