8

136 26 5
                                    

"sebelum pergi, bisakah aku ijin kembali ke apartemen ku?", pinta giselle. Yeonjun, taehyun dan soobin menatap ke arah giselle.
"Aku pikir kau bisa mendapatkan benda-benda baru di tempat pengungsian", ujar taehyun.
"Ada yang harus aku ambil, yang belum tentu bisa didapat di tempat pengungsian", jelas giselle.
Taehyun dan soobin menatap yeonjun meminta solusi. Ya, perjalanan kali ini mereka akan menunjuk yeonjun sebagai ketua mereka dalam perjalanan. Yeonjun menghembuskan nafas perlahan sembari memijat pelipisnya, "oke,, kita bisa kembali. Aku pikir aku juga harus mengambil beberapa barang untuk berjaga-jaga saat perjalanan", ujar yeonjun.
"Tunggu,,, tunggu,,, kita sungguh akan berpisah dari rombongan lain yang akan mengungsi?", Tanya soobin.
"Mau bagaimana lagi, ahh entah kenapa feelingku buruk jika kita ikut bergabung", ujar yeonjun.

Karina keluar dari kamar, menenteng tas ransel besar yang terlihat berat. Soobin tersenyum miring, "kau berubah pikiran?", Tanyanya sembari mengejek.
Karina melirik soobin dengan sinis, "aku harus memastikan kau tidak mati kelaparan", ucap karina datar.
"Tcih,,, bilang saja kau takut sendirian", ejek soobin.
"Kepedean sekali", jawab karina lalu mengambil beberapa bahan lagi dari dapur untuk persediaan.

"Okeeee, kita ambil sekarang hyung?", Tanya taehyun pada yeonjun.
"Ya, tentu. Kau akan ikut?", Tanya yeonjun yang dijawab anggukan taehyun.

"Kalian akan kemana?", Tanya karina.
"Mengambil beberapa barang di apartemen kami", jawab Giselle.
Karina menghembuskan nafas kasar, "hahh,,, berhati-hatilah. Pastikan tidak memancing makhluk aneh itu lagi kemari", ujar karina.

.

Yeonjun dan soobin membuka lemari penghalang pintu. Setelah mereka berhasil menggeser, perlahan yeonjun membuka pintu tersebut. Mengintip sedikit area sekitar, sekiranya aman dia membuka lebar pintu tersebut.
Yeonjun dengan langkah pelan keluar terlebih dahulu, melihat sekeliling. Pintu dari kamar lain sudah terbuka lebar, menandakan si pemilik mungkin sudah pergi mengungsi.
"Oke, aku pikir kondisi aman. Soobin karina tolong tetap berjaga di pintu, awasi sekitar, jadi ketika kami sampai dalam keadaan terkejar kami bisa langsung masuk. Namun jika kami belum datang dan makhluk tersebut yang datang, langsung tutup pintunya. Kami usahakan kami akan cepat", jelas yeonjun dijawab anggukan oleh soobin.
Yeonjun, giselle, taehyun lalu menuju ke lantai tiga. Suasana sangat sepi, mereka berjalan begitu pelan. Sesekali mereka menahan nafas ketika tidak sengaja menginjak pecahan kaca. Yeonjun memimpin jalan depan dan taehyun mengawasi bagian belakang. Dengan tangan kanan yeonjun yang membawa tongkat baseball bekas kemarin, sembari tangan kirinya menggenggam erat tangan Giselle dan taehyun yang membawa pisau daging dari tempat karina soobin sebagai persenjataan.

Selamat mereka sampai ke lantai tiga. Keadaan disana benar-benar kacau, hal yang mereka lihat hanyalah beberapa jasad tembakan di kepala bahkan pintu yang tertutup mengalir darah di sela-sela bawah pintunya.

"Astaga apa mereka melakukan bunuh diri massal", ceplos taehyun dengan nada berbisik.

Yeonjun dan giselle memasuki apartemen mereka masing-masing. Taehyun menunggu di tengah-tengah apartemen mereka, memilih berjaga di luar.

Giselle mengambil tas ranselnya, mengambil beberapa pakaian, makanan dan barang terpenting dirinya yaitu obatnya. Sebelum memasukkan obatnya, terlebih dahulu dia meminum obatnya. Tidak lupa dia mengambil makanan yang kemarin dia taruh di samping pintu, mengeceknya. Beruntung makanan tersebut belum basi, ya karna semua makanan tersebut gorengan. Giselle memanaskan makanan itu sebentar agar nanti ketika mereka lapar mereka bisa langsung memakannya.

Yeonjun dengan situasi sama, mengambil beberapa pakaian, lalu mengambil semua persediaan ramen yang ada di dapurnya. Tidak banyak, tapi dia berharap dalam hati makanan ini cukup untuk dirinya dan rombongan. Dia lalu membuka sebuah kotak yang tersimpan di bawah sofa. Sebuah senapan dan peluru lengkap, lalu memasukkan ke dalam saku celananya. Setelah siap dia keluar dan menemukan giselle dan taehyun yang sudah menunggu di luar.
"Sudah semua?", Tanya yeonjun pada giselle. Giselle menganggukkan kepalanya.
"Oke,, kita kembali ke apartemen si twin", ujar yeonjun lalu kembali memimpin jalan mereka.

Run For SafeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang