"Kau tau, aku benar-benar sudah mengorbankan banyak hal untuk rencana ini lucas" Ujar seseorang sembari menghisap rokoknya yang hampir setengah batang.
"Kau pikir aku selama ini tidak melakukan apa-apa? Aku ikut andil dalam banyak hal, aku menyamar menjadi beberapa peran, membantu aga orang-orang secepatnya bisa terinfeksi. Apa yang tidak aku lakukan? ", lucas menjawab.Orang tersebut terkekeh, lalu mematikan koreknya.
" Tapi aku mendapatkan info, kalau kau sedang mencari seseorang,, ah siapa namanya si pelacur cantik itu. Ningi? Ah siapa aku lupa,,,, "
"Ningning", jawab lucas.
" Yaa,, itu. Ahhhh aku masih sangat ingat dirinya. Kau sudah menemukannya?", tanya orang tersebut.
Lucas tidak menjawab, memilih diam.
Orang tersebut berdiri, mengahadp langsung pada lucas yang hanya menunduk.
"Kau tau, ayahmu adalah pria bodoh yang gagal menjalankan tugasnya. Sebelum kematiannya hari itu, aku menyuruhnya untuk mengawasi Sung karna bajingan itu memberontak dan memilih tutup mulut pada penemuan yang sudah kita sepakati tapi apa yang ayahmu lakukan. Dia pergi menemui pelacur nya lalu mati disana."
"Jika bukan karna hyolin aku sudah mengeluarkan kartu hitam untuk posisimu dan menjadikanmu seperti tikus-tikus di Camp itu. Jadi,,,, ","Bos bae aku tidak akan mengecewakanmu. Aku akan melakukan dengan sebaik mungkin sesuai rencana. Aku memang mencari ningning, tapi di lain itu, aku juga mencari,,,, anak kandung ayahku yang lain. Dia bersamanya, dan kami menyuntikkan virus tersebut padanya. Nothing happened. Tidak seperti anak-anak lainnya. Jadi kemungkinan ada sesuatu terjadi dalam dirinya", jelas lucas.
Orang yang dipanggil bos bae tersebut memicingkan matanya, "jadi maksudmu,,,, "
"Iya,, dan aku akan mendapatkannya".
.
.
.
.Giselle keluar dari toilet, mukanya basah karna dirinya baru saja membasuh mukanya. Saat keluar dirinya menemukan yeonjun yang sedang merenung di samping guci besar berwarna hitam tidak jauh dari toilet.
" Yeonjun ", Giselle menyapa yeonjun.
" Oh giselle, kau sangat lama di kamar mandi", ujar yeonjun.
Giselle terkekeh, "oh ya,,, maaf pasti sangat lama", Giselle merasa bersalah.
Yeonjun tersenyum, " Bergabunglah dengan yang lain. Mereka sedang makan".
"Aku tidak lapar", jawab yeonjun.
Giselle merasa aneh dengan jawaban yeonjun, merasa bahwa pria tersebut sedang tidak baik-baik saja.
" Ada apa? Cerita padaku", ujar Giselle.
Yeonjun menghembuskan nafasnya berat, "Hanya sedikit tidak nyaman dengan ucapan taehyun".
" Apa yang dia katakan padamu? "
"Sebenarnya hanya teguran. Aku mungkin terlalu menunjukkan diriku pada ningning dan membuat taehyun tidak nyaman dengan hal tersebut. Jadi dia menegurku. Aku hanya, menyukainya. Dia cantik dan sama sekali tidak ada sedikitpun diriku ingin melakukan hal lebih, maksudku,,,, aku hanya tertarik padanya dan aku sedikit sakit hati terhadap penolakan dari taehyun", yeonjun kembali menghembuskan nafasnya dengan berat.
Giselle tersenyum mendengar penuturan yeonjun, "sudah kuduga, kau pasti menyukai ningning. Aku sudah menebak sejak awal", goda Giselle.
Yeonjun terkekeh, " Aku hanya tertarik sedikit.
Giselle tertawa, namun tidak bertahan lama tatapannya kembali sendu, "kisah cintaku juga tidak berakhir baik yeonjun-a", ujar Giselle.
Yeonjun menoleh. Giselle hanya menatap lurus kedepan, " Kenapa? Apa maksudmu tidak berakhir baik?", tanya yeonjun.
"Dia sudah mati".
Yeonjun membelalakan matanya. Terkejut dengan penuturan Giselle.
" Dia sangat spesial bagiku. Hubungan kami, benar-benar sangat intens. Jika saja hal buruk tersebut tidak terjadi, kami mungkin akan hidup bahagia bersama. Aku akan menjadi ibu untuk anak kami nanti dan mungkin menjadi teman yang baik untuk anaknya".
"Anaknya? ", yeonjun mengernyitkan dahinya bingung.
" Ya, dia punya seorang putra", ujar Giselle.
Yeonjun menganggukkan kepalanya mengerti, "ya kau pasti akan menjadi ibu dan teman yang baik untuknya".
Giselle tersenyum, dirinya lalu memeluk yeonjun, " Semangat. Taehyun mungkin memiliki trauma pada laki-laki yang tertarik pada ningning. Tapi aku yakin kau bisa menjadi pria terbaik untuk ningning nantinya, ayah untuk taehyun,, dan bayi yang sedang dikandung ningning", yeonjun melepaskan pelukannya, memegang bagi Giselle dengan ekspresi terkejut, "kau sudah tau? "
Giselle menganggukkan kepalanya, "ningning memberitahuku tadi".
.
.
.Mereka menyantap makan malam dengan dengan lahap dengan lauk seadanya.
" Yeonjun dan Giselle tidak ikut makan?", tanya ningning.
"Benar, mereka belum terlihat", beomgyu menimpali.
"Yeonjun Hyung belum lapar dan Giselle noona ada di kamar mandi. Sisakan saja untuk mereka jika mereka lapar mereka bisa mengambilnya", jelas taehyun.
" Oh benar, Aku akan menyisakan nya,, "
"Ibu selesaikan dulu makanannya", pinta taehyun.
"Ibu hanya mengepak sebentar", taehyun menolak lalu beranjak menyusahkan beberapa makan dan mereka masukkan ke tempat plastik yang tersedia di dapur tersebut. Ketika dia akan menaruhnya disamping alat pemanas.Ketika meletakkannya, ningning sedikit terhuyung, dia merasakan nyeri pada perutnya.
"Noona baik-baik saja?", karina bertanya karena melihat pergerakan aneh ningning.
" Awhhhhh", ningning tidak bisa lagi menahannya. Perutnya terasa sangat sakit hingga dirinya terjatuh.
"Ibu kenapa? ", taehyun berteriak khawatir.
Teriakan taehyun terdengar sampai ke yeonjun dan Giselle. Mereka lalu bergegas menuju ke arah dapur.
"Ada ap,, astaga ningning", Giselle berkata khawatir lalu mendekati ningning.
" Ini sangat sakittt, awwww", air mata terjatuh dari kedua matanya, merasakan sakit tak tertahan dari perut ningning.
"Pindahkan ke kamar sekarang", yeonjun tiba-tiba sudah di samping Giselle lalu mengangkat tubuh ningning dan bergegas menuju ke kamar.
.
.
.
." Awwwwwhhhhh", ningning benar-benar merintih kesakitan.
"Noona ini bagaimana,, aku harus bagaimana", taehyun khawatir dengan kondisi ningning yang terus merintih kesakitan.
" Air hangat kita butuh air hangat", ujar Giselle.
"A,, aku akan memanaskan air, dengan pemanas makanan. Aku akan melakukannya", hueningkai menawarkan diri langsung menuju dapur mencari barang untuk menampung air dan menemukan baskom kecil lalu dia isi dan panaskan dengan pemanas makanan.
" Sebenarnya ibu kenapa? Apakah ibu ada maag? ", tanya taehyun.
Giselle menatap kekhawatiran taehyun, dirinya benar-benar sangat frustasi dengan keadaan ningning sekarang.
" Taehyun ibumu,,,, ", ningning mencengkram tangan giselle. Sorot matanya yang satu dan berair memohon untuk tidak memberitahukan kondisinya.
" Ningning aku minta maaf, taehyun ibumu sedang hamil sekarang", yeonjun akhirnya mengatakan nya.
Taehyun terdiam. Dirinya terkejut dengan yang barusan didengarnya. Untuk hanya taehyun. Soobin,karina,beomgyu dan winter pun nampak terkejutnya. Tubuh ningning melemas, dirinya tau taehyun pasti tidak akan menyukainya.
Ditatap nya wajah putranya, "taehyun-a,, ", ningning berucap pelan. Menyentuh lengan putranya.
Taehyun menatap wajah ningning dengan tatapan datar, tangan ningning yang mencengkram lengannya dia lepas dengan kasar lalu berlalu meninggalkan mereka begitu saja.
" Taehyun,,,,,,awhhhh,,, ", ningning kembali menangis, dengan merasakan sakit pada perutnya dan sekarang sakit di hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run For Safe
FanfictionCerita fiksi murni dari author, jika terjadi persamaan itu merupakan hal tidak disengaja. Happy reading ;) Jangan lupa juga vote+comment