lucas memasuki pekarangan camp, melalui pintu belakang, memakirkannya sedikit bersembunyi dari penglihatan banyaknya penjaga. Mobilnya memiliki beberapa lubang akibat tembakan, serta sedikit peyok karna tadi dirinya terburu-buru sampai menabrak tiang besi yang entah bagimana berada di tengah jalan. Lucas berjalan sedikit terburu-buru untuk menemui orang yang meminta bertemu dirinya.
"Kau terlambat 30 menit bajingan, bos bae benar-benar gila sekarang", ujar chae.
"aku sedang ada urusan tadi", jawab lucas.
"Maksudmu,menemui pelacurmu itu lalu mencoba menghabisi mereka,,,", ucapan chae membuat lucas menoleh terkejut..
"bos bae masuk ruanganku tadi dan mengawasimu. sungguh lucas, kau dalam masalah besar"....
..
.
Mobil yang dikendarai giselle sampai memasuki ujung kota musave, tidak jauh lagi memasuki hutan menuju camp g. Giselle menghentikan mobilnya, "kita sudah sampai di ujung. tinggal menyeberang sungai ini, berjalan beberapa kilometer kita akan sampai", ujar taehyun.
"apakah tidak apa-apa kita menyebrang sungai ini?sepertinya sangat dalam?", tanya beomgyu.
"tidak... itu tidak dalam. aku sudah pernah mencobanya. dulu boss dan aku pernah kesini untuk bertemu seseorang", jelas taehyun.
"bertemu siapa?", tanya beomgyu lagi.
"seseorang yang meminjam uang ke boss dengan jaminan nyawa. tapi sayang dia tidak bisa mengembalikan uang tersebut dan berakhir kepalanya dipenggal. seingatku saat itu dilempar ke sana", ujar taehyun lau menunjuk arah kiri sungai.
semuanya menatap ke arah taehyun, entah taehyun polos atau dia memang tipe orang yang terlau jujur hingga mencceritakan hal tersebut.
"o,,oke. jadi kita langsung menyebrang?", tanya giselle.
"kita tunggu hingga yeonjun sadar, lagipula sudah hampir senja", jawab taehyun.
Mereka keluar dari mobil satu persatu, "Karina,, ayo", ujar beomgyu sembari menyentuh bahu karina.
Karina hanya diam, terus menatap samping jendela. Ningning mendekati karina, mengelus lembut rambutnya.
"aku turut berduka", ujarnya.
Karina masih tetap diam.
"aku akan menemaninya disini", ujar ningning.
Beomgyu menganggukkan kepalanya mengerti lalu bergabung dengan yang lainnya. Mereka menjadikan ujung kota sebagai tempat peristirahatan mereka. tempat tersebut sepi, seakan tidak pernah dijamah. mungkin karna ujung kota tersebut tidak terdapat tempat tinggal. hanya hamparan semak dan pohon-pohon menjulang. pantas ayah taehyun menjadikan tempat ini tempat pertemuan untuk menghabisi seseorang.
taehyun dan beomgyu mengumpulkan beberapa kayu untuk mereka jadikan sebagai perapian. giselle dibantu oleh hueningkai, mengecek sisa perbekalan mereka untuk mereka jadikan makan malam. winter hanya diam, memilih duduk di tepi sungai, menatap hamparan hutan di seberang sungai. entah apa yang dia pikirkan.
.
Karina masih terus diam membuat ningning waswas dengan kondisinya. Sekarang sudah benar-benar malam, senja sudah berganti menjadi gelap. Yeonjun juga masih belum sadar. terdapat lecet di lengan dan dengkulnya yang sudah diobati oleh winter saat perjalanan. mereka khawatir jika kepala yeonjun juga terluka karna dia pingsan. namun setelah winter cek, tidak ada luka apapun di kepalanya. Mungkin karena perasaan terkejut yang membuatnya pingsan. prediksi winter.
"Yeonjun hyung masih belum sadar?", tanya taehyun tiba-tiba, dijawab gelengan oleh ningning. taehyun mendekatkan jarinya ke hidung yeonjun, "syukurlah masih hidup", gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run For Safe
FanfictionCerita fiksi murni dari author, jika terjadi persamaan itu merupakan hal tidak disengaja. Happy reading ;) Jangan lupa juga vote+comment