Bagi yang membaca cerita ini diharapkan :
1. Follow akun wattpad aku. Sudah?
2. Vote dan komen di setiap chapther.
3. Baca point 1 dan 2. Aku beri cerita gratis dan kalian kasih aku vote. Jangan harap dihargai kalau kalian tidak bisa menghargai karya seseorang❤️
4. Kalian bisa share cerita ini ke temen- temen kalian. Terimakasih orang baik❤️***
"Lo nanya
rasanya dimarahi sama cewek galak itu?" Sesosok cewek muncul dari tembok sekolah. Gadis itu kini berjalan menuju warung Bi cantik.Ciko tersentak melihat Ghania. Sehingga permen yang dimakan tadi malah tersangkut di tenggorokannya. Ciko meminum jus alpukat Kevin sampai tandas sedangkan Kevin malah tertawa.
"Anjir, Ghania Lo ngagetin gue," jawab Ciko saat permen yang tersangkut tadi sudah mengalir di lambungnya.
"Bilang ke toilet malah disini!!!" Ghania menatap tajam ke arah Ciko, Kevin dan Reygan.
"Kalian udah di kelas IPA 1! Seharusnya tau diri, Ini malah malu-maluin," sambung Ghania dengan kesal.
"Karena kalian bertiga, gue dimarahi sama Bu Asti!" Ghania sudah amat kesal dengan tiga sekawan ini.
"Siapa suruh jadi ketua kelas?" tanya Reygan yang menyulutkan emosi Ghania.
"Gue jadi ketua kelas mau menambah leadership skill. Mentang- mentang kalian jadi anggota gak punya tugas hah? Tugas kalian cuman menaati peraturan kelas. Apa susahnya ?" tanya Ghania dengan alih menatap Reygan tajam.
Suasana berubah mencekam. Ciko berucap," Ghania, sini minum es campur dulu biar emosinya ilang."
Kevin menoyor kepala Ciko. Sedang serius, Ciko malah bercanda. "Kita awalnya ke toilet. Jam pertama dan kedua gak ada guru terus nyasar disini deh," ujar Kevin mengenai kronologi tadi.
Ghania memandangi jam tangan dan ternyata waktunya sudah terbuang satu jam pelajaran. Jika dia meladeni mereka, Ghania akan ketinggalan materi di kelas.
"Yaudah, jangan ulangi lagi. Balik ke kelas," ujar Ghania yang sebenarnya masih kesal dengan mereka.
"Itu wajahnya udah keriputan, makannya jangan marah mulu," celoteh Reygan. Cowok itu lalu beranjak dan meninggalkan warung Bi cantik.
Ghania lalu mengambil ponselnya dan mencari aplikasi camera. Wajahnya masih mulus tanpa keriputan. Gadis itu hanya takut saja, sering kali Reygan mengucapkan kata itu. Tidak ada salahnya Ghania melihat wajahnya kan?
***
Trig trigg triggg!
Bel berbunyi tiga kali artinya istirahat tiba. Bu Asti memasukan buku paket ke dalam tasnya. Bertepatan bel berbunyi, Reygan berserta kawan- kawannya baru selesai menjalani hukaman.
"Reygan, Ciko dan Kevin kalau di jam pelajaran saya bolos lagi. Ibu tambah lari 10 putaran!" Menatap ketiga siswa yang baru saja menampakan diri di kelas.
Bolos dijam Bu Asti sangat menjengkelkan. Mendengar penuturan yang tiada hentinya dan harus lari keliling lapangan sebanyak 15 putaran. Mengingat halaman di Sma Binar Kencana sangat luas.
"Iya Bu," jawab mereka serempak.
Bu Asti akhirnya melenggang keluar kelas setelah berdoa tanda pelajaran berakhir. Kelas yang tadinya sunyi berubah gaduh. Topik pembicaraan mereka seputar Bu Asti elaku guru yang terkenal killer itu.
"Reygan ada?" tanya cewek cantik dari balik pintu kelas.
Belum sempat Ghania menjawab, cewek itu sudah nyelonong masuk ke kelas. Ghania hanya menggeleng kepala pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGANIA
Teen Fiction[Follow akun wattpad aku baru baca, terima kasih.] Ghania Permata Putri hanyalah gadis sederhana di Sma Kencana. Tipe siswa yang tidak menyukai popularitas dan tebar sensasi. Namun, sejak namanya tertera sebagai siswa yang lolos seleksi kelas unggul...