51

106 14 2
                                    

Keesokan harinya pukul 5 pagi ruangan UGD masih tertutup, lampu masih menyala.

Changwook, Irene dan Changmin duduk menanti dengan perasaan tak tenang.

"Pah, kenapa belum keluar" panik Irene.

"Dokter sedang berusaha"

Sunwoo datang bersama Haknyeon dan Jaemin, disusul dengan Hyunjin dan Felix.

"Om, Tante gimana?" Tanya Jaemin.

Changwook menggeleng.

Sunwoo menatap ruangan didepannya.

Gadisnya sedang berjuang dengan hidupnya.

Sunwoo mengusap wajahnya kasar.

Hyunjin dan felix juga Haknyeon menepuk pundak sahabatnya.

"Sabar bro"

Beberapa jam kemudian, Dokter keluar.

"Dokk gimana putri saya?" Tanya Changwook.

Dokter itu melepas jasnya dan menghela nafas.

Semua yang ada disitu menatap wajah Dokter dengan jantung berdegup kencang.

"Jawab dok!" Kesal Sunwoo.

Hyunjin menahan Sunwoo yang emosi.

"Maaf Pak kami sudah berusaha sebaik mungkin, sekarang hanya doa yang bisa kita lakukan." Ucap Sang Dokter.

"Dikarenakan ada luka dalam, juga pendarahan pada kepalanya." Ucap Sang Dokter.

Irene menggeleng. "Dokter jangan boong, saya akan bayar berapapun asal anak saya kembali!"

Changwook dan Changmin menenangkan Irene membawanya menjauh.

"Arghhhhh, shit!" Umpat Sunwoo.

"Saya gak mau tau, Changjin harus sadar." Ucap Sunwoo menggebu.

Hyunjin dan Felix membawa Sunwoo menjauh.

"Gue yakin Changjin bakal sadar." Ucap Hyunjin.

"Changjin gak akan pergi, gue mau jelasin semua!" Sunwoo melampiaskan emosinya dengan memukul tembok rumah sakit.

"Kami akan memindahkan pasien ke ruangan ICU" ucap Sang Dokter.

"Jika ingin menemui pasien harap bergantian." Ucap Dokter lagi.

"Nak, kamu yang duluan masuk" ucap Irene.

Wajah Sunwoo hampa, dia memakai pakaian khusus dan masuk kedalam.

Membuka pintu perlahan, tatapannya menatap gadis yang terbujur dengan berbagai alat medis.

Hening, hanya terdengar suara EKG.

Sunwoo berdiri di samping tempat tidur Changjin.

Lidahnya kelu.

"Changjin, lo boleh marah dan tampar gue sekarang" ucap Sunwoo serak.

"Jangan diem kayak gini."

Sunwoo duduk di kursi dan meraih tangan dingin Changjin.

"Jangan hukum gue kayak gini, gue bener-bener hancur"

"Bangun sayanggg"

Sunwoo menelungkupkan wajahnya, dia sangat rapuh.

"Gue gak mau kehilangan lo, Changjin tolong bangun"

"Lo tau gak, waktu itu gue mau nyusul lo, gue mau jelasin semua, gue bener-bener takut waktu denger lo mau ke Jepang, tapi gue telat"

"Dan kabar ini yang gue denger."

Gewoon Vrienden? || Kim SunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang