27. Senyuman manis

234 14 9
                                    



Selamat malam, ada yang masih nunggu cerita ini? Hampir setahun aku ga upadate huhu

Maaf aku baru update karena aku sibuk banget hehe. Derita jadi mahasiswa :)

Aku saranin kalian baca ulang yaa. Jujur saking lamanya update aku juga lupa alur dan tokohnya wkwk.

inget vote dan komen guyss.

***

"Aska lepasin gue!" rintih Ghania pelan. Dengan sekuat tenaga gadis itu mencoba mendorong tubuh kekar cowok dihadapannya

Aska tersenyum lebar karena dorongan yang diberikan  tidak sebanding dengan kekuatan yang dimilikinya. "Pacar lo dimana?" tanya Aska sambil mencekik leher Ghania.

Kini air mata yang sedari tadi dibendung sudah membasahi wajahnya. Kedua tangannya mecoba melepaskan tangan Aska yang sedang berada di lehernya. "Aska, gue salah apa sama lo?"

Ghania mengerjap-ngerjap matanya menahan rasa nyeri akibat cekikan di lehernya. Dia tidak memiliki kekuatan untuk melawan bahkan mendorong tubuh Aska. Kali ini, Gadis itu sudah pasrah akan keselamatan hidupnya.

"Ghania lo adalah pion yang tepat ngebuat kehidupan Reygan hancur!" seru Aska dengan tatapannya yang tajam.

Mendengar perkataan Aska membuat Ghania menggeleng kepala pelan. Aska menganggap dirinya adalah kebahagiaan terbesar bagi Reygan. Pahadal yang terjadi bukan seperti yang dipikirkannya. Hubungannya selama ini dengan Reygan hanya bohongan. Aska salah besar jika hari ini dirinya meninggal  kehidupan Reygan tidak akan hancur.

"Lo salah...gue gak ada pacara-"

Tanpa mendengar perkataan Ghania, Aska kembali berucap, "Dan Lo juga penyebab kehidupan Saski hancur maka dari itu lo harus tanggung jawab!"

Ghania menautkan kedua alisnya. Seharusnya Saski yang membuat kehidupannya hancur."Aska gue gak pernah ngusik kehidupan Saski, " lirih Ghania sambil menangis. Kedua tangannya tidak berhenti melepaskan tangan Aska yang berada dilehernya.

Aska tertawa bahagia melihat kondisi Ghania yang sudah lemah. "Ghania gue adalah dalang dibalik terkuncinya lo di Toilet." Aska tersenyum saat Ghania membelalakan matanya terkejut.

"Gue gak habis pikir..." rintih Ghania tidak percaya.

"Asal lo tau juga gue yang buat bunda lo celaka! Waktu itu gue cuman pura-pura nolongin aja haha ," tawa Aska menggelegar.

Walaupun kondisi Ghania sudah melemah, gadis itu dapat mendengar semua yang dikatakan Aska. Dia sangat menyesal sempat beranggapan cowok dihadapannya ini sudah berubah baik.

Ghania sangat ingin menghujat kejahatannya Aska  namun cekikan di lehernya membuat dia tidak bisa bersuara. Semua tenaga sudah dicobakan untuk dikerahkan tetap saja Ghania tidak bisa melawan Aska. Selama ini Ghania tidak pernah pasrah akan kehidupannya namun hari ini dia sudah pasrah.

"Dasar bodoh!" umpat Aska.

"Tolong..,"rintih Ghania kesakitan.

"Bugh!"

Reygan menendang tubuh Aska sampai terbentur ke Lantai. Selanjutnya menarik kerah baju Aska lalu membogem dengan keras hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah segar. Tidak hanya sekali tapi cowok itu melakukan berulang kali.

"Beraninya lo macem-macem sama Ghania!!!" Reygan menginjak perut Aska dengan brutal.

Ghania menghembuskan napas lega saat melihat kedatangan Reygan. Gadis itu menetralkan deruan napas yang memburu akibat lehernya dicekik oleh Aska. Akhirnya dia bisa menghirup napas dengan leluasa.

REYGANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang