25.|| Tell the Past

398 29 1
                                    


•○●🌃●○•

Stephan, Jessie, dan Maureen akhirnya sampai ke sekolah. Seluruh pasang mata tentu saja menatap ke arah tiga orang tersebut. Ini pertama kalinya mereka melihat tiga orang ternama yang datang secara bersamaan.

"Kalian akan menginap di rumah sakit lagi?" Tanya Stephan.

"Of course." Balas Maureen.

"T-tapi sebelum itu, kami akan kembali ke rumah untuk mengambil beberapa pakaian. Kau tak perlu mengantar kami." Sambung Jessie.

"Kau terlalu percaya diri Madinson. Aku sama sekali tidak menawarkan bantuan." Kata Stephan sambil tersenyum lalu tertawa. Ia kemudian berjalan meninggalkan Maureen dan Jessie.

Setelah mendengar pernyataan dari Stephan, wajah Jessy seketika memerah seperti kepiting rebus. Jujur ia sangat malu sekarang. Bagaimana bisa ia begitu percaya diri bahwa Stephan akan mengantarnya pulang.

"Hey, what's wrong with ur face? Are u sick?" Tanya Maureen sambil memegang wajah Jessie.

"I-im fine. Let's go." Jawab Jessie.

Mereka kemudian akhirnya berjalan meninggalkan tempat parkir lalu  pergi ke kelas mereka masing-masing. Sepanjang jam pelajaran, Jessie terlihat hanya melamun dan memikirkan sesuatu. Ia lagi-lagi tak dapat berkonsentrasi.

Disaat istirahatpun Jessie terlihat melamun saat menyantap makanannya yang membuat Maureen kebingungan.

"Hey, what's wrong with u?" Tanya Maureen.

"Ah, aku tak apa." Balas Jessie setelah tersadar dari lamuannya.

"Kalau kau masih memikirkan Stephan, bukankah lebih baik bila kau meminta pendapat dari Alice tentang hal itu? Ia punya hak untuk mengetahui hal ini. Lagipula dia juga sudah menjadi sahabat kita bukan? Tidak ada salahnya menceritakan padanya. Siapa tahu dia dapat memberikan titik terang tentang hal ini." Jelas Maureen.

"Yeah, you right. Aku akan mencobanya." Balas Jessie sambil tersenyum

•○●🌃●○•

Akhirnya waktu sekolah sudah selesai. Semua murid tak terkecuali Jessie langsung meninggalkan kelas mereka. Maureen terlihat memanggil Jessie dari belakang.

"Jessie!" Teriak gadis itu.

"Ya?"

"Hold on." Kata Maureen yang saat ini sedang menstabilkan nafasnya karena ia tadi sudah berlari mengejar Jessie.

"Kau akan pulang ke rumah dulu bukan?" Tanya Maureen.

"Ah, tidak. Aku akan singgah ke rumah sakit saat kau mengambil bajumu. Setelah kau selesai, baru aku akan pergi mengambil bajuku." Jelas Jessie.

"Oh, good idea. I gotta go. Bye." Kata Maureen sambil melambaikan tangan, lalu berlari ke arah mobilnya.
Setelah memastikan bahwa Maureen sudah pergi, Jessy kemudian nampak memesan taksi, lalu pergi menuju ke rumah sakit.

•○●🌃●○•

*Tok tok tok...

Terdengar suara ketukan pintu di dalam ruang rawat Alice. Gadis itu kemudian mempersilahkan orang itu untuk masuk. Jessie kemudian membuka pintu dengan hati-hati.

"Hey Jessie. Kau tidak mengambil pakaianmu?" Sapa Alice.

"Aku akan pergi mengambil pakaianku setelah Maureen sampai." Jawab Jessie yang dibalas dengan anggukan tanda mengerti oleh Alice.

Watching Over You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang