1

650 43 0
                                    

Yeonjun memasuki gedung apartemen tempat dirinya tinggal. Berjalan gontai dengan ransel dipunggung. Tangan kanannya memegang botol mineral, sedangkan tangan kirinya memegang sebuah map coklat. Yeonjun terus menundukkan kepala dengan tatapan lesu tanpa semangat, sesekali dia mengangkat kepalanya dan tersenyum tipis kepada beberapa orang yang menyapanya. Dia menaiki tangga menuju lantai tiga dimana dirinya tinggal. Berjalan hingga lorong paling ujung dan mengambil kunci yang dia selipkan di saku celananya.

"Oh yeonjun kau sudah kembali?", Sapa seseorang. Yeonjun tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Tumben pulang cepat?", Tanya orang tersebut lagi.
"Hari ini pekerjaan selesai dengan cepat, jadi yaa,,,", ujar yeonjun menggantung kalimatnya.
Seorang yang menyapa bernama giselle itu tersenyum mengerti.
"Ah begitu. Kalo begitu aku berangkat dulu", ujarnya sambil melambaikan tangan dan dibalas lambaian yeonjun.
Giselle merupakan tetangga sebelah apartemennya.

Mereka tidak dekat, hanya saja sering bertemu ketika berada diluar. Entah ketika sedang mencari makan, atau tidak sengaja bertemu ketika keduanya akan berangkat atau kembali dari pekerjaan. Dari yang yeonjun tau, giselle adalah seorang dosen dari universitas ternama di daerah tempanya tinggal.

Kembali pada yeonjun yang mulai memasuki pintu apartemennya. Dirinya menyalakan lampu, meletakkan asal ransel dan botol air mineralnya asal menggantinya dengan botol bear yang dia ambil di kulkas, lalu mendudukkan dirinya di sofa. Meminum setengah dari botol tersebut. Matanya terpejam, pikirannya berkecamuk, sesekali dia mengusap kasar wajahnya. Entah sudah berapa kali dia menghembuskan nafas kasar hari ini. Yeonjun mengambil map coklat di meja depan sofanya, map yang sedari tadi dia bawa. Lalu membuka isinya, dan membaca lembaran di kertas dalam map tersebut yang bertuliskan PHK.

.

Seorang gadis sedang menatap keluar jendela dengan tatapan bosan. Kedua tangannya dia silangkan didepan dada, sesekali bibirnya mengumpat pelan karna rasa bosan yang bertambah. Hingga suara pintu terbuka memperlihatkan seorang pria bertubuh tinggi dengan setelan jas rapi. Gadis tersebut langsung menatap ke arah sumber suara dengan tatapan sinis. Pada tatapannya sudah tersirat Pertanyaan, 'Jadi bagaimana?'

"Dokter mengatakan bahwa anda bisa kembali. Dokter juga mengatakan untuk perawatan jalan karna kondisi anda belum sepenuhnya membaik. Anda bisa kembali besok", ujar pria tersebut.

Gadis tersebut membuang muka malas, dan mencabut sendiri infus dan beberapa peralatan lainnya yang menempel ditubuhnya.

"Nona saya mohon, bisakah anda tidak gegabah dan menurut apa kata dokter", ujar pria tersebut panik. Gadis tersebut tidak peduli dan malah beranjak mengambil pakaian ganti di lemari dan masuk ke kamar mandi untuk berganti pakaian.

Pria tersebut hanya pasrah dengan tingkah gadis tersebut. Pria tersebut mengambil handphone dari dalam sakunya dan menelpon seseorang.

"Halo, tuan. Nona winter diijinkan pulang besok dengan syarat perawatan jalan, namun dia bersikeras untuk kembali sekarang", lapor pria tersebut.

"Hahhh,, biarkan saja kalau begitu", jawab orang dari seberang, lalu dimatikan secara sepihak. Pria tersebut menghembuskan nafas menunggu gadis yang bernama winter tersebut berganti pakaian.

.

"Terima kasih, selamat datang kembali", ujar seorang gadis ramah. Setelah pelanggan yang membayar tersebut keluar, gadis tersebut melihat ke arah jam dinding, lalu berganti melihat ke arah pintu masuk kedai tersebut. Dia terlihat sedikit gelisah.
"Karina. Apa kau tidak ada kelas hari ini?", Tanya seseorang menengok dalam dapur.
"Oh, aku ada", jawab gadis tersebut, yang bernama karina.
"Ya sudah kalau begitu berangkatlah. Tidak apa-apa, aku yang akan jelaskan pada bos", ujar pria tersebut.
"Tidak perlu lucas oppa. Aku akan menunggu soobin dulu baru berangkat", ujar karina sambil tersenyum.
"Kau yakin?", Tanya lucas, lagi. Karina menjawab dengan menganggukkan kepala.
Pria itu lalu kembali lagi ke dapur. Hari itu kedai tidak terlalu ramai, hanya ada tiga pelanggan saja di dalam. Sebenarnya bisa saja karina sekarang meninggalkan tempat dan berkuliah. Tapi karina terhalang shift, dia bisa keluar jika partnernya soobin sudah datang. Jika hal itu dilanggar, maka pemotongan gaji yang lumayan. Bosnya sangat galak dan pelit, karina juga tau omongan partnernya yang lain, lucas tidak pernah mempan meluluhkan hati bosnya. Jadi terpaksa lah karina menunggu.

Run For SafeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang