59- DEKLARASI HARI BAHAGIA

2.5K 230 6
                                    

HALLO!

SEMOGA MASIH MENYUKAI ALUR CERITA YA!

JANGAN BOSAN MEMBACA, KARNA ADA KEJUTAN DISETIAP PARTNTA.

AKU CUMA MAU MINTA VOTE CERITA UNTUK ATROSKA YA, MARI KITA TUMBUH BERSAMA.

BERSAMA HATI YANG MASIH SENDIRI DAN MEMILIH MEMBACA CERITA FIKSI, FIKSI?

JANGAN MENGAGUMI TOKOH SECARA BERLEBIHAN, KARNA AKU PERNAH DAN SUSAH MELUPAKAN.

KAPAN SI HAPPYNYA?
KAPAN SI BARENGNYA?
ADA, TENANG AJA, MEREKA MEMILIKI KESEMPATAN UNTUK SAMA-SAMA KOK, TAPI SABAR, MUNGKIN BELUM WAKTUNYA.

JADI KAPAN THOR?

KAPAN, KAPAN, KAPAN YA KAPAN, BACA AJA YAA KEPANJANGAN NI!

JADI SEKARANG LAH!
KAPAN LAGI HAHAHA
MAKASIH THOR, SAMA-SAMA

SALAM ALLGRASR!
SALAM SATU JALAN!

"Jadilah abadi yang bahkan kata itu sendiri malu karna bertahan lebih lama dari sebuah masa."
-Atroska Galastares-
🧊🧊🧊

59- DEKLARASI HARI BAHAGIA

Jika hari itu Nea lebih menguatkan hatinya, pasti ia masih melihat Atroska hari ini. Jika Nea lebih menguatkan telinganya mendengar ucapan Atroska pasti sosok badung masih menginjakan kaki disini.

Tapi manusia mana yang tahan lama dengan sebuah kalimat pengusiran?

Bagaimana pun Nea memiliki harga diri.

Otak gue mendefinisikan lo sebagai seorang pecundang yang berharap dunia gue hancur saat lo pergi. Tapi hati gue menolak kata pecundang disematkan untuk lo. Batin Nea berperang.

Seminggu setelah hari itu, pasukan Benteng dan ketuanya tidak pernah lagi terlihat. Tidak ada lagi kumpulan orang-orang yang berisik diparkiran.

"Mereka kemana ya, Nea? " tanya Wafi.

Nea mengeleng tenang, "Gue nggak tau Fi, gue nggak tau mereka kemana."

Wafi juga tidak tau kemana pacarnya, Rasel juga demikian. Seakan mereka sengaja untuk menghilang. Tidak ada yang bisa dihubungi.

"Mereka nggak takut ya? Padahal kelas XII banyak ujianya."

"Mereka bisa usaha buat ngejar Fi." balas Nea. Walau cowok-cowok itu suka bolos perihal isi kepala mereka tetap menang bahkan bisa lebih dari mereka yang ada dikelas setiap harinya.

"Kalau masih sekolah disini, bisa aja mereka pindah atau ada apa gitu yang kita nggak tau." balas Wafi dengan overthinkingnya.

Pindah Sekolah. Kalimat Wafi berhenti dikepala Nea, menghasilkan gemercik aneh dalam hatinya.

"Apa mungkin pindah sekolah ya, Nea? " tanya Wafi ulang, "Soalnya dikantin kemarin gue denger ada anak SMARYA yang pindah sekolah. Apa itu mereka ya? "

"Nggak mungkin, mereka kan cinta SMARYA." sosok cowok dengan senyum khasnya melangkah seiring dengan Nea dan Wafi.

"Utra?"

"Apa kabar kalian? "

"Kabar gue masih itu-itu aja, Tra." balas Nea.

UNTUK ATROSKA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang