Bagi yang membaca cerita ini diharapkan :
1. Follow akun wattpad aku. Sudah?
2. Vote dan komen di setiap chapther.
3. Baca point 1 dan 2. Aku beri cerita gratis dan kalian kasih aku vote. Jangan harap dihargai kalau kalian tidak bisa menghargai karya seseorang❤️
4. Kalian bisa share cerita ini ke temen- temen kalian. Terimakasih orang baik❤️***
"Jika, sudah berulang kali dia mengusik hidupmu. Solusinya hanya satu, jauhilah."
***
Ghania dan Bintang sudah sampai di rumah Reygan. Mereka berdua terpana melihat bangunan menjulang tinggi dengan nuansa putih itu. Rumah Reygan yang layaknya istana membuat rumahnya menonjol dari rumah- rumah lain. Tidak usah diragukan lagi, arsitek rumah ini adalah ayahnya Reygan sendiri. Baskara Gaga Pramudya, arsitek terkenal di Jakarta.
"Woww! Beneran ini rumah Reygan?" tanya Bintang masih tidak percaya. Bintang melihat google maps yang terdapat di ponsel Ghania. Ternyata memang benar ini rumah Reygan.
Sama seperti Bintang, Ghania ikut terkesima memandangi rumah megah dihadapannya. Berbeda sekali dengan rumahnya yang kecil. Melihat rumah Reygan membuat Ghania semangat untuk belajar. Ingin sekali Ghania bersama bundanya tinggal di rumah seperti ini.
Mobil jazz milik Bintang sudah memasuki kediaman Pramudya. Asisten rumah tangga yang ada disana mempersilahkan Ghania dan Bintang masuk. Tawa Ciko dan Kevin memenuhi pendengaran mereka.
Reygan menyadari kehadiran Ghania dan Bintang. Cowok itu tidak mengerti mengapa dua gadis itu terdiam di ambang pintu.
"Ngapain disana? Masuk!" ujar Reygan menyebabkan Gaga, Ciko dan Kevin menoleh.
Sambil menunggu dua gadis itu datang. Reygan dan Gaga menyibukkan diri bermain PS sedangkan Kevin dan Ciko menonton drakor.
Kevin dan ciko tadi tertawa terbahak-bahak menonton drama yang sangat populer di belahan dunia. Drakor itu mengisahkan seorang pewaris konglomerat di korea selatan bertemu dengan perwira tinggi Korea Utara.
"Eh, Ghania sama Bintang udah dateng. Aduh, gue lumutan nunggu kalian berdua," protes Kevin menatap kedua gadis dihadapannya. Kerja kelompok jam 3, mereka malah datang jam 4.
Bintang menyengir. "Maaf semuaa, gue tadi ketiduran." Gadis berambut sebahu itu Menghempaskan tubuhnya di sofa berbulu lalu diikuti Ghania.
"OMG!!! kalian beneran nonton drakor?!" teriak Bintang heboh. Dia sangat terkejut menatap layar laptop milik Ciko. Aneh seorang cowok menonton drama korea. Fenomena yang langka.
"Iyalah, emangnya cewek aja yang boleh nonton drakor?" Ciko tersungut kesal.
Bintang terkikik," Enggak sih, awas kalian nangis bombai nonton tuh drakor." Jujur saja, Bintang belum move on dengan drakor itu. Drakor yang sangat berkesan baginya.
"Udah- udah, kita buat tugas sekarang. Bagi materi aja biar cepet," ujar Ghania lalu mengambil buku paket biologinya. Tadi di sekolah mereka sudah merunding yang menjadi ketua kelompok adalah Ghania.
"Ayo guys, biar cepet selesai." Gaga sudah selesai bermain PS bersama Reygan. Dua cowok yang mengenakan kaos polos berwarna hitam itu bergabung bersama temannya. Percaya atau tidak, cowok yang mengenakan kaos hitam akan terlihat lebih tampan. Bintang sampai tidak berkedip memandangi mereka berdua.
Setelah selesai menandai materi yang didapatkan oleh kelompoknya, Ghania mencatat pembagian materi yang akan dibagikan kepada masing- masing orang. Jika ingin tugas kelompok cepat selesai semua orang harus kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGANIA
Teen Fiction[Follow akun wattpad aku baru baca, terima kasih.] Ghania Permata Putri hanyalah gadis sederhana di Sma Kencana. Tipe siswa yang tidak menyukai popularitas dan tebar sensasi. Namun, sejak namanya tertera sebagai siswa yang lolos seleksi kelas unggul...