Hai bung, para pembaca yang akan mengikuti alur cerita. Pokoknya cerita ini penuh dengan beragam rasa.
BANTU VOTE AND COMEN DI SETIAP PARAGRAF
Selamat membaca pokoknya!
Selamat menikmati tulisan tentang sosok yang menjadi pemeran.
SALAM ALLGRASR!
SALAM SATU JALAN!"Hari ini semua ketakutan yang tersimpan jauh di dalam keluar memberi kejutan. Melahirkan sebuah kenyataan. Menghancurkan rasa percaya yang dibayarkan dengan kalimat menyakitkan."
🧊🧊🧊
33-FAKTA TENTANG JARAK TANPA PERSETUJUAN
Percaya atau tidak, kelak aku adalah rindu yang begitu menyakitkan untukmu
-Atroska Galastares-Nea tersenyum sembari melambaikan tangan kepada seseorang yang sudah berlalu jauh bersama motornya. SMARYA tampak tenang dan sepi meskipun beberapa siswa terlihat mulai berdatangan. Semalam, Atroska telah berusaha membujuknya dengan berbagai cara, namun semua usaha itu tampaknya sia-sia. Nea kokoh dengan kemauannya.
"Gue mau ngomong sama lo." Laki-laki dengan tatapan elang itu berdiri tepat di depan Nea.
"Bisa nanti aja nggak, Ska? "
"Nggak bisa." Ketus dan penuh perintah.
Atroska menarik tangan Nea menuju area parkir ALLGRASR, gengaman lelaki itu masih sangat nyaman. Di wilayah ini ada pasukan Benteng, sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing, namun telinga mereka sudah dengan frekuensi tinggi.
"Sekarang bilang, lo punya masalah apa sama gue? " tanya Atroska. Tingkah laku Nea belakangan ini membuat kesabarannya hilang.
"Gue udah bilang nggak ada kan, masa lo nggak ngerti?"
"Lo di posisi gue juga nggak akan ngerti dengan perubahan tiba-tiba Nea," balas Atroska.
"Gue nggak berubah."
"Bohong." Atroska berdecih.
"Terus gue harus ngeluarin kalimat jujur seperti apa supaya lo percaya? " tanya Nea.
"Gimana mau jujur kalau dari kemarin lo bohongin gue? "
"Awas, gue mau masuk."
Atroska mencekal tangan Nea. "Lo menghindar," ucapan Atroska berhasil membuat Nea kembali menatapnya. "... dan itu pengecut."
"Minggir! "
"Jawab pertanyaan gue! "
"Atroska, gue mau ke kelas. Minggir nggak! "
"Gue bilang jawab pertanyaan gue," sentak Atroska.
Nea terkekeh sinis. "Lo mau fakta nyata atau kalimat menyenangkan telinga?"
Atroska menatap Nea dengan tajam. "Gue nggak suka basa basi."
"IYA, GUE MENGHINDAR, PUAS LO!" teriak Nea. Menurut perempuan itu tidak ada cara lain agar terlepas dari Atroska.
Atroska menatap mata Nea. Mata yang sekarang menyuarakan bahwa ada banyak amarah, muak, lelah dan Atroska tidak bisa lagi memaknai arti lainnya. "Nggak semudah itu Nea."
"Nggak ada yang sulit selagi itu menyangkut diri gue sendiri."
"The process is not as easy as your plan," sarkas Atroska.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK ATROSKA (END)
Ficțiune adolescenți-Karna hal menyakitkan itu menyelusup menjadi tragedi yang abadi sebagai peristiwa- Sampai pada suatu masa yang sebenarnya, Karna memang tak ada yang selama jika masih berdiri dibumi. Tidak hilang namun hanya berganti bentuk menjadi kenangan. Bukan...