33

98 16 1
                                    

Sunwoo ingin sekali mengusir gadis disampingnya.

"Nu, makan dong, kamu gak mau nurutin Papa kamu?" Bujuk Ryujin menyentuh tangan Sunwoo.

"Apaan sih lo, pulang sana!"

Sunwoo tak sengaja melihat keluar dan melihat bayangan gadisnya, tapi mana mungkin, Changjin pasti benci padanya.

"Diluar hujan?" Tanya Sunwoo.

"Iya"

Takama Haknyeon, Hyunjin dan Felix datang.

Haknyeon meletakkan sebuah bungkusan.

"Dari siapa?"

Haknyeon hanya diam.

Sunwoo mengambil kantung plastik yang basah.

"Sushi?" Gumam Sunwoo.

Jantung Sunwoo berdetak 2 kali lebih cepat.

"Dari siapa?" Tanya Sunwoo sekali lagi.

"Temen gue."

"Siapa?!" Tajam Sunwoo.

Sunwoo segera turun dari kasurnya.

"Sunwoo diem disitu!" Tegas Ryujin.

Sunwoo tak perduli dia melepas kasar infus ditangannya dan melemparnya sembarang.

Dia berlari keluar, Ryujin yang hendak menahan, di tahan Haknyeon.

"Biarin." Ucap Haknyeon tajam, Ryujin terdiam menatap Sunwoo.

"Segitu sayangnya lo sama dia" batin Ryujin.

Sunwoo yang masih mengenakan pakaian rumah sakit terus mencari Changjin, dia mendapat gadisnya duduk disalah satu bangku rumah sakit, tepatnya di terasnya.

Posisi Changjin membelakangi Sunwoo.

Sunwoo merasa hatinya perih, tatapannya meneduh, dia berjalan menghampiri Changjin.

Tapi Changjin berdiri, membenarkan topinya dan berlari keluar menerobos hujan.

"Maaf" gumam Sunwoo.

Sunwoo menatap hujan diluar sana dan kembali ke ruangannya.

"Gue pulang sekarang"

~~~~~

Changjin berlari tanpa arah, dia tau dibelakangnya tadi ada Sunwoo, tapi dia pura-pura tak tahu dan memilih menerobos hujan bersama air matanya yang turun bercampur air hujan.

Dia tidak mau Sunwoo melihat keadaannya sekarang.

"CHANGJIN KAMU NGAPAIN HUJAN-HUJANAN" teriak Changmin, terkejut melihat kedatangan Changjin.

"Hhhh" Changjin menarik nafasnya, dia tersenyum pada Changmin dan menghampirinya.

"Loh, Changjin kenapa hujan-hujanan nak?" Tanya Irene.

"Berantem sama Sunwoo kali mah" celetuk Changmin.

Changjin melotot pada Changmin.

"Eheheh, gak papa Mah, lagi pengen aja" sahit Changjin ngasal.

"Yaudah buruan bersih-bersih nanti kamu sakit, Papa kamu bisa marah" ucap Irene.

"Oke Ma"

Selesai mandi Changjin menghampiri Abangnya.

"Sini, duduk" ucap Changmin.

Changmin menatap mata sang adik yang sembab, wajahnya pun terlihat pucat.

"Kamu lagi ada masalah sama Sunwoo?" Tanya Changmin.

"Gak kok" sahut Changjin lemas

"Jin, semua orang melakukan perubahan ada alasannya, entah itu menyakitkan buat kita, tapi bisa jadi itu alasan dia buat ngelindungin kita"

Gewoon Vrienden? || Kim SunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang