Hi aku balik lagii. Mau nanya nih, kalian nemu cerita ini dimana?Inget Vote dan komen yaa.
Aku masih pemula, kalau ada tata bahasa yang salah dan typo jangan sungkan untuk komen.
HAPPY READING!
***
Ghania duduk di kursi lesehan yang ada di Halte. Ban sepeda gadis itu kempes yang mengharuskan dia jalan kaki ke Sekolah. Namun, di perjalanan malah terjebak oleh hujan badai yang tiada henti.
Gadis yang selalu menguncir kuda rambutnya itu menatap kosong jalanan yang basah. Suasana ini mengingatkannya terhadap insiden ketika pengumuman Kelas Unggulan. Kejadian dimana Ghania bertemu dengan Reygan setelah 8 tahun berlalu.
Ngomong-ngomong dengan cowok itu. Bertepatan hari ini adalah 7 hari mereka berdua tidak bicara. Hal ini karena kejadian Aska yang datang ke Rumahnya. Awalnya Ghania mengira perubahan sikap Reygan hanya sementara waktu saja. Namun dugaanya salah, sudah satu minggu mereka lost contact.
Ghania mengedarkan pandangannya berharap ada angkot yang melintas. Namun, dari arah utara ada mobil yang berwarna putih yang serasa tidak asing baginya. Mobil itu milik Reygan.
"Reygannn," seru Ghania sambil melambaikan tangannya.
Disisi lain Reygan dengan tenang menyetir mobilnya. Walaupun hujan dan keadaan jalanan yang basah dari kejauhan cowok itu dapat melihat Ghania tengah duduk di kursi lesehan. Tanpa melirik ke arah Ghania, cowok yang memiliki tatapan tajam itu melintas tanpa menawarkan tumpangan.
"Maaf, sekarang gue gak peduli," guman Reygan pelan.
Ghania mendesah pelan karena Reygan tidak melihat dirinya di Halte "Positif thinking mungkin Reygan gak lihat gue."
Masih tersisa 20 menit agar tidak terlambat. Raut wajah Ghania sudah berubah panik lantaran takut dihukum. Gadis itu merogoh ponselnya untuk menghubungi Bintang. Naasnya di daerah sini tidak ada sinyal.
Sebuah mobil berwarna silver berhenti di depan Halte. Detik kemudian pintu mobil itu terbuka menampilkan seorang cowok yang mengenakan jaket almamater Sma Saraswati. Sambil membawa payung dia mendekat menuju tempat Ghania berpijak.
"Sekolah kita satu jalur, ayo berangkat bareng gue," ajak Aska.
Seketika bulu kuduk Ghania meremang lantaran melihat keberadaan Aska. Ada satu fakta yang membuat gadis itu seperti ini yaitu cowok yang sedang membawa payung ini hampir membuat hidup seseorang meninggal. Percaya atau tidak tapi Ghania harus tetap waspada.
Ghania teringat dengan permintaan Reygan yang menyuruh dia tidak dekat dengan Aska. "Engga usah, gue nunggu hujannya reda aja."
"Gak bakalan reda Ghania. Ayo nebeng sama gue biar gak telat."
"Lain kali aja Aska , Gpp hari ini gue telat," tolak Ghania halus.
Aska menyipitkan matanya menyadari gadis ini tengah menghindar darinya. "Lo takut sama gue?"
"Hah? takut?"
"Iya."
"Engga kok."
"Yaudah ayo berangkat sama gue."
Ghania menggigit bibir bawahnya. Dilihat-lihat Aska tidak memiliki niat jahat terhadapnya. "Oke, gue nebeng ya."
Di dalam mobil Aska dan Ghania tengah memasang seat bealt masing- masing. Terlihat gadis itu tengah kesusahan memasang benda itu. Tapa perlu berpikir panjang Aska membantu Ghania memasang seat bealtnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGANIA
Teen Fiction[Follow akun wattpad aku baru baca, terima kasih.] Ghania Permata Putri hanyalah gadis sederhana di Sma Kencana. Tipe siswa yang tidak menyukai popularitas dan tebar sensasi. Namun, sejak namanya tertera sebagai siswa yang lolos seleksi kelas unggul...