Pagi hari ini ditemani cahaya matahari yang hangat, semua bersiap-siap untuk kembali pulang.
"Changjin, lo kemarin balik ke tenda jam berapa?" Tanya Jaemin.
"Tauk, gue ngantuk ah mau balik ke tenda aja" sahut Changjin.
"Sunwoo datengin lo?" Tanya Jaemin.
Changjin mengedikan bahunya.
"Gimana sih si kulkas, semalem aja bangunin gue maksa buat gue pindah, biar dia disamping Changjin" kesal Jaemin.
"Hah? Tadi pagi gue liat lo kok yang disamping gue tidurnya" heran Changjin.
"Bangun duluan kali, pas gue kebangun juga udah gak ada, yaudah gue lanjut tidur aja" jelas Jaemin.
"AYO ANAK-ANAK KALIAN BERKUMPUL SEMUA, JANGAN ADA YANG TERTINGGAL"
Semua berkumpul, Changjin masih berdiri ditempatnya memandang hutan lebat dibelakangnya.
Ingatannya berputar saat dia tersesat, jatuh dan Sunwoo yang menyelamatkannya dan juga kenangan api unggun kemarin.
Changjin menghela nafas, menenteng ranselnya dan menyusul Jaemin yang sudah berjalan lebih dulu.
"Ihh gue masih mau disini" rengek Intan.
"Gue tau lo dulu hidup dihutan makanya berat ninggalin tempat asli lo" timpal Jaemin yang tiba-tiba disamping Intan.
"Lo kira gue tarzan!" Kesal Intan
"Gue gak bilang kalo lo tarzan yak" elak Jaemin.
"Ihh itu juga lo udah mendeskripsikan!" Kesal Intan memukul Jaemin.
"Noh kan, begini nih kelakuan tarzan"
"Sakit woyy" ringis Jaemin karena lama-lama pukulan Intan semakin keras.
"Rasain!".
"Lagian suara lo kan gak jauh beda sama tarzan" ucap Changjin terkekeh.
"Ahahahah bener banget lo, setuju gue" Tawa Jaemin.
"Kalian berdua sama aja" dumel Intan mengerucutkan bibirnya.
"ITU YANG DIBELAKANG KENAPA?"
"NGGAK PAK" teriak Jaemin.
Changjin melirik Sunwoo, Sunwoo tau tapi pura-pura gak tau.
Changjin mengalihkan pandangannya pada guru yang sedang penutupan di depan.
Mata Changjin sungguh tidak bisa dikendalikan, matanya melirik lagi dimana Sunwoo berdiri, tapi Sunwoo tidak ada disana.
Changjin mengedarkan pandangannya.
"Cari apa sih?" Tanya Jaemin, karena Changjin tidak bisa diam.
"Nggak."
"Kalo cari gue bilang aja kali." Ucap seseorang dibelakang Changjin.
Changjin terlonjak "kepedean"
"Masa"
"Ishh apaan sih jauh-jauh sanah!" Ketus Changjin
Sunwoo berdiri disamping Changjin dan merangkulnya, Changjin segera meenepis tangan Sunwoo.
"Tadi lirik-lirik" ucap Sunwoo tersenyum mengejek.
Changjin melotot "dih, ngasal lo!"
Sunwoo mengacak rambut Changjin.
"Ihh, berantakan nih"
Sunwoo tersenyum tipis dan menggenggam tangan Changjin.
Changjin tak bisa menolak lagi karena ini favoritnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gewoon Vrienden? || Kim Sunwoo
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Gewoon Vrienden arti kata Just friend (hanya teman) yang berasal dari belanda. Cerita ini mengkisahkan seorang cewek yang terpesona dengan cowok most wanted sekolah, yang sangat dikenal dengan sikapnya yang dingin dan cuek...