10 Special

170 23 4
                                    

Diharapkan lebih bijak dalam membaca ya, bagi adik-adik yang juga membaca ceritaku ini. Kalian bisa skip chap kali ini😊

Happy reading ❤️

~~~~~~

Seperti pesan yang dikirimkan seseorang tadi siang saat di roof top, jam 10 malam, Changjin berada di halte samping sekolah.

Sungguh, sangat gelap, sepi, udaranya sangat dingin.

"Berani juga lo!" Ucap seseorang bertepuk tangan.

"Ryujin" gumam Changjin yang masih bisa didengar oleh

"Iya kenapa?" Sinis Ryujin

"Lo yang kirim Chat ke gue kan!" Tanya Changjin

"Pinter juga lo!"

"Apa mau lo" ucap Changjin to the point

"Lo udah gue peringatin, tapi kayanya peringatan itu lo anggep main-main" ucap Ryujin tajam

"Lo termasuk hatters gue" sahut Changjin santai

"Bangsat" umpat Ryujin mendorong Changjin

"Gue udah sabar loh, tapi lo nya ngelunjak" teriak Ryujin

"Jauhin Sunwoo, lo siapa berani deket-deket Sunwoo hah?!" Ucap Ryujin dengan penuh penekanan

"Yang harusnya nanya tuh gue, lo siapa berani ngelarang-larang gue?" Tanya Changjin balik dengan santai

Plakkk

Satu tamparan mendarat di pipi Changjin, Changjin memegang pipinya yang panas.

"Gue gak bakal segan-segan nyiksa lo disini" ucap Ryujin tersenyum miring.

"Ckk.. apaan sih lo! Apa hak lo nampar gue? Gue gak deketin Sunwoo, mungkin lo burik makanya Sunwoo gak mau" kesal Changjin.

"Anjingg" umpat Ryujin menarik rambut Changjin dan mendorongnya hingga tersungkur

Changjin sama sekali tidak membalas

"Gue bilang sekali lagi, jauhin Sunwoo, dasar cabe!" Teriak Ryujin tepat diwajah Changjin

Hati Changjin sakit mendengar ucapan Ryujin

"Ini belum seberapa, liat aja nanti lo udah main-main sama gue"

"Emang Sunwoo mau sama cewe burik kek lo?!" Celetuk Changjin menatap Ryujin sinis

"Kita liat nanti aja, lo hal yang mudah untuk disingkirkan. Bahkan gue bisa lebih deket sama Sunwoo"

Ryujin nendang kaki Changjin dan menginjaknya, setelah itu berlalu begitu saja.

"Anjirr" umpat Changjin karena kakinya sangat nyeri

Changjin menyentuh bibirnya yang berdarah karena jujur tamparan Ryujin sangat keras, dan menyentuh kakinya yang terasa nyeri.

"Ckk kaki gue sakit banget buat jalan" gumam Changjin.

Changjin berjalan pincang, menahan kakinya yang sakit sampai ke apartemen.

~~~~

Lampu gemerlap, musik berdentum kencang, banyak wanita berpakaian minim, bau alkohol pun sangat jelas.

Ya sekarang Sunwoo, Haknyeon, Hyunjin, dan Felix berada di club, memang mereka sering ke club. Tapi tidak dengan Sunwoo yang jarang.

"Tumben mau ikut ke club" ucap Haknyeon

"Ada masalah paling nyeon" sahut Hyunjin

Yang diajak ngomong hanya mengedikkan bahunya acuh.

"Gimana kabar bokap lo? Lo gak kangen gitu sama dia?" Tanya Felix

Gewoon Vrienden? || Kim SunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang