Hai brodii, para pembaca yang akan mengikuti alur cerita. Pokoknya cerita ini penuh dengan beragam rasa.
BANTU VOTE AND COMEN DI SETIAP PARAGRAF
Selamat membaca pokoknya!
Selamat menikmati tulisan tentang sosok yang menjadi pemeran.
SALAM ALLGRASR!
SALAM SATU JALAN!"Tak ada yang bisa memilih untuk jadi seperti apa ketika di bumi."
🧊🧊🧊14- RS. BERSAMA PEREMPUAN KESAYANGAN
kesunyian tempat ini dipecahkan oleh suara angin yang menggoyangkan ranting pohon. Seorang perempuan menatap nanar objek yang sejak tadi berhasil membawa pikirannya terbang kemana-mana. Mata itu terpejam sesaat, sengaja pemiliknya lakukan guna mengurangi rasa gelisah berkepanjangan. Rasanya selalu sama jika menginjakkan kaki di tempat ini, rapuh.
"Mama sama Papa pasti penasarankan kenapa pipi Nea gini," ucap Nea mengusap nama yang tertulis di kedua nisan itu namun senyum tidak hilang dari wajahnya. "Luka ini nggak sakit, tapi Aga nggak ngebolehin Nea sekolah hari ini."
Pagi-pagi sekali Aga sudah ada dirumah Nea dengan misi larangan yang dibawanya. Nea paham laki-laki itu cemas, maka mengikuti keinginan Aga adalah cara yang Nea lakukan agar si pemilik khawatir itu tenang. Padahal Atroska sudah menjemput Nea untuk berangkat menuju SMARYA, namun sebelum bertemu dengan Nea, Aga sudah lebih dulu mengatakan pada Atroska bahwa Nea tidak sekolah hari ini.
"Nea dipercaya jadi wakil SMARYA untuk olimpiade tim, Mama sama Papa pasti lagi senyumkan soalnya anak kecil ini udah bisa wujudkan satu-persatu impiannya waktu kecil," sebut Nea. "Sayangnya Nea nggak bisa lihat senyum itu, tapi tetap kerasa, Nea yakin." Seiring dengan kalimat Nea air matanya ikut jatuh. Selalu ada sesak saat bercerita namun tidak mendapatkan balasan sama sekali, Nea rindu, hanya kata itu yang selalu ia ulangi.
"Nea nggak cengeng, Nea cuma lagi ngerasa aneh aja belakangan ini." Lagi dan lagi, andai Nea bisa ia ingin orang tuanya kembali bersamanya, andai Nea bisa ia ingin dipeluk erat untuk selamanya. Bagi Nea semua fasilitas yang ia miliki tidak bernilai apapun, sebab semua percuma jika tidak ada dekapan orang tua. Mau sekuat apapun dan seberani apapun Nea menghadapi dunia, tetap saja ia adalah sosok yang masih ingin merasakan sebuah kasih sayang orang tua.
"Ada anak laki-laki yang manggil Nea dengan sebutan nona Asheva, Nea nggak kenal dia tapi luka di pipi Nea, dia yang buat," ucapnya. "Kalau Om tau pasti Nea udah di kawal lagi atau dipaksa ikut ke Bandung sama Om." Bian Jursia adalah adik dari Nea. Peria yang sekarang menjadi orang tua untuk Nea. Om Bian pernah mengirimkan beberapa pengawal untuk memastikan keamaanan Nea dulu. Om Bian juga sering menawarkan Nea untuk ikut denganya ke Bandung namun perempuan itu tidak mau.
**
Di bumi bagian lain dengan warna suasana yang sengaja dibangun untuk senang oleh para penghuninya benar-benar memperlihatkan keangkuhan dari kebersamaan. Di depan WARPAM Egon dan Jeka asyik bergoyang seolah hidup adalah tentang menikmati. Sudah menjadi pemandangan biasa bagi pasukan Benteng melihat kedua manusia toa yang tidak ada malunya itu.
"Visi cabut misi sukses," sebut Egon. "Tarik sist, semangka melon semangka melon."
"Visi misi ada yang gratis nggak usah bayar," timpal Jeka dengan kekehanya.
"Kalau ini bayar," dengus seseorang yang menatap tajam Jeka, Cerah namanya. Laki-laki yang menanggap dirinya perempuan, berkerja sebagai tukang dangdut keliling. Cerah menganti musik dangdut menjadi lagu dengan tema patah hati, lalu ia menarik tangan Jeka agar ikut menari dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK ATROSKA (END)
Fiksi Remaja-Karna hal menyakitkan itu menyelusup menjadi tragedi yang abadi sebagai peristiwa- Sampai pada suatu masa yang sebenarnya, Karna memang tak ada yang selama jika masih berdiri dibumi. Tidak hilang namun hanya berganti bentuk menjadi kenangan. Bukan...