19

79 11 8
                                    

"Ahhhh badanku sakit semua", ujar hueningkai sembari mengolet.
"Pasti tidak biasa bagimu tidur di lantai yang dingin", ujar giselle sembari terkekeh.
"Ah bukan begitu, aku juga tidur di lantai kok, dengan matras sih", hueningkai menjawab sambil terkekeh.
" Pakailah", soobin menyerahkan balsem ke hueningkai.
"Wah Hyung,, dimana kau mendapatkannya?", tanya hueningkai.
"Kotak P3K karina tertinggal di ransel ku", jawabnya.
"Oh,, begitu. Terima kasih", ucap hueningkai.

Disisi lain winter berada di balik meja kasir sembari melap hidungnya yang terus mengeluarkan darah.
"Sial, kenapa mimisan di saat yang tidak tepat", gumamnya.
"Kau baik-baik saja?", suara taehyun mengejutkan winter.
Winter membuang muka menutup hidungnya sembari memberi kode 'baik' kepada taehyun.
Taehyun menghampiri winter, menghadapkan wajahnya pada dirinya, "kau mimisan", ujarnya.
"Aku baik, memang seperti ini jika sedang kelelahan. Tidak perlu beritahu yang lain", pinta winter.
Taehyun menatap winter yang mendongakkan kepalanya untuk mengurangi darah yang keluar.
"Jangan melakukan hal seperti itu, tidak baik. Sini aku bantu", taehyun menegakkan duduk winter menarik pelan wajah winter agar sedikit menunduk lalu menekan hidung winter dengan tangannya, " Cara seperti ini cukup ampuh untuk meredakan mimisan mungkin sekitar 10 menit ini akan berakhir ", ujarnya.
Winter melirik taehyun, "kau handal sepertinya dalam hal ini", puji winter.
"Aku hampir mimisan setiap harinya karna adu jotos, hal seperti ini sudah tidak asing", ujarnya.

10 menit kemudian sesuai prediksi mimisan winter berhenti, "Bekerja dengan baik, Terima kasih" Ujar winter.
Taehyun memerhatikan wajah winter, menatap wajahnya yang sedang tersenyum lalu memegang dagunya memerhatikan dengan serius, "kenapa?", winter kebingungan.

"Kupikir ibuku adalah perempuan yang paling cantik", ujarnya.

Winter mengerutkan keningnya, "maksudmu aku cantik?"

Taehyun menatap wajah tersebut dengan intens beberapa saat sampai tiba-tiba dia menggelengkan kepalanya lalu melepaskan sentuhan tersebut, "kita akan segera berangkat, segeralah bersiap", ujar taehyun lalu beranjak pergi.

Winter heran melihat taehyun, senyuman terukir di wajahnya, "Aku pikir orang tampan aneh hanya hueningkai".

.

Formasi mereka masih sama, yeonjun berjalan di depan memimpin yang lainnya.

"Sangat aneh, melihat jalanan sangat sepi. Aku merasa seperti berada di dunia lain", ujar hueningkai.
"Seperti sednagberada di film-film zombie yang pernah aku tonton", giselle menimpali.
"Bukankah itu terlalu menakutkan jika disandibgkan dengan zombie. Kita masih ada dunia yang bisa diperbaiki", protes ningning.
"Setelah semua ini, ayolah ibunya taehyun bahkan makhluk tadi sama seperti zombie di film",
"Tapi aku pikir semua masih bisa diatasi.
Aku harap semua masih bisa diatasi.  Hahh semoga hanya kota ini yang seperti ini, agar ada bantuan yang datang", jelas hueningkai.
"Bahkan berita di TV pun sangat aneh, mencurigakan", cuman taehyun yang didengar hueningkai.

DORRRRR

Ucapan hueningkai terpotong karna suara tembakan keras terdengar.

"Apa yang,, ahh",

'Tolongggg, jangan tolonggg aku mohooonn ahhh', seseorang berlari dari arah kanan dengan kondisi berdarah-darah berlari, 'tolongggg aku', dibelakangnya segerombolah makhluk aneh mengejarnya.

"Lari sekarang", yeonjun berteriak memerintah. Mereka panik lalu berlari mengikuti arah yeonjun sial, dari sisi depan makhluk serupa juga muncul, yeonjun dan taehyun yang membawa pistol otomatis mengeluarkanya lalu menembak Asal pada segerombolah makhluk tersebut.
"Ahh sial, ini habis ", kesal taehyun lalu melempar pistol tersebut kearah makhluk-makhluk itu. Mereka berlari berhamburan hingga pada akhirnya berpisah masing-masing.

Run For SafeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang