35. Sebuah Rencana

2.8K 283 18
                                    

Seo Jira, kondisi wanita itu mengenaskan selama satu bulan ini. Jatuh sakit hanya karena memikirkan seorang pria yang sudah menjadi milik orang lain. Memang hanya demam biasa. Tetapi mengkhawatirkan sebab Jira tengah mengandung.

Selama itu pula, Taehyung berusaha menjadi suami yang baik dengan merawat sang istri. Tak peduli, seberapa banyak wanita itu menyakitinya. Jira adalah calon ibu dari anaknya, dan Taehyung akan memastikan Jira dan si jabang bayi baik-baik saja.

"Ish! Tidak usah pedulikan aku. Pergi sana!" Jira menepis tangan Taehyung ketika suaminya itu hendak menempelkan handuk kompres pada dahinya.

Taehyung membuang napasnya berat. "Kau mau aku pergi?" Tanyanya.

"Ya. Dan aku hanya ingin Park Jimin yang merawatku. Bukan kau."

Taehyung mengangkat kedua bahunya. Tidak mau ambil pusing atas sikap Jira yang keras kepala. Percuma saja ia beritahu kalau Jimin dan Habin telah bahagia, toh perempuan itu tetap akan bersikeras mendapatkan pria itu.

"Baiklah. Aku akan pergi. Aku bahkan tidak peduli jika kau harus mati karena tidak ada yang merawat sakitmu."

"YA!" Jira berteriak marah. Taehyung seperti menyumpahinya supaya cepat mati. "Kata-katamu kasar sekali, Kim Taehyung."

"Bukankah itu yang kau mau? Kau ingin aku pergi darisini dan meninggalkanmu. Sementara kau hanya untuk duduk saja perlu bantu, ke toilet harus dipapah, danㅡ"

"Cukup! Cukup! Tidak usah dilanjutkan. Kau berkata seperti itu seolah kau orang yang paling aku butuhkan."

"Memang kebenarannya seperti itu. Suatu saat kau pasti akan membutuhkan keberadaanku."

"Cih, tidak akan. Sudah pergi sana! Aku ingin tidur." Jira menyampingkan posisi tidurnya membelakangi Taehyung.

Suaminya itu kemudian menarik selimut Jira hingga sebatas leher.

Taehyung pergi ke dapur. Mengecek bubur yang dimasaknya di penanak nasi. Sudah matang, pria itu kemudian mengambil mangkok, dan mengisinya penuh dengan bubur.

Lewat ekor matanya, Taehyung melihat Jira yang memakai cardigan seperti hendak keluar. Otomatis ia menghentikan istrinya itu.

"Kau mau kemana?" Teriak Taehyung sembari mengejar Jira yang sama sekali tak mendengarkannya.

Taehyung mencekal lengan Jira. Tapi segera ditepis kasar oleh wanita itu.

"Aku bertanya padamu, apa kau tidak bisa menjawabnya?" Tanya Taehyung kesal.

"Kemana pun aku pergi, itu tidak ada urusannya denganmu."

"Jelas ada. Kau masih istriku, masih tanggung jawabku. Kalau kau kenapa-kenapa, siapa yang akan bertanggung jawab? Apa kau tidak bisa menghargaiku sedikit saja, hah?"

"Bukankah kau sendiri yang bilang sejak awal? Kau tidak ingin bertanggung jawab. Lalu, kenapa tiba-tiba sekarang kau sok peduli padaku?"

Ucapan Jira membuat Taehyung tak bisa berkata-kata. Wanita itu menyeringai, ucapannya memang benar sekali.

Jira langsung pergi begitu saja.

"Astaga, wanita itu keturunan apa sebenarnya?" Taehyung berdesis kesal.

.
.
.

Dengan menaiki taksi, Jira sampai di sebuah apartemen yang berada dikawasan elit. Baru saja ia akan memasuki gedung tersebut dan menemui seseorang, namun orang yang dicarinya terlihat keluar dari gedung itu bersama dengan istrinya.

Jira memperhatikan dari kejauhan. Hatinya terasa seperti dicabik-cabik. Mereka terlihat bahagia. Bagaimana bisa Jimin tertawa sedangkan dirinya menderita sakit karena merindukannya?

Baby From A Little Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang