Bagi yang membaca cerita ini diharapkan :
1. Follow akun wattpad aku. Sudah?
2. Vote dan komen di setiap chapther.
3. Baca point 1 dan 2. Aku beri cerita gratis dan kalian kasih aku vote. Jangan harap dihargai kalau kalian tidak bisa menghargai karya seseorang❤️
4. Kalian bisa share cerita ini ke temen- temen kalian. Terimakasih orang baik❤️Siap baca chapter ini?
Ada yang kangen sama cerita ini?
Aku saranin baca ulang chapther 17 dulu, siapa tau ada yang lupa alurnya hehe
Warning! Part ini akan membuat anda terkena uwuphobia.
Maaf banget baru updete. Soalnya aku jadi panitia pemilahan duta genre sama jadi pendata sensus di Desa. Dan Akhirnya aku ada waktu buat nulis.
Berhubungan udah ada 10 vote jadi aku lanjut.
Yok, Absen dulu yang udah vote ✨
***
Happy Reading✨
****
Setelah kejadian di lapangan basket, tidak ada lagi yang berani mengganggu Ghania. Tidak ada lagi hujatan kebencian di sosial medianya. Ternyata menjadi pacar seorang Reygan Saga Pramudya membawa pengaruh besar. Walaupun hanya status saja.
Tidak terasa sudah 5 hari kejadian itu berlalu. Semua orang menganggap mereka berdua menjalin hubungan. Nyatanya semua itu hanya bohongan saja. Setelah video call malam itu mereka berdua tidak pernah bertukar kabar.
Semua orang di Kelas menantikan adegan romantis antara Ghania dan Reygan. Namun, itu semua nihil. Yang mereka dapatkan hanya pertengkaran dan adu mulut antara Reygan dan Ghania. Entah sampai kapan perang ini berakhir.
Seperti sekarang ini gadis yang menjabat sebagai ketua kelas XI IPA 1 masih setia menunggu kehadiran siswa tadi bolos. Ghania melipatkan kedua tangannya di depan dada ketika tiga sekawan itu sudah berada di Kelas.
"Kalian habis kemana?" Ghania menatap Reygan, Ciko dan Kevin secara bergantian.
"Bolos lah," celetuk Ciko dan Kevin secara bersamaan.
Ghania menghela napas lelah. "Kalian tau? Karena kalian Bu Daya marahin gue!"
"Makanya jangan jadi ketua kelas," jawab Reygan santai.
Ghania menatap Reygan datar. Cowok ini selalu saja menyulutkan emosinya. "Kalau bisa ngundurin diri, gue bakalan berhenti jadi ketua kelas!!!"
"Yaudah berhenti aja," jawab Reygan dingin.
"Mau lo apa sih Rey? Gue cuman minta tolong jangan bolos!! Apa susahnya cuman duduk doang dengerin Bu Daya ngasih materi," gerutu Ghania kesal.
" Itu semua Mem-bo-san-kan," tekan Reygan.
Tadi di kelas ada pelajaran sejarah, jadi cowok itu sudah memantapkan diri untuk memboloskan diri. Reygan tidak suka dengan pelajaran sejarah. Membayangkan Bu Daya saja sudah membuat Reygan mengantuk.
Ghania menghembuskan napas lelah, dia harus sabar menghadapi cowok seperti Reygan. "Gue juga bosen diceramahi guru karena lo terus bolos!"
"STOP!!!" Bintang sudah muak mendengar pertengkaran sepasang kekasih ini. Entah sampai kapan mereka berdua akur.
Bintang menatap Ghania dan Reygan secara bergantian. "Kalian gak malu bertengkar terus?"
"Gak," jawab Reygan dan Ghania serempak.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGANIA
Teen Fiction[Follow akun wattpad aku baru baca, terima kasih.] Ghania Permata Putri hanyalah gadis sederhana di Sma Kencana. Tipe siswa yang tidak menyukai popularitas dan tebar sensasi. Namun, sejak namanya tertera sebagai siswa yang lolos seleksi kelas unggul...