14

141 17 2
                                    

Sunwoo tidak kembali kekamar apartemennya, ia pergi ke RS dimana Felix dibawa

"Gimana?"

"Gak papa, gak sampe parah" ucap Hyunjae

"Mungkin si Haechan noh yang parah" ucap Haknyeon terkekeh

"Gimana ke adaan Felix?" Ucap Q yang baru saja sampai di RS dengan nafas yang memburu

"Akhirnya ketua TBZ dateng darimana aja bos?" Tanya Juyeon

"Ada urusan, gimana?" Tanya Q kembali

"Gak papa bang, gak parah banget" ucap Haknyeon yang membuat Q menghela nafasnya. Bagaimana pun juga ia sudah menganggap Sunwoo dan teman-temannya adalah adiknya sendiri.

"Yaudah lo balik aja nu, jin" ucap Haknyeon

"Trus lo?" Ucap Hyunjin

"Gampang gue mah, ada anak TBZ ini"

"Oke deh"

Mereka berdua kembali tanpa pamit pada Felix karna Felix masih tertidur.

"Kalo ada apa-apa kabarin" ucap Hyunjin

Mereka berdua berjalan santai, lorong rumah sakit pun terlihat sangat sepi karena sudah hampir larut malam.

Brakkkk

"Anjir apaan tuh" kaget Hyunjin

"Noh tempat sampah"

"Nu, kok jatoh sendiri?" Wajah Hyunjin sudah pucat

"Setan kali." Ucap Sunwoo santai

"Lo ngomong gitu lagi gue bantai lo, ini lorong udah sepi anjirr." Kesal Hyunjin

Hyunjin merapat pada Sunwoo

"Apaan anjirr! Malu sama otot dong" kesal Sunwoo

"Parno gue nyet"

Mereka terus berjalan dengan berdebat, sampai tak sadar sekarang mereka berada dimana.

"Bangke, ini bukan pintu keluar!" Umpat Hyunjin

Sunwoo menyadari dan membaca ruangan di depan mereka.

"Kamar mayat" gumam Sunwoo

"Anjirrrr, mati gue" ucap Hyunjin sangat ketakutan

Jantung mereka berdua berdetak kencang

"Kok lo santai sih" kesal Hyunjin, mereka masih berdiri diam di depan kamar mayat

"Santai matalo! Gue bingung bego" dumel Sunwoo

"Abis tuh muka datar bae" sahut Hyunjin

"Gimana nih" panik Hyunjin

"Pergi lah" sahut Sunwoo ancang-ancang

"Kaki gue susah gerak nyet" dumel Hyunjin

"Mampus"

"Dosa lo, sama orang tua"

Terdengar suara pintu terbuka

"Jin, kok?" Sunwoo bertanya pada Hyunjin

Hyunjin memejamkan matanya "kalo manusia gue bantai karena udah nakut-nakutin gue, lah kalo setan dibantai gimana, orang udah mati"

"Ck, doa oneng" decak Sunwoo

Mereka merapalkan doa sampai suara seseorang terdengar

"Permisi"

Keduanya terdiam mendengar suara pelan dan serak dibelakang mereka, jantung keduanya berpacu lebih kencang, keringat dingin di sekujur tubuh.

Gewoon Vrienden? || Kim SunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang