Run For Safe

18

"Hari terasa cepat, padahal kita tadi baru keluar rumah sekitar pukul 9", ujar hueningkai.
"Jam 9 mulutmu, kita baru bisa keluar sekitar jam 2, kau mabuk atau apa", taehyun menimpali.
" Oh sungguh, hahhh,, padahal baru sebentar kita berjalan", hueningkai menjawab sembari mendesah mengatur nafasnya.
"Yaaa,,, sebentar yang terbagi beberapa menit. Berapa kali rombongan berhenti karna kau yang mengeluh pegal, lapar, mulas", taehyun melirik sini hueningkai, yang dilirik hanya terkekeh.

Yeonjun dan winter yang berada di posisi depan tiba-tiba berhenti.
" Sebentar,, ", ujarnya pada winter lalu berlari kecil menuju toko baju yang terdapat di sisi kiri jalan. Yeonjun perlahan masuk ke toko tersebut.

"Kenapa dia kesana?", tanya ningning.
"Mengecek tempat untuk kita bersinggah", jawab winter.

Beberapa menit kemudian yeonjun keluar dari tempat tersebut, menghampiri rombongan.

"Didalam aman, kita beristirahat sekaligus bermalam disana. Dilihat dari cuaca mungkin sebentar lagi akan hujan", jelas yeonjun.

DUARRRRRRRRR

" Oh shit, what the fuck,,, ", umpat hueningkai terkejut.
" Ayoo kita masuk sekarang", ajak yeonjun diikuti yang lainnya.

.

.

.

Hujan deras membasahi kota sekarang, karina dan beomgyu berteduh di kedai kecil penjual soju. Tentu saja tidak ada yang berjualan disana, tapi melihat tempatnya, untuk sementara itu tempat yang aman untuk mereka berlindung saat ini, begitu kata isi hati winter.

"Sialan bahkan disini hanya ada makanan mentah", ujar beomgyu ketika mengecek kulkas kecil disana yang berisi beberapa makanan frozen yang biasa disajikan dengan soju.

" Kenapa kita tadi tidak membawa makanan dari sana. Karina kau punya ide untuk ini? ", tanya beomgyu.

Karina diam tidak menjawab, matanya masih fokus menatap ke arah depan. Dari balik jendela kedai tersebut menatap bagaimana derasnya hujan membasahi kota tersebut. Sangat sepi. Tidak ada manusia selain mereka berdua, bahkan mereka tidak menemukan makhluk aneh yang mereka hindari dari kemarin.

" Karina,,", beomgyu kembali memanggil karina sekali lagi sembari menggoyangkan bahunya yang membuat karina akhirnya menoleh.

"Hah?", tanya karina.

" Ada beberapa makanan frozen disana", jawab beomgyu sembari menunjuk kulkas tersebut.

"Oh, apakah ada kompor, kita bisa menggunakannya untuk memasak. Kebetulan ada dua botol air mineral di tas ku jadi kita tidak perlu minum soju", ujar karina sembari berdiri menghampiri tempat yang dimaksud.

" Kompor ada, kupikir masih berfungsi dan ada beberapa air mineral sebenarnya di kulkas itu", timpal beomgyu yang tidak dijawab karina.
Beomgyu paham dengan kondisi karina sekarang, perasaan campur aduk yang tentunya menghantui dirinya.

30 menit makanan yang dibuat karina selesai, yanga beberapa masakan simple setidaknya cukup untuk mereka makan.

Beomgyu memakannya lahap, setiap gigitan dia benar-benar menikmatinya.
"Kau memang ahlinya karina", puji beomgyu. Tidak ada balasan dari karina.
Beomgyu menoleh ke arah karina, dirinya hanya memandang kebawah tanpa menyentuh makanannya. Beomgyu menghampiri karina menaikkan dagu wanita tersebut, terlihat matanya berkaca-kaca.

" Apakah,, sekarang,, soobin,, sudah makan,, ", tangisnya seketika pecah. Beongyu lalu memeluk karinan sembari mengelus punggungnya.

" Sekarang hujan,, apakah dia berteduh dengan baik. Dia mudah masuk angin jika kehujanan", ujarnya sembari menangis.

Beomgyu hanya diam, menepuk pelan punggung karina, sembari menghembuskan berat nafasnya.

.

Disisi lain, soobin berada di sisi pojok toko baju tersebut, bersembunyi dibalik meja kasir dia ijin tidur, sedangkan yang lain sedang fokus pada kudapan yang mereka bawa dari kediaman winter.

"Apa sungguh soobin tidak mau makan dulu? ", tanya ningning.

"Dia bilang sangat lelah, biarkan saja dia beristirahat", ujar yeonjun dijawab anggukan ningning.

" Sepertinya suasana hatinya sedang tidak baik. Dia tidak mengatakan apa-apa dari tadi", jelas giselle.

"Bagaimana dia bisa baik-baik saja. Saudari yang bersama dari masa kanak-kanak, selalu bersama tpi berakhir memilih ego masing-masing", jawab yeonjun.

Mereka terdiam. Benar yang dikatan yeonjun, Soobin dan karina adalah dua orang yang tidak terpisahkan sejak awal. Hanya karna ego demi keselamatan masing-masing, mereka memilih jalan yang berbeda.

"Mereka akan bersatu lagi percayalah, feeling ku mengatakan tidak lama lagi mereka akan bersama", ujar hueningkai.

"Iyakah?", tanya taehyun.
"Entahlah, aku cuman asal agar suasana sedikit menghangat", jawab hueningkai.
"Bangsat", gumam taehyun.
Winter melirik ke arah hueningkai, " Bisa jadi betul, feelingnya jarang meleset walaupun itu asal-asalan. Aku pamit tidur", pamit winter menuju ke sisi paling belakang untuk tidur.
.
.
.
Karina bersiap-siap mengambil di pagi buta, mengambil beberapa barang di kedai tersebut yang bisa digunakan untuk bertahan hidup. Beomgyu merasa terusik terbangun, "kenapa bersiap-siap? Ini masih subuh", ujar beomgyu sembari menguap.

"Aku akan mencari soobin", beomgyu terkejut dengan ucapan karina.
" Sekarang? Kau yakin?", tanya beomgyu.

Karina menghembuskan nafasnya, menatap beomgyu dengan tatapan sendu, "aku tidak bisa makan dengan nyaman, tidak bisa tidur dengan nyenyak. Aku khawatir dengan keberadaannya. Aku akan mencarinya, memaksanya kembali", ujar karina lalu kembali bersiap-siap.

Beomgyu menghampiri karina, menahan pergerakannya lalu membawanya ke pelukannya. Karina hanya diam, membiarkan beomgyu mengelus lembut kepalanya.

"Saat kalian bertemu nanti, tahan emosi dan egomu. Putuskan yang terbaik. Tidak ada salahnya mencoba untuk mengikuti yang lainnya, bukannya lebih baik bergerak dibanding bertahan bukan?",
" Itulah kenapa aku memilih mengikutimu karna aku yakin kau pasti berubah pikiran, aku tidak akan membiarkanmu keluyuran sendirian", ujar beomgyu.

"Kenapa? Aku bukan anak kecil", ujar karina. Beomgyu melepas pelukannya menangkup wajah karina dengan kedua tangannya, menatap wajah karina yang sembab sambil tersenyum, memindahkan beberapa helaian nya rambut yang menutupi wajahnya.

"Aku akan bersiap-siap", ujar beomgyu.