"Gue diam aja ada yang iri."
-Ghania-***
Dua hari yang singkat bagi Aska dan Saski. Malam ini Aska akan kembali ke Bali. Kakak beradik itu akhirnya sampai di bandara Soekarno-Hatta. Dimana pun mereka berada, Dua body guard dengan setelan hitam itu selalu mengekori mereka.
"Jadi lo yang ngunci Ghania?"
"Hmhm"
Saski berdecak kesal. "Karena lo gue dituduh sama Reygan." Lalu mendorong koper kakaknya menuju lobi Bandara.
"Kenapa lo bisa di sekolah gue?" tanya Saski kepada kembarannya.
"Saat itu kan gue nyemput lo habis ekstra. Nah, saat gue ke Toilet ada Ghania juga. Ya gue kunci tuh cewek."
Saski sudah menceritakan semua kejadian yang ada di sekolah kepada Aska. Saski sangat benci ada orang yang bisa dekat dengan Reygan. Apalagi ada cewek yang lebih populer darinya. Maka dari itu, dia akan menyingkirkan gadis miskin itu.
"Gue benci sama Ghania. Dasar pelakor!" seru Saski kesal.
"Tunggu sebulan lagi, hukuman gue akan selesai. Dan kita akan hancurin kehidupannya Reygan dan Ghania." jawab Aska lalu tersenyum. Dia tidak suka ada orang yang menyakiti adiknya.
Setelah bebas dari penjara orangtua Aska memindahkan Aska ke bali. Semua aset mewah yang dimiliki oleh Aska disita dan digantikan kehidupannya di desa yang serba sederhana. Aska harus tinggal Bersama Kakek dan Neneknya. Orang tua Aska sampai menyewa body guard agar Aska bekerja dan tidak kabur.
Aska sudah dikenal sebagai anak berandal, jahat dan nekat. Saking nekatnya Cowok itu hampir membuat orang meninggal. Walaupun orang tersebut adalah gadis yang Aska cintai.
Saski memeluk Aska."Makasi udah jadi tempat curhat gue dan makasi udah ada di hari ulang tahun gue."
Selama 2 tahun, orang tua Aska hanya memperbolehkan Aska ke luar kota hanya 2 hari saja. Namun, tetap di kawal body guard sialan itu. Aska sudah muak dengan semuanya. Setelah hukuman ini berakhir dia akan tinggal seorang diri. Aska sangat ingin bebas dan tidak ingin diatur. Jugaan Orang tuanya tidak pernah mengurus Aska, mereka berdua terlalu sibuk dengan pekerjaanya.
"Tunggu gue bebas dari hukuman ini." Aska menepuk Pundak Saski.
Saski menatap Aska."Gue tunggu, jangan pernah buat Ghania bahagia."
"Dan gue berterima kasih karena lo udah ngunci Ghania. Gue yakin dia trauma, hahaha," tawa Saski. Dia sangat bahagia melihat gadis miskin itu sengsara.
"Tenang, gue baru ngelakuin hal kecil Saski." Aska tersenyum devil.
***
Hari yang cerah tidak secerah wajah Ghania. Mata panda selalu menghiasi wajahnya membuat dia terlihat lesu. Jam tidurnya selalu tidak normal. Sebenarnya setelah selesai menjaga toko kue dia bisa tidur normal. Namun, karena sudah terbiasa belajar di pagi hari membuat Ghania selalu tidur 4 jam.
Ghania memandangi wajahnya di cermin yang ada di kamarnya. Tidak terasa rambutnya sudah Panjang. Kali ini dia membiarkan rambutnya terurai. Sebelum berangkat sekolah, gadis itu tidak lupa menyemprotkan parfum di seluruh badan. Jika dipilih Bedak atau Parfum, Ghania akan memilih Parfum. Ada yang sama dengannya?
Setelah selesai berpamitan dengan orang rumah. Ghania menuju garasi untuk mengambil sepeda. Ghania merutuki dirinya karena lupa mengganti ban sepedanya. Kemarin di depan rumahnya ada pecahan beling. Saat itu dia tidak sengaja melintas, alhasil beginilah nasib sepedanya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGANIA
Teen Fiction[Follow akun wattpad aku baru baca, terima kasih.] Ghania Permata Putri hanyalah gadis sederhana di Sma Kencana. Tipe siswa yang tidak menyukai popularitas dan tebar sensasi. Namun, sejak namanya tertera sebagai siswa yang lolos seleksi kelas unggul...