Taehyun menutup kasar pintu berat tersebut. Amarahnya benar-benar tidak bisa dikendalikan sekarang.
"Agghhhhhh lucas bajingan kau", ujarnya sembari meninju ke arah tembok.
"Keparat, sampah,,, aku tau pasti kali ini milikmu. Aghhhhh sialan bajingan sialannn,,,", geramnya terus meninju tembok tersebut. Jari-jari tangannya memerah, perlahan membengkak tapi dia tetap terus meninju tembok yang tidak bersalah tersebut. Wajahnya semakin memerah, entah kenapa tangannya benar-benar tidak terasa sakit, yang ada hanyalah rasa ingin menghancurkan tembok didepannya. Apalagi yang bisa dia lakukan?
Apakah dia harus menghajar lucas? nama yang sekarang menguasai pikirannya.
Lebih tidak mungkin lagi dia menghajar ningning bukan?"Taehyun, astaga hentikan,,, ", winter tiba-tiba sudah berada di belakang taehyun.
Taehyun tidak peduli. Dia terus meninju tembok tersebut.
"Berhentilah menyakitimu sendiri,, heyy,,, HENTIKAN!!!?",
Plak
Winter akhirnya menampar taehyun setelah berhasil membalikkan tubuh taehyun untuk berhadapan dengannya. Dia bisa melihat wajah taehyun memerah, keringat bercucuran membasahi dirinya dan matanya yang memancarkan kemarahan. Mata winter menatap ke punggung tangannya yang membengkak. Dia ambil perlahan tangan taehyun, lalu mengelus nya pelan. Dia lalu menatap kembali ke arah taehyun.
"Kemarilah,,, ", winter menarik pelan taehyun membawanya ke pelukannya. Dapat dia rasakan nafas taehyun terengah-engah karena melampiaskan emosinya. Winter mengelus punggung taehyun lembut. Sembari terus menenangkan taehyun.
.
.
.
.Mereka duduk di salah satu anak tangga di bawah lantai 5. Winter mengelus tangan taehyun yang terluka. Matanya sesekali menatap taehyun yang sedang melamun. Emosinya sudah terkontrol dengan baik sekarang.
"Kenapa kau semarah ini taehyun-a? Kau seharusnya bahagia, karna akan mendapatkan seorang adik", tanya winter.
Taehyun tidak menjawab. Tatapannya kosong, hanya terdapat kesedihan dan sedikit amarah dari matanya.
" Tidak apa-apa jika belum ingin memberitahu,,, "
"Ibu sempat berhubungan dengan lucas", taehyun akhirnya menjawab.
"Setahun yang lalu, ibu mengatakan bahwa dia menjalin hubungan dengan lucas. Ibu bilang bahwa dia sengaja melakukannya agar ibu bisa aman karna bos terus memaksa ibu untuk melayani para pelanggan bajingan itu setiap harinya. Jadi ibu memanfaatkan koneksi lucas untuk bisa sedikit membebaskannya. Tapi tiga bulan lalu, aku menyaksikan sendiri, ibuku yang bersetubuh dengan lucas. Mereka saling menyebutkan nama masing-masing dan kau tau apa yang membuatku muak? Ketika telingaku sendiri mendengar ibuku mengatakan, 'aku mencintaimu lucas', dia sela-sela desahannya".
Taehyun tiba-tiba tertawa, air matanya mengalir.
"Aku sangat marah winter, hingga aku benar-benar meluapkan emosiku padanya. Aku berkata ketus padanya ketika dia mencoba menghubungiku. Bahkan aku menepis tangannya ketika dia mencoba menyentuh ku. Aku melakukannya selama berhari-hari"
"Dia selalu bertanya, 'nak kenapa? Katakan pada ibu apa salah ibu', terus melakukannya. Hingga akhirnya aku terus terang padanya. Menceritakan semuanya. Lalu ibu bilang, apa yang kau lihat, apa yang kau dengar. Itu semua bukan karna cinta. Semua hanya sikap ibu sebagai bentuk balasan atas apa yang lucas lakukan selama ini, lalu apa? Sekarang bahkan aku mendengar bahwa dia hamil", tangisnya kini pecah.
Winter menatap sedih taehyun yang menangis, "tapi bagaimana kau yakin ini adalah anak lucas,, mungkin saja itu,,,"
"Ibuku bukan pelacur yang akan mengijinkan pelanggannya melakukannya tanpa pengaman. Bahkan bos yang sering berhubungan dengan ibuku pun memakai pengaman. Dan itu perjanjian yang ibu buat setelah ibu berhasil melahirkan seorang anak dan berhasil menjadikan keuangan bos meningkat. Dan aku juga tahu selama 6 bulan ini ibuku tidak berhubhngan badan dengan siapapun. Tidak ada yang menyentuhnya, bahkan dalam 6 bulan ini bos tidak ada di rumah. Dan ibuku selalu bersama lucas", taehyun dengan tangisnya menjelaskan pada winter. Kali ini amarahnya kembali naik.
"Jika ibu bahkan mengijinkan bajingan itu untuk melakukannya tanpa pengaman bukankah itu artinya ibuku mulai mencintainya? Apa kau tau, lucas itu masih saudaraku. Aku adalah anak dari orang yang aku panggil bos tadi, lucas juga anaknya. Apa kau bisa paham sekarang kenapa aku semarah ini,, ", suara taehyun kembali melemah.
Winter menghembuskan nafasnya, dia ikut menangis dengan apa yang taehyun ceritakan.
"Bukankah ini lebih menjijikan dari seorang pelacur", ujar taehyun.
Winter membawa kembali taehyun ke pelukannya, membiarkan anak itu menangis keras dalam dekapannya.
Di atas mereka tepat di depan pintu lantai 5, beomgyu melihat adegan sedih didepannya. Beomgyu mendengar semua. Bahkan tanpa sadar matanya berkaca-kaca mendengar cerita dari taehyun.
Dirinya lalu masuk kembali ke ruangan, menutup kembali pintu tersebut dengan pelan. Sekarang yang dia dengar adalah perdebatan yang terjadi di kamar staff. Beomgyu berjalan menuju kamar, namun langkahnya terhenti ketika melihat karina, hueningkai dan soobin berada di dapur. Beomgyu menghampiri mereka.
'Aku mengatakan padamu untuk tidak mengatakannya'
'Setelah apa yang terjadi padamu, aku hanya bisa diam. Lalu apa yang harus aku katakan, apa kau tidak melihat bagaimana khawatirnya taehyun tadi'
'Kau cukup tutup mulutmu. Tidak perlu mengatakan apapun,, awwwww'
'Ningning tenanglah, jangan semakin emosi. Perutmu malah semakin sakit nanti'
"Perdebatan mereka belum berhenti ternyata", ujar beomgyu.
"Bahkan mereka berdebat ketika perut ibunya taehyun masih sakit", hueningkai ikut menimpali.
Karina menghenbuskan nafasnya pelan, "Bagaimana dengan taehyun?", tanya karina.
Beomgyu menggelengkan kepalanya,
"Rumit. Winter sedang menenangkannya sekarang", jawab beomgyu."Kira-kira kenapa ya taehyun semarah itu? Bukankah ini adalah kabar baik", soobin menutup matanya mencoba menebak apa yang terjadi.
"Hei, tidak perlu memikirkannya. Itu bukan urusan kita", jawab karina.
"Karina benar,,,, itu bukan urusan kita. Tidak perlu mencari tahu", jawab beomgyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run For Safe
FanfictionCerita fiksi murni dari author, jika terjadi persamaan itu merupakan hal tidak disengaja. Happy reading ;) Jangan lupa juga vote+comment