SALAM ALLGRASR!
SALAM SATU JALAN!"Masih memahami makna tersirat dari perlakuan yang disebut hebat."
🧊🧊🧊6- PERKUMPULAN DAN KERAMAIAN
Nea menatap gemas Wafi yang sedari tadi tidak henti-hentinya mengucapkan kata maaf. Mereka baru saja pulang dari toko buku, namun saat mengantar Nea kembali kerumah tiba-tiba Wafi mendapat kabar bahwa papa-nya masuk rumah sakit. Alhasil Nea berinisiatif untuk turun saja disini.
"Gue nggak enak, soalnya gue yang ngajak lo," ucap Wafi. Sepertinya perempuan itu benar-benar merasa bersalah.
"Nggak apa-apa Wafi, buruan kerumah sakit."
"Maaf ya Nea, kalau ada apa-apa kabarin gue." Setelah itu mobil alpart putih milik Wafi berlalu meninggalkan perempuan dengan jaket hitam sendirian.
Nea menatap sekeliling, lumayan sepi memang. Nea mengeluarkan ponsel dari saku jaketnya berniat memesan kendaraan online, tetapi belum sempat memesan suara motor yang berhenti tepat di depan Nea membuatnya mundur beberapa langkah.
Laki-laki itu melepas helm miliknya kemudian menyeringai. "Akhirnya gue bisa ketemu lo, nona Asheva," ucap sosok itu yang membuat Nea menatapnya bingung. "Setelah sekian lama."
"Bagaimana hidup lo selama ini? udah pasti bahagia, tetapi bahagia lo itu penderitaan buat gue." Laki-laki itu tertawa. "Lo bisa ngomong nggak? " bentaknya yang membuat Nea menganguk cepat.
"Ikut gue." Tangan Nea ditarik paksa.
Kasar. Satu kata yang terlintas diotak Nea. "Gue nggak mau." Nea menghempas tangan laki-laki asing itu.
Dengan tatapan nyalang laki-laki itu mendekat. "Ngelawan lo? Lagian lo mau teriak pun nggak ada yang bakal nolongin lo."
Nea melayangkan tanganya ingin menapar laki-laki yang ada di depanya namun dengan cepat sosok itu mendorong Nea sehingga ia terjatuh di aspal, ringisan kecil keluar dari mulut Nea saat melihat lututnya robek.
Nea bersumpah tidak akan melupakan hari ini. Pertama kali untuknya di perlakukan kasar dan ia tidak bisa melawan, luka yang ada di lututnya terasa perih. Mata indahnya sudah berkaca-kaca, Nea menagis, ia sangat takut terjadi hal-hal buruk nantinya.
Laki-laki itu berjongkok memegang dagu Nea. "Ini karna lo ngelawan gue cantik."
BUGH!
"Pengecut lo bangsat," ucap laki-laki dengan tatapan elangnya. "Kelakuan lo berengsek Fazi!"
Fazi, lelaki dengan segudang rahasia dalam hidupnya, sosok yang selama ini mencari keberadaan Nea.
"INI BUKAN MASALAH LO, ATROSKA," bentak Fazi berdiri.
"Gue tau, masalah lo emang sama dia, tapi lo pengecut," sentak Atroska tidak suka melihat Fazi yang memperlakukan perempuan seperti tadi.
"Lo nggak berhak ikut campur bodoh," balas Fazi tersenyum miring. Fazi menarik kasar tangan Nea yang membuat perempuan itu meringis.
BUGH!
BUGH!
Serangan tiba-tiba dari Atrsoka membuat Fazi tidak bisa membela diri. Itulah Atroska, ia benar-benar lepas kendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK ATROSKA (END)
Genç Kurgu-Karna hal menyakitkan itu menyelusup menjadi tragedi yang abadi sebagai peristiwa- Sampai pada suatu masa yang sebenarnya, Karna memang tak ada yang selama jika masih berdiri dibumi. Tidak hilang namun hanya berganti bentuk menjadi kenangan. Bukan...