•○●🌃●○•*Braaakk!!
Suasana di kantin saat ini menjadi tegang karena ulah Alvaro yang secara tiba-tiba menggebrak meja makannya. Stephan hanya diam mematung melihat sahabatnya mendekati Janet.
"Jangan membuat kekacauan di tempat umum Jonathan." Kata Alvaro yang terlihat kesal karena terganggu waktu santainya.
"T-tapi Alvaro, dia yang duluan. Lihat dia mengganggumu dan berusaha menggodamu kan?!" Balas Janet berusaha membela diri.
Alvaro tidak membalas dan langsung berjalan pergi keluar dari kantin. Tak lama setelah itu Stephan pun berdiri lalu beranjak keluar namun sebelum itu ia berjalan ke arah Janet.
"Satu-satunya yang mengganggu di sini adalah kau. Kami hanya ingin makan dalam ketenangan. Lihat, Karena dirimu Alvaro menggebrak meja dan membuat makananku jatuh. Padahal aku baru makan sesuap saja." Kata Stephan dengan raut wajah kecewa seperti anak kecil lalu berlari keluar menyusul Alvaro.
Janet yang marah lalu menatap marah ke arah Alice lalu menamparnya.
"Lihat apa yang kaulakukan Ini semua karenamu. Dammit!" Umpat Janet.
"Hey!! What's going on?! Stop it!" Kata Maureen yang baru saja datang.
"This isn't your business!" Bentak Janet.
Janet ingin kembali menampar Alice namun kembali ditahan oleh Maureen. Mauren pun mendorong tangan Janet secara kasar.
"Apa yang akan kau lakukan jika aku mengatakan ini pada ayahmu hah?" Tanya Maureen dengan tatapan tajam
Janet terdiam membeku. Maureen benar, jika ia kehilangan kesabaran dan langsung menghabisi mereka berdua maka ia akan kehilangan semua fasilitas mewahnya seperti mobil, uang, dan masih banyak lagi.
"Tsk, Jangan anggap ini sudah berakhir!" Kata janet lalu menghentakkan kakinya pergi keluar dari kantin yang diikuti oleh kedua temannya
Suasana kantin yang semula tegang, tak lama kemudiam kembali berubah seperti biasa, namun tak ada yang mau membantu Maureen ataupun Alice karena mereka tahu apa yang akan terjadi apabila mereka membantu target Janet.
Alice kemudian langsung berdiri lalu menghampiri Maureen yang nampaknya sedang kesakitan.
"Are you okay?"
"Yes, i'm okay" jawab Maureen.
"No, you don't. Ayo aku akan mengantarmu ke UKS." Ajak Alice lalu membantu Maureen berdiri sambil menahan tubuh Maureen agar tidak jatuh.
"Seragammu juga basah, kau harus menggantinya." Kata Maureen. "Tenang saja, aku akan menggantinya." Balas Alice.
Mereka pun akhirnya sampai di ruangan UKS. Alice mengecek seluruh ruangan di situ dan ternyata tidak ada orang sama sekali kecuali mereka berdua di ruangan itu.
Alice pun mengantar Maureen ke tempat duduk terdekat lalu mengambil dua alat kompres yang sudah diisi dengan es batu. Ia mengompres lengan bagian kiri Maureen yang nampak biru lebam karena bertabrakan dengan dinding. Alice juga memberikan alat kompres yang satunya kepada Maureen untuk mengompres kepalanya yang terbentur dinding juga.
Alice membantu mengompres lengan Maureen sekitaran lima menit lalu kemudian beranjak mengambil seragam cadangan dan handuk untuk membersihkan dirinya yang basah karena jus yang ditumpahkan Janet.
•○●🌃●○•
Alice pergi masuk di kamar mandi yang berada di dalam Ruang UKS. Setelah selesai membersihkan dirinya ia memakai seragam barunya juga tak lupa menyisipkan kembali barang-barang rahasianya. Ia juga kembali memasangkan lensa kontak di matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Watching Over You
Teen Fiction"Renne Riverra seorang mafia kelas kakap yang diberi tugas untuk menyamar sebagai seorang siswi di sebuah sekolah menengah atas dengan identitas sebagai Alicia Ashleen. Ia ditugaskan untuk menjaga dan mengawasi seorang pewaris dari pemilik perusahaa...