Ningning memakan buah-buahan dengan lahap di kursi yang tersedia di kamar tamu tersebut, sembari melihat ke arah kasur dimana taehyun terlelap di sana. Tubuhnya meringkuk sembari memeluk bantal yang tadi ningning gunakan. Mulutnya terbuka, membuat dengkuran halus terdengar. Anak itu benar-benar pulas. Ningning selalu tersenyum gemas jika melihat putranya tersebut sedang tidur. Saat masih kecil, taehyun selalu tidur meringkuk sembari memeluk lengannya, dia tidak bisa tidur jika tidak memeluk lengannya. Ketika ningning meninggalkannya sebentar, taehyun akan merengek karena tidak ada yang bisa dia peluk. Tapi semakin besar, dengan pola didikan yang keras, kebiasaan tidurnya berubah. Taehyun menjadi terbiasa tanpa memeluk lengannya. Taehyun-nya sudah besar, tapi dimatanya dia masihlah seorang bocah yang menggemaskan.
.
Lucas semakin cepat mengocok miliknya agar cepat menemukan kepuasannya, sembari terus memandang tajam foto seseorang didepannya.
"Ahhh,,,ahhh ishhh,,, cepatlah,,,,,", desahnya sembari kesal. Lucas benar-benar tidak tahan. Kepalanya mendongak ke atas, matanya tertutup membayangkan hal-hal panas yang biasanya dia lakukan bersama dengan seseorang yang ada di foto tersebut.
Ketika lucas memeras dada wanita itu, bibirnya yang selalu lincah ketika mereka berciuman. Suara-suara desahan indah yang keluar dari bibir wanita tersebut. Jangan lupakan suara dari kulit mereka yang bergesekan, lucas sangat suka. Menjilati kulitnya yang mulus merupakan bagian favoritnya sembari menatap wajah wanita tersebut. Lucas selalu membuka matanya, menyingkirkan rambut si wanita untuk melihat wajahnya.
"Ahhhhhhh,,,,", puncak kenikmatannya telah keluar. Lucas menetralkan deru nafasnya. Membuka matanya, lalu melihat tangannya, beberapa cairan tersebut mengenai telapak tangannya. Matanya menatap dengan sendu. Dia kembali menatap foto yang ada didepannya, lalu mengambilnya dengan tangan yang terkena cairannya. Lucas membelai foto tersebut, tersenyum sedikit, "bagaimana kau benar-benar bisa secantik ini", gumamnya. Dia lalu mencium tersebut. Lebih dari sekedar kecupan dia menjilati foto tersebut, membayangkan seolah-olah dia sedang melakukan hal tersebut dengan si wanita.
Lucas mengambil handphonenya, menelfon seseorang.
'Temukan ningning secepatnya', ujarnya pad orang di seberang. Lucas lalu melempar asal handphone nya, melihat kembali foto wanita yang ada di tangannya. Suhu tubuhnya tiba-tiba meningkat, membuat libidonya kembali naik. Lukas menggerang kesal lalu menidurkan dirinya, meletakkan foto tersebut tepat di kelaminnya sembari tangan lalin mengocoknya.'Ningning,,, aku akan menemukanmu'.
.
"Kenapa kita tidak menginap disini saja, katamu camp terlihat mencurigakan ya sudah disini saja", omel karina.
"Kita itu diharuskan mengungsi, lagian kau seenaknya sekali bicara begitu", soobin balik mengomel.
Yeonjun melipat kedua tangannya didepan dada, sabar dengan tingkah dua orang didepannya.
"Sampai kapan kalian akan terus bertengkar?", Taehyun datang diikuti ningning dibelakangnya. Seketika senyum yeonjun mengembang, "kau sudah mendingan ningning-a?", Tanya yeonjun.Ningning menganggukkan kepalanya, "dimana yang lain?".
"Mereka sedang bersiap-siap", jawab soobin.
"Oke kalau begitu, aku membuat sarapan dulu, sebelum kita berangkat", ujar ningning lalu berjalan menuju dapur.
Yeonjun beranjak dari duduknya, "aku akan membantu ningning, kalian berdua segera bersiap dari pada terus berdebat", ujar yeonjun.
.
"Heeggghhhhhh,,,", beomgyu bersendawa sangat keras ketika sarapannya habis.
"Kau benar-benar tidak sopan", gumam karina kesal.
Mereka semua sudah menyelesaikan sarapan mereka. Memilih untuk bersantai sebentar di meja makan.
"Kita mungkin menjadi tim paling telat saat sampai ke camp", ujar soobin membuka obrolan.
Beomgyu terkejut, "bagaimana jika sudah tidak tempat disana?", Ujarnya khawatir.
"Orang bodoh juga tahu, camp G itu bisa menampung satu musave", spontan jawaban taehyun membuat karina yang sedang minum terkejut. Tidak sengaja dia memuncratkan minumnya, untung hanya mengenai piring bekas sarapannya. Karina terkikik geli.
"Taehyun,,,", panggil ningning lembut namun ada ketegasnya dalam nadanya.
"Maaf", ujar taehyun.
Suara mobil tiba-tiba terdengar di pekarangan rumah winter. Mereka terkejut. Winter lalu beranjak dari duduknya, menuju ruang tamu untuk mengintip dari jendela disana. Yeonjun mengikuti dari belakang, "itu ayahmu?", tanya yeonjun pada winter yang sedang mengintip.
"Ayo sembunyi,, panggil yang lainnya", ajak winter sembari berlari. Yeonjun bingung, namun segera mengikuti winter.
"Semua ikuti aku. Sekarang", tegasnya. Mereka yang bingung namun sadar sesuatu yang buruk sedang terjadi lalu berlari mengikuti winter. Mereka menuju kamar winter. Saat sampai disana, winter lalu mengunci kamarnya, mengambil tongkat yang ada di bawah kasurnya lalu, dengan tongkat tersebut winter bisa menarik anak tangga yang ada di atap kamarnya. "Kalian masuk dahulu", winter mempersilahkan. Satu persatu mereka masuk, lalu terakhir winter. Ketika sampai diatas winter menarik kembali tangga tersebut. Lalu menguncinya. Tangga tersebut hanya bisa dikunci dari dalam. Mereka takjub dengan ruangan tersebut."I-ini,,,, ruang,, CCTV?", Tanya giselle.
"Ya,, CCTV utama ada di kamar ayahku yang bisa mengeksplor satu rumah. Yang disini hanya bisa di kamarku dan lantai bawah. Dan cctv disini tidak bisa menghasilkan suara", jelas winter. Winter lalu menyalakan TV-TV yang ada disana memantu kondisi rumah.
Terlihat pintu depan terbuka, memperlihatkan 4 orang dengan pakaian serba hitam serta senjata laras panjang. Dan satu orang dengan kepala tertutup kain diikat erat kedua tangannya kebelakang. Tiga orang pergi membiarkan satu orang mengawasi si pria yang diikat tersebut. Winter mencari-cari du cctv arah lain, mereka menuju tangga. Setelahnya tidak terlihat, winter bisa menyimpulkan, tujuannya adalah ruangan ayahnya. Terdengar suara tembakan dari bawah, membuat mereka terkejut, "apa yang terjadi?", Soobin panik. Karina menggenggam tangan soobin, mengelusnya pelan menenangkan.
"Winter kembali ke ruang dimana si pria terikat berada,tidak ada sesuatu selain si pria terduduk lemas di lantai dan si pria bersenjata, duduk di sofa sembari memainkan senjatanya.
Lima belas menit kemudian tiga orang tadi, kembali satu orang lalu berjongkok mensejajarkan tingginya dnegan si pria terikat lalu melepaskan penutup kepala pria tersebut.Hueningkai terkejut, "winter,,, itu,, ayahmukan?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Run For Safe
FanfictionCerita fiksi murni dari author, jika terjadi persamaan itu merupakan hal tidak disengaja. Happy reading ;) Jangan lupa juga vote+comment