12

130 18 0
                                    

Mereka sampai di depan rumah winter yang tertutup pagar yang tinggi. Sangat tertutup, tanpa celah. Hanya terdapat bel di samping pagar tersebut dilengkapi sensor. Tidak sembarangan orang bisa bertamu di rumah tersebut pasti.
"Kau punya penjaga rumah?", Tanya taehyun.
"Eoh,,, sudah dipecat sebulan yang lalu", jawab winter.
Winter mendekati bel rumah tersebut, mendekatkan wajahnya, berdiam beberapa detik.
"Sensor ini mati", gumamnya.
"Kau tekan bel-nya bodoh", ujar beomgyu.
"Bodoh, jika sensor mati, bel itu tentu saja mati", ujar winter sembari melirik sinis beomgyu.
Karina mendekati beomgyu, menjajarkan diri disampingnya, "kebodohanmu sungguh mengesankan", ejek karina.
"Dia kan tidak tahu", bela soobin yang ikut berdiri disamping karina.
"Tentu saja. Orang bodoh akan membela sesama jenisnya", ejeknya.
"Kau itu,,, bisa tidak sih tidak menyebalkan", kesal soobin.
"Benar. Dasar wanita", reflek ningning dan giselle menengok kebelakang.
"Ahh,, bukan kalian", ujar beomgyu menjelaskan.
Dan perdebatan mereka bertiga berlanjut. Taehyun yang berada tepat disamping beomgyu hanya bisa pasrah menikmati perdebatan mereka.

"Jadi bagaimana? Apakah tidak bisa kita memanggil orang didalam?", Tanya hueningkai.
"Jarak pagar dan rumah cukup jauh", jawab winter.

"Jika kita berteriak,bisa saja kita memanggil makhluk itu datang. Kita harus tetap waspada, walau sekarang kita tidak melihat makhluk tersebut", ujar giselle.
Yeonjun berfikir sejenak.

"Pagar ini terlalu tinggi untuk dipanjat. Apakah tidak ada pintu lain?", Tanya yeonjun pada winter.

"Tidak, satu-satunya akses masuk hanya pintu ini. Kecuali jika kalian bersedia memanjat, ada satu tembok di sisi rumah ini yang memungkinkan kita bisa masuk",
"Itupun sedikit beresiko, karna terdapat kawat berduri yang menancap di tembok tersebut. Tidak terlalu padat", jelas winter.

"Hanya itu?", Yeonjun kembali bertanya.

"Kebun mawar tepat dibawah tembok tersebut", ujar winter.

Beomgyu tiba-tiba tertawa, "kau,,, di situasi seperti ini masih memikirkan soal mawar. Astaga winter kau aneh sekali", ucapan beomgyu tersebut hanya direspon dengan tatapan datar. Beomgyu yang melihat respon orang-orag disekitarnya,mendadak terdiam, "aku benarkan?", Tanyanya tergagap.

Yeonjun menghembuskan nafasnya, "winter arahkan kami kesana", ujar yeonjun. Winter menganggukkan kepalanya berjalan memimpin ketempat yang dimaksud.

Beomgyu menarik lengan soobin, "apakah aku salah?", Tanyanya.
Soobin terkekeh, "hyung,,, sepertinya. Karina benar. Kau memang bodoh", ujarnya.

.

Mereka mengamati tembok yang dimaksud winter.
"Winter tidak masalah bukan jika mawar mu rusak?", Tanya yeonjun yang dijawab anggukan winter.

"Oke. Beomgyu. Kau pertama, saat sudah diatas,  turun, langsung potong beberapa mawar untuk jalan akses", perintah yeonjun.

"Tunggu, kenapa aku pertama, kenapa bukan,,,,"

"Ini ada pisau. Berhati-hatilah", ujar yeonjun sembari menyerahkan pisau yang diambil dari tasnya.

Beomgyu dengan wajah bingungnya mau tidak mau menurut. Dengan menjadikan soobin dan yeonjun sebagai pijakan, pelan-pelan beomgyu meraih atap tembok tersebut.
"Melangkah lah hati-hati, Kawat itu sedikit tajam", winter mengingatkan.
Beomgyu menoleh, "aku sudah pro", jawabnya.

Atap tembok tersebut sedikit lebar, kawat duri yang menancap ternyata hanya ada di bagian tengah, memudahkan beomgyu untuk melangkah, setelah itu dia langsung melompat kebawah dan,

"AWWWWWW,,, SHITTTTT,, FUCKKK", umpat beomgyu dengan nada tinggi.
Mereka yang diluar terkejut, kecuali yeonjun, winter dan karina yang malah tersenyum.
"Sekarang dia paham", gumam winter.

"Yakk,,, ini sakit bodoh", teriak beomgyu.

"Kecilkan suaramu, ingat kami masih diluar", ujar winter sedikit berteriak.

"Aishh sungguh. Siapa orang bodoh yang menanam mawar berduri ini. Kenapa tidak menanamnya di pot, atau menaruhnya di vas, kenapa di dekat tembok seperti ini, dasar psikopat", sayup-sayup suara protes beomgyu terdengar.

"Dia benar-benar cerewet", ujar taehyun dengan wajah datarnya.

Hueningkai yang tertawa dengan kekesalan beomgyu, tiba-tiba terdiam, "tunggu, winter. Apakah dirumahmu ada orang?", Tanyanya.

Winter mengedikkan bahunya, "entah, seharusnya ada", ujarnya.

"Jika ada seharusnya, suara beomgyu terdengar bukan dan membuat siapapun akan keluar", ujar karina.

Mereka langsung memandang karina, "jangan-jangan,,,,", ujar ningning menggantung kalimatnya.

"Yakkk,,, aman. Cepatlah kemari", teriak beomgyu.
Mereka langsung menenggelamkan kecurigaan, mereka memilih fokus kembali untuk memasuki rumah winter. Dimulai dari winter lalu Giselle dan ningning setelahnya. Setelah itu hueningkai mulai memanjat, "wah pagar ini benar-benar mengerikan", gumamnya lalu mendarat dengan selamat. Setelah itu soobin menyusul.

"Oke, hyung akan memanjat dahulu. Sampai atas meloncat lah hyung akan meraihmu" ,ujar yeonjun dijawab anggukan oleh taehyun. Ketika yeonjun sudah sampai diatas, dia memberikan sinyal pada taehyun. Tepat loncatan pertama dia berhasil meraih tangan taehyun dan berhasil turun bersama.

"Kalian harus berterima kasih padaku karna membuat kalian bisa turun tanpa merasakan tusukan dari duri mawar", ujar beomgyu dengan wajah datar.

"Terima kasih", ujar ningning tulus sembari tersenyum. Beomgyu memandang ningning. Lalu ikut tersenyum.
"Ya sudah ayo", ajak winter.

"Malaikat,,,", gumam beomgyu sembari tersenyum

.

Ruangan di rumah tersebut gelap. Saat winter menyalakan lampunya, semua masih tertata rapi.

"Tidak ada orang dirumah", gumam winter.

"Tidak ada orang, sepertinya tidak ada yang kembali. Kalian terserah mau kemanapun. Kamar mandi ada di lorong sebelah sana, dapur ada di bagian tengah", ujar winter.

"Sungguh,, kita bisa melakukan apapun", tanya karina yang dijawab anggukan oleh winter.

"Yess,, aku akan mandi", senang karina menuju arah kamar mandi yang dimaksud.

"Aku juga", jawab beomgyu sembari senyum sumringah. Soobin lalu menarik baju beomgyu.

"Mau apa?", Jawabnya datar.

"Tentu saja mandi", jawab beomgyu.

"Dengan saudariku? Kau mau mati?", Tantang soobin.

"Huh,, yang benar saja. Tentu tidak. Kamar mandinya tidak hanya satukan disana winter?", Tanya beomgyu.

"Ada banyak", jawab winter.
"Dengar. Ada banyak, awas badanku sudah lengket", ujar beomgyu sembari melepas tarikan soobin.
"Yakk,, hyung aku akan mengawasimu", ujar soobin mengejar beomgyu.

Ningning dan giselle ijin memakai dapur, taehyun memilih berkeliling, dan hueningkai mengikuti arah ningning dan giselle.

Winter menatap yeonjun, yang ternyata juga menatapnya.

Winter terkekeh, "baiklah,,, ikut denganku", ujar winter diikuti yeonjun.

.

Lucas menatap penjara yang diisi orang-orang dari rumahnya.

"Lucas, ada apa ini? Kenapa kami dikurung seperti ini?", Ujar salah satu dari mereka.

"Karna kalian stok terbatas", jawab lucas santai.

"Apa maksudnya, akan diapakan?", Tanya salah satu dari mereka lagi.

Lucas tertawa, lalu mengambil suntikan di kantongnya.

"Kalian tau ini apa?", Tanya lucas.
Mereka yang dipenjara terdiam.

"Ya,, kalian terpilih sebagai orang yang akan berkorban untuk menyembuhkan pasukan bae", jelas lucas.

Run For SafeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang