23. Kepolosan Ghania

415 35 42
                                    

Maaf update tengah malem yaa.

Adakah yang masih nunggu cerita ini? Kalau ada, makasih udah setiaa

Aku udah capek banget nyuruh vote sama komen. Tapi tetep aja ada yang silent readers. Sakit hatiii💔

Karena aku update satu minggu sekali jadi Ini 3829 kata buat kalian. Gilaa panjangnya kayak jalan tol.

Aku tunggu voteee dan komennnnyaaa.

Inget kalau ada typo dan rata bahasa yang salah dikoreksi yaa

Happy reading

Happy reading✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Pak Nanda sedang membagikan hasil ulangan Fisika minggu lalu kepada kelas XI IPA 1. Merasa Namanya terpanggil, Ghania bangkit dari duduknya dan mengambil hasil ulangan fisika yang tadi dikerjakannnya. Pupil matanya membesar lantaran melihat nilai yang diperoleh. Dia tidak remedial namun nilai yang didapatkan sangat kecil.

"Nia, dapet berapa?" bisik Bintang ketika Ghania sudah duduk disebelahnya.

"79, Lo berapa?" tanya Ghania dengan nada suara yang rendah.

Bintang memperlihatkan secarik kertas ulangannya. "70 njir, Kenapa Fisika susah amat ya? Kayaknya gue jawabnya udah bener."

Ghania menggeleng kepala heran. "Gue juga gak ngerti Bin, padahal kemarin udah belajar."

"Baik, untuk kelas ini tidak ada yang remedi. Selamat buat Reygan dan Farhan karena mendapat nilai 100. Untuk siswa yang lain belajar lebih giat lagi." Setelah mengucapkan kalimat itu Pak Nanda melenggang pergi dari Kelas.

Bintang mengangga lebar karena ada yang mendapat nilai sempurna. Pasalnya ulangan fisika minggu lalu sangat susah. Memikirkan rumus yang dipakai saja sudah pusing apalagi mencari penyelesaiannya.

"Farhan mah emang pinter Fisika jadi gue gak terlalu heran. Tapi, Reygan? Kayaknya dia sering bolos. Kenapa ulangannya selalu dapet nilai bagus ya?" tanya Bintang heran.

"Mungkin di rumahnya dia belajar," bisik Ghania.

"Gue dulu temen Reygan pas SD, dia emang pinter sih," sahut Bintang dengan nada suara yang rendah.

Ghania membenarkan ucapan Bintang. Dari kecil Reygan memang pintar dan selalu juara kelas. Hanya saja karena nakal dan suka melanggar peraturan membuat dia tidak terlihat sebagai siswa yang pintar.

Suasana kelas tiba-tiba ribut karena ada sidak dadakan dari Osis. Ghania tidak kalut karena dia merasa dirinya tidak ada melanggar. Yang dia takutkan hanya Reygan Saga Pramudya, pembuat onar yang selalu terkena sidak. Jika Reygan melanggar, Ghania juga akan ikut dimarahi oleh Guru dan Osis. Beginilah risiko menjadi ketua kelas.

REYGANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang