Bagi yang membaca cerita ini diharapkan :
1. Follow akun wattpad aku. Sudah?
2. Vote dan komen di setiap chapther.
3. Baca point 1 dan 2. Aku beri cerita gratis dan kalian kasih aku vote. Jangan harap dihargai kalau kalian tidak bisa menghargai karya seseorang❤️
4. Kalian bisa share cerita ini ke temen- temen kalian. Terimakasih orang baik❤️***
"Ada pahit manisnya kehidupan. Jika terus mengeluh dan lupa bersyukur hanya akan menghacurkan dirimu sendiri."
- Ghania -***
Bunyi alarm yang nyaring menyebabkan Ghania terperanjat kaget. Gadis yang tengah tidur di meja belajar itu menghusap telinganya kasar. Walaupun suara alarm yang terdengar nyaring dan memekakkan telinga. Ghania kembali tertidur lelap dengan buku sebagai bantal.15 menit...
Ghania menggeram kesal mendengar alarm itu berbunyi lagi. Gadis itu menekan asal jam weker bergambar doraemon dan lucunya jam itu malah terjatuh. Jam weker bergambar doraemon itu sudah berhenti berbunyi.
Ghania mengacak rambutnya kasar lalu mengambil jam weker yang tergeletak di lantai. Gadis itu mengedarkan pandangan menyelusuri kamar yang bernuansa biru muda. Yang benar saja tubuhnya terasa sakit akibat tidur di meja belajar.
Disaat dia meregangkan tubuhnya yang terasa pegal terdengar suara gaduh di Dapur. Ghania dengan cepat merapikan tugas yang dibuatnya lalu memasukan ke dalam ranselnya. Ya, pagi ini gadis itu tidak akan belajar. Dia akan membantu ibunya membuat orderan kue.
Setelah selesai mencuci wajah dan sikat gigi, Ghania melangkah menuju dapur. Terlihat wanita paruh baya sedang berkutat dengan tepung.
"Bunda, ada yang kurang?" tanya Ghania yang sebenarnya masih mengantuk. Dia hanya tidur dua jam karena tugas menyebalkan Bu Asti.
"Biarin bunda aja, kamu tidur gih. Ini masih jam 3 pagi." Tara memandangi putrinya yang terlihat masih mengantuk.
"Orderan pagi ini banyak banget bunda. Apa aja yang kurang?" tanya Ghania setelah selesai meneguk segelas air putih. Ghania bersyukur dari seminggu yang lalu toko kuenya lancar dan tidak sepi seperti biasanya.
"Tugas matematikannya udah selesai?buat tugas gih, bunda bisa sendiri." Tara tampak meyakinkan Ghania.
Dari pulang sekolah, Ghania membantunya berjaga di toko maupun ikut membuat kue. Tara jadi takut, anaknya tidak punya waktu untuk belajar atau membuat tugas di sekolah.
"Udah selesai kok bunda, tenang aja." Ghania sudah mengerjakan semua tugas di sekolah sehingga tidur jam 1 pagi. Gadis itu sudah mempersiapkan dari awal agar membantu ibunya pagi ini.
Mendengar penuturan Ghania, Tara akhirnya setuju. "Kamu hias kue black forest sama buat Mille crepe dalgona ya."
"Siapp bunda!" Sahutnya semangat.
Ghania mulai menghias kue black forest. Gadis itu meletakkan butter cream dan selai stroberi di atas kue pertama. Kemudian, meletakan kue kedua di atasnya begitulah yang dia lakukan sampai kue kelima. Setelah itu Ghania mengoleskan butter cream secara merata ke seluruh permukaan kue hingga tertutup seutuhnya. Ghania tersenyum saat sudah dirasa rapi.
Setelah itu, Ghania menambah parutan cokelat batang di atas dan samping kue. Tidak lupa, gadis itu menaruh melingkar buah ceri untuk mempercantik tampilannya dan kue black forest sudah ready!
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGANIA
Teen Fiction[Follow akun wattpad aku baru baca, terima kasih.] Ghania Permata Putri hanyalah gadis sederhana di Sma Kencana. Tipe siswa yang tidak menyukai popularitas dan tebar sensasi. Namun, sejak namanya tertera sebagai siswa yang lolos seleksi kelas unggul...