02-PASUKAN BENTENG

5.3K 336 8
                                    

Selamat menikmati tulisan tentang sosok yang menjadi pemeran.

SALAM ALLGRASR!
SALAM SATU JALAN!

"Berlanjut dengan semestinya."
🧊🧊🧊

02- PASUKAN BENTENG

Gedung- gedung tinggi dan suara bising yang tidak ada hentinya menjadi teman hari ini. Mata Nea mentap lurus ke depan, ada perasaan cemas setiap kali mendatangi tempat ini.

"Nasyra Eurleuska Asheva," panggil laki-laki yang tersenyum kearahnya. Mereka tidak sekolah sesuai dengan jadwal Aga menemani Nea. "Soal yang tadi, jangan di ambil pusing, kita jalani sama-sama."

Tuhan selalu punya penyembuh untuk semua luka pada diri manusia. Tuhan tidak kejam karna Tuhan hanya memberikan apa yang manusia sanggup.

"Gue ngerepotin lo banget ya? " tanya Nea.

"Gue suka lo repotin," sebut Aga. "Selalu repotkan gue, Nea."

Nea mengeleng. "Kalau gue ikutin list permintaan papa dan mama, pasti lo akan lebih punya waktu untuk diri lo sendiri. Lo nggak perlu ngurusin gue."

"Kalau lo ikutin list itu, pasti gue akan jadi manusia tidak bahagia di bumi."

"Omong kosong," potong Nea.

Aga mengacak rambut Nea. "Ada gue, tenang aja, pasti gue temenin. Nunggu dulu kan? " tanya Aga yang diangguki Nea.

Menunggu yang dimaksud adalah menunggu obat Nea. Perempuan kesayangan Aga memiliki penyakit jantung. Jantungnya tidak berkerja dengan baik. Itulah yang membuat Aga selalu was-was dengan kondisi Nea. Ini jadwal rutin Nea sejak 6 tahun terakhir, setiap bulan ia harus check up ke rumah sakit untuk memantau kondisi tubuhnya. Kondisinya sering tiba-tiba drop. Dulu ada orang tuanya yang menguatkan tapi sekarang ia sendiri, walau ada Aga, tapi itu beda.

**

Atmosfer kelas XI MIPA 3 terasa mencengkam, heningnya ruangan dipenuhi ketegangan saat pasukan Benteng memasuki kelas. Atroska, dengan tatapan tajamnya, melangkah maju, diikuti oleh Utra yang menebar aura kepercayaan diri. Jeka dan Egon, si sumber tawa, memandang sekeliling dengan skeptis, sementara Alam, si pengamat, mencatat setiap reaksi teman-temannya. Dama, si pintar malah terlihat tenang dengan sikap diamnya.

Damapala Emilo, laki-laki dengan tatapan dingin dan berbicara seperlunya saja. Ia di juluki google di ALLGRASR karna otak cerdasnya.

"Kenapa Ska? " suara Farel salah satu anggota ALLGRASR di kelas ini.

Pandangan Atroska menelusuri setiap sudut kelas mencari sosok yang menjadi alasanya berada di sini. "Nasyra Eurleuska Asheva. Mana?"

"Hari ini nggak masuk Ska," balas Farel. Seisi kelas heran mengapa seorang perempuan misterius di cari-cari oleh ketua ALLGRASR.

Apa karna kejadian kemarin?

"Duduk dimana dia? " tanya Egon.

"Disebelahnya Wafi," balas Farel.

"Wafi, lo yang mana?" tanya Egon. Wafi mengangkat tangan, jantungnya sudah berdetak tidak normal. Selama ini Wafi selalu mewanti-wanti dirinya agar tidak berurusan dengan ALLGRASR.

"Kemana temen lo? " pertanyaan pertama dari Atroska yang tertuju untuk Wafi.

Hari ini Wafi membuktikan sendiri informasi yang beredar bahwa sosok ketua ALLGRASR dan anggotanya memang menyeramkan. "Urusan keluarga katanya," sahut Wafi pelan, tengorokanya seakan kering hanya untuk menjawab pertanyaan itu.

UNTUK ATROSKA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang