Bagi yang membaca cerita ini diharapkan :
1. Follow akun wattpad aku. Sudah?
2. Vote dan komen di setiap chapther.
3. Baca point 1 dan 2. Aku beri cerita gratis dan kalian kasih aku vote. Jangan harap dihargai kalau kalian tidak bisa menghargai karya seseorang❤️
4. Kalian bisa share cerita ini ke temen- temen kalian. Terimakasih orang baik❤️****
Hari ini adalah pengumuman kelas unggulan. Gadis yang tengah mengayuh sepeda itu tidak sabar untuk melihat hasilnya. Dia Ghania, gadis yang sangat ambisius dalam hal apapun.
Semilir angin menyeruak di kulit putihnya. Ghania dapat merasakan hawa pagi ini sangat berbeda dari biasanya. Terlihat cuaca mendung menghiasi kota jakarta dan tidak luput awan yang bewarna gelap.
Ghania tersentak ketika mendengar suara guntur dan kilatan petir. Dapat dipastikan pagi ini akan turun hujan, Ghania mempercepat mengayuh sepedanya.
Tetesan air hujan kini mengenai seragam putih abunya. Ghania menepi di sebuah halte yang nampak sepi. Gadis itu terlalu bersemangat melihat hasil tes sehingga bersekolah lebih awal dari biasanya. Namun, dia malah terjebak oleh hujan yang kini turun deras.
Hujan lebat mengguyur kota jakarta. Tercium aroma petrichor,aroma yang menenangkan bagi Ghania. Gadis itu kini duduk di sebuah kursi lesehan yang ada disana, sorot matanya kini menatap jalanan yang sudah basah.
Ghania menghela napas, entah sampai kapan hujan lebat ini usai. Gadis itu melirik jam yang terpatri di tangan kanannya. Masih tersisa sejam sebelum gerbang sekolah ditutup.
Untuk menyibukkan diri, Ghania menjawab soal matematika. Entah mengapa jika tidak mendapat asupan angka, kepalanya pusing.
Saking asiknya menjawab soal matematika, tidak terasa waktu masih tersisa 15 menit. Ghania menyudahi aktivitasnya dan memasukan buku tulisnya ke ransel. Ghania kini kalut, dia sangat takut jika hari ini terlambat. Walaupun hujan tidak selebat tadi tetap dia basah kuyup di sekolah.
Ghania menggigit bibir bawahnya. Dia mondar- mandir untuk mengambil keputusan, "Gue tunggu 5 menit, kalau gak reda gue terobos."
Tidak terasa waktu berjalan sangat cepat. Walaupun hujan lebat sudah digantikan dengan gerimis, Ghania sudah memantapkan niatnya untuk menerobos. Gadis itu sangat takut jika suatu saat hujan lebat kembali mengguyur.
Kondisi jalanan yang licin dan banyak terdapat lumpur menyebabkan Ghania melangkah dengan pelan. Ghania meringis menatap kondisi sepedanya yang basah. Sebuah mobil putih melintas kencang sehingga cipratan lumpur mengenai seragam Ghania.
Ghania membulatkan matanya memandangi seragamnya yang terkena cipratan lumpur. Walaupun tidak total terkena lumpur tetap saja seragamnya terlihat kotor.
"SERAGAM GUE KOTOR!!!" Ghania dengan suara yang melingking meneriaki mobil putih yang baru melintas di sebelahnya.
Ghania merogoh ranselnya untuk mencari Tisu. Ghania tersentak kaget ketika pandangannya sudah terarah ke jalanan. Ya, mobil putih itu sudah berada di depan matanya. Gadis itu tidak habis pikir mobil itu kembali.
"Kalau udah tau kondisi jalanan kayak gini, jangan ngebut!!!" Ghania menatap tajam ke arah kaca mobil yang masih tertutup rapat.
Detik kemudian, kaca mobil itu terbuka pelan. Ghania penasaran bagaimana sosok pengemudi yang mengendarai mobil dengan kencang di tengah kondisi jalanan yang licin.
Betapa terkejutnya Ghania melihat sosok cowok yang berada di mobil itu. Dia cowok yang terkenal nakal di Sma Binar Kencana. Cowok yang tidak pernah absen disebutkan Kepsek saat upacara.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGANIA
Teen Fiction[Follow akun wattpad aku baru baca, terima kasih.] Ghania Permata Putri hanyalah gadis sederhana di Sma Kencana. Tipe siswa yang tidak menyukai popularitas dan tebar sensasi. Namun, sejak namanya tertera sebagai siswa yang lolos seleksi kelas unggul...