7

141 25 6
                                    

Sekarang sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Namun belum ada tanda-tanda, si pria bongsor itu kembali. Terbesit di hati ningning untuk keluar dari tempat tersebut. Namun niat itu dia urungkan, dia terlalu takut. Pada akhirnya ningning hanya bisa diam, menunggu.
Pintu kamarnya tiba-tiba terbuka, memperlihatkan lucas yang masuk dengan baju serba hitam dan senjata api laras panjang yang dia letakkan di samping pintu.

"Lucas", ujar ningning.
Lucas tidak menjawab, sibuk melepas pakaiannya.
"Di-dimana bos?", Tanya ningning. Lagi-lagi tidak menjawab. Ningning lalu mengintip sedikit ke arah luar pintu kamar, lucas sungguh sendirian.
"Lucas, dimana bos? Apa yang ter,,, agkkkhhhhh", lucas mendorong ningning hingga terjerembab di kasur. Lucas membalik tubuh ningning hingga membelakangi nya, lalu mengangkat dan membuka paksa dress yang ningning kenakan.
"Lucas maaf aku tidak bisa, tolong dengarkan aku, aku sedang agkhhhhhhh,,,", ningning tidak bisa melanjutkan kalimatnya. Pada akhirnya ningning hanya bisa menangis dan merintih kesakitan karna kelakuan lucas yang tiba-tiba menggaulinya dengan kasar.

.

Taehyun terbangun dari tidurnya karna mimpi buruk yang dia alami. Perlahan mendudukkan dirinya, memegang kepalanya yang sedikit pusing. Entah kenapa air mata terus mengalir dari matanya.
"Mimpi buruk eoh?", Tanya yeonjun.
Taehyun tidak menjawab.
"Pasti itu hal yang menyedihkan atau menakutkan", ujar yeonjun.
Taehyun diam sebentar, "yang lain belum bangun?", Tanya taehyun.
"Aku melihat karina tadi sudah bangun pukul 6, ke kamar mandi sebentar lalu masuk ke kamar lagi. Lima menit setelah itu giselle yang keluar dan masuk ke kamar mandi dan belum keluar hingga sekarang. Aku belum melihat tanda-tanda soobin bangun", jelas yeonjun.
Yeonjun dan taehyun tidur di ruang tamu sedangkan karina dan giselle tidur di kamar karina dan soobin di kamarnya.

"Aku harus kembali hyung", ujar taehyun tiba-tiba.
Yeonjun terkejut, "tiba-tiba. Aku pikir jangan sekarang dulu", ujar yeonjun.
Taehyun menatap yeonjun, "aku harus kembali secepat mungkin. Aku mengkhawatirkan seseorang di rumah", jelas taehyun.
Yeonjun menghembuskan nafasnya, "aku paham, tapi tunggulah dulu hingga kabar dari pemerintah keluar", pinta yeonjun.
"Tapi sampai kapan hyung?", Tanya taehyun khawatir.
Yeonjun berfikir sejenak, "jika hari ini belum ada kabar apapun dari pemerintah, kau bisa kembali", final yeonjun.
Taehyun menghembuskan nafas pelan sembari mengusap kasar wajahnya.
"Kau mengkhawatirkan orang tuamu?", Tanya yeonjun.
"Ibuku. Hanya ibuku", jawab taehyun.
"Bukan ayahmu?", Bingung yeonjun.
Taehyun menatap yeonjun dengan tatapan dingin, "bahkan mendengar namanya saja aku sangat ingin membunuhnya", ujar taehyun dengan nada dingin. Seketika tubuh yeonjun membeku mendengar penuturan taehyun.

.

Hueningkai meregangkan tubuhnya, terbangun dari tidurnya. Sempat berfikir dirinya diculik karna terbangun di tempat berbeda, namun setelahnya dia ingat, bahwa dia sedang bersembunyi dari makhluk mengerikan. Hueningkai melihat pintu karyawan terbuka, dia lalu beranjak keluar melihat situasi yang terjadi, meninggalkan beomgyu yang masih terlelap.
Saat keluar, hueningkai melihat winter yang berdiri mematung di depan pintu, sempat bingung hingga hueningkai membelalakan matanya melihat apa yang terjadi
"Heyyy,,,, tung", teriak hueningkai tertahan oleh tangan winter yang membekapnya.
"Uhmmmm,,,", hueningkai mencoba berteriak melepaskan dekapan winter. Tapi winter semakin mengeratkan dekapannya, sembari menatap fokus ke hueningkai, memberi kode dari matanya untuk tidak bersuara.

Apa yang sedang hueningkai lihat?
Dia melihat tiga orang berpakaian serba hitam dengan senjata melekat pada tubuhnya. Pria pertama bertubuh bongsor, pria kedua bertubuh lebih pendek namun sedikit berisi, dan yang terkahir wanita bertubuh tinggi. Hueningkai berfikir mungkin saja mereka pemburu makhluk aneh yang menyerang mereka kemarin, namun tingkah winter yang membuatnya diam menjelaskan hal sebaliknya.
Dengan mobil yang mereka kendarai, perlahan meninggalkan area mereka menjauh. Setelah dirasa keberadaan mobil tersebut menghilang, winter membuka dekapan tangannya pada hueningkai, "kenapa? Siapa mereka?", Tanya hueningkai pada Winter.
"Orang jahat", ujar winter setelahnya meninggalkan hueningkai untuk mengambil makanan di rak makan.

.

Penghuni di kediaman soobin karina semua sudah bangun. Mereka sedang menyantap nasi goreng untuk sarapan. Sebenarnya sekarang sudah menjelang siang, karna jam menunjukkan jam 11. Mereka makan dalam diam, kecuali yeonjun yang makan sambil mencoba mencari channel tahu-tahu ada informasi dari pusat.
"Kupikir pemerintah sedang belum memiliki ide, jadi berhentilah dan fokus makan", ujar karina.
"Apa salahnya berjaga-jaga", jawab yeonjun.
"Bagus berjaga-jaga, tapi kau melakukannya di rumahku, kau bisa saja membuat tagihan listrik kami menjadi,,", ucapan karina terpotong karena soobin langsung membekap mulut karina.
"Hehe lanjutkan saja hyung", ujar soobin sambil terkekeh. Karina membuka dekapan soobin dengan kasar, matanya memandang soobin kesal. Soobin yang dipandang pun memandang balik dengan pandangan tak kalah sebal.

Breaking news
Kami mewakili pemerintah kota, mengajak warga musave untuk mengungsi di camp G area timur musave. Diharapkan semua warga musave yang selamat silahkan menuju ke pengungsian. Dikarenakan bantuan dari pusat belum datang, kami tidak bisa membantu dalam hal transportasi. Terima kasih dan tetap jaga diri baik-baik.

Off

Layar kembali mati dari pusat. Yeonjun mematikan tv tersebut, semua yang ada di ruangan tersebut terdiam.
"Kita,,, bisa,,,, pergi,,,, besok", ujar soobin.
"Tidak!!", Tegas karina.
Semua menatap karina, "kenapa?", Tanya taehyun.
Karina hanya terdiam.
"Dia bertanya kenapa!!??", ujar yeonjun penuh penekanan.
Karina menghembuskan nafas pelan, "aku dan soobin tidak akan pergi", ujar karina mantap. Soobin yang mendengar hal tersebut terkejut, "huh,, tu-tunggu. Karina kau kenapa?", Tanya soobin.
"Pokoknya kita tidak akan pergi titik!! Jika kalian ingin pergi silahkan, aku dan soobin akan menetap", ujar karina lalu berlalu menuju kamar.
"Ah,, uhmm aku menyusul karina dulu", pamit soobin menyusul karina masuk ke kamarnya.

Mereka yang tersisa terdiam.
"Apakah,,,kita harus pergi?maksudku, entah kenapa pengumuman tadi, sangat mencurigakan", ungkap giselle.
"Aku akan tetap pergi", ujar taehyun, "aku harus melihat kondisi ibuku", lanjutnya.
Yeonjun dan giselle menatap taehyun.
"Kita tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Jadi lebih baik,,, kita tetap pergi. Tapi,,, tidak bersama rombongan orang-orang yang akan ikut mengungsi. Kita membuat kelompok sendiri", jelas yeonjun.
Giselle menganggukkan kepala mengerti, "tapi yeonjun-a,, sejujurnya, apa kau merasa ganjal dengan pengumuman tadi?", Tanya giselle.
"Yaaa,, begitulah", jawab yeonjun.

.

"Jika aku bilang tidak ya tidak", ujar karina
"kau itu kenapa sih? jika kita tidak pergi kita bisa mati kelaparan disini. kau tidak lihat stok makanan kita mulai menipis", kesal soobin.
"ya,, kita minta mereka untuk membayarlah, mereka sudah menumpang pada kita", jawab karina.
soobin menghembuskan nafas kasar,  "aku benar-benar muak sekarang dengan ocehanmu, jika kau tidak ingin pergi ya sudah jangan pergi, tapi aku akan pergi", tegas soobin lalu berlalu meninggalkan karina.
"Aghhhhhh", kesal karina sembari melempar bantal ke arah pintu.

.

Lucas menghisap rokoknya, menghembuskan ke langit-langit kamar sambil tiduran dengan santai. Berbeda dengan ningning yang terduduk di bawah kasur sembari menutup dirinya yang telanjang dengan selimut. Salah satu dari mereka tidak ada yang membuka suara.

Brakkkkkkkk

Pintu terbuka dengan kasar, memperlihatkan si bongsor yang datang dengan pakaian serba hitam dengan senapan panjang persis seperti yang dibawa Lucas tadi.
"Disini ternyata anak nakal. Aishh aku menyuruhmu kembali untuk membawa senapan-senapan di gudang malah kau bersenang-senang seperti ini. Cepat pakai pakaianmu, kita harus pergi", perintah si bongsor.
Lucas mematikan rokoknya, lalu memakai pakaiannya kembali.
"Bos,, kau mau kemana lagi? Bagaimana dengan,,, taehyun?", Tanya ningning.
"Lupakan anak itu jalang, dia akan mati", ujar lucas sembari memakai pakaiannya.
Ningning membelalakkan matanya, tubuhnya menegang.
"A-apa maksudnya? Lucas?bos? Apa maksudnya?", Tanya ningning dengan mata berkaca-kaca.
Si pria bongsor hanya diam, sembari menunggu lucas siap. Setelah semua siap, si pria bongsor bersama lucas meninggalkan ningning.
"Bos,, tolong apa maksudnya? Kenapa dengan taehyun?", Cegah ningning memohon sembari memegang kaki si pria bongsor.
Si bongsor yang kesal lalu menendang ningning, membuatnya terjungkal ke lantai dengan keras membuat hidungnya mimisan.
Si bongsor lalu menjongkokkan dirinya menarik paksa wajah ningning untuk menatapnya, "dengar jalang. Sekali lagi kau menyebut nama anak itu, aku tidak akan segan-segan untuk menghabisimu. Dia akan mati, camkan itu, jadi jangan berharap", ujarnya lalu berlalu meninggalkan ningning.

Run For SafeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang