BAB 7

1.7K 128 1
                                    

Setelah hinata berucap seperti itu, akhirnya dia memutuskan untuk memulai rapat . Setelah 2 jam membahas perusahaan , aku berinisiatif mengantar nya pulang. Jam baru menunjukkan pukul 2 sore.

"Hinata, kau ada janji setelah ini? "

"Emm... Ada jam 7 malam aku ada janji bersama my gurlss di Club house night. Kau mau ikut sayang? "tanyanya lagi sambil memainkan gadget nya

"Boleh, apa kau tak apa Membawaku? "

" Why? Kau bilang kan aku adalah kekasih mu, jadi ya tak apa akan ku perkenalkan dengan sahabat ku sayang "

Akhirnya setelah mengantar hinata ke apartemen nya aku di ajak masuk ke dalam apartemen nya, apartemen nya cukup luas untuk di tinggali hinata sendiri dan keadaan nya sangat bersih juga rapih .

" Tunggulah disini aku akan mandi dan berganti baju, apa kau ingin berganti baju? "

"Tidak, aku tak mengapa lagi pula hari ini aku pulang ke rumah ibu ku"

"Baiklah, jika kau haus pergi lah ke dapur di dalam kulkas banyak minuman soda"

Akhirnya hinata meninggal kan ku dan masuk ke kamar nya, aku melihat beberapa foto.luar biasa body sexy nya memang benar-benar menggoda.

Foto terakhir di bingkai paling besar di ruang tengah menunjukkan seorang wanita berbody sexy berambut coklat panjang seperti Hanabi hanya saja bentuk wajahnya seperti hinata wanita cantik itu sedang memeluk laki-laki berwajah tampan namun terlihat kaku menampilkan senyum tulus memeluk sang wanita.
Tak lama hinata keluar dengan dress yang tak bisa ku gambarkan

 Tak lama hinata keluar dengan dress yang tak bisa ku gambarkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik" Ucap ku begitu saja karena terpesona dengan wajah dan dress yang sedang ia pakai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Cantik" Ucap ku begitu saja karena terpesona dengan wajah dan dress yang sedang ia pakai

"Thankyou sayang"

"Apa ini paman Hiashi? " Tanya ku sambil melihatnya

" Iya bersama mendiang ibuku, cantik kan? "

" Sangat cantik sama seperti mu"
Yang di balas senyuman oleh nya

" Ibu ku meninggal saat aku berusia 4 tahun, dia meninggal setelah melahirkan Hanabi" Ucapnya

"Turut berduka" Ucap ku tulus merasa tak enak setelah ia menjelaskan nya

" Duduklah dulu sayang, ada hal yang ingin ku bicarakan padamu" Lalu dia mendudukkan bokong sexynya itu di sofa berwarna hitam dan ku ikuti pula sampai kami saling berhadapan menatap satu sama lain

" Ada beberapa hal dalam hubungan ini yang harus ku jelaskan, aku tak suka berbagi milik ku, apapun termasuk dirimu. Kau tau aku benci laki-laki tidak setia ,pemain wanita, atau yang ringan tangannya dan kasar . Jadi pastikan kau menjauhi hal-hal tersebut " Ucapnya yang langsung ku anggukan kepala

"Karena bagiku, kesetiaan itu mahal harganya, apapun kesalahanmu akan ku maafkan kecuali perselingkuhan. Tak ada ampun untuk hal itu. Kau tau ayah ku begitu sangat setia sampai iya tak memiliki hasrat menikah lagi dengan wanita lain . Karena alasan nya ia tak ingin menduakan ibu ku sekalipun ia sudah berada di surga. "

"Aku mengerti dan aku akan berusaha untuk menjaga kepercayaan mu, sayang ada hal yang ingin ku sampai kan juga padamu, aku adalah laki-laki posesif yang pecemburu jadi kuharap kau nyaman dengan ku"

"Hihihi... Apa kau memang seperti ini? " Dia tertawa memperlihatkan 2 lesung pipinya yang menawan

Combo lengkap nya pak bu... Batinku bercanda

"Tidak hanya saja feeling ku berkata bahwa aku akan sulit menjaga mu dari laki-laki yang menatap damba penuh hasrat ingin memiliki mu" Ucapku sambil menghela nafas belum belum saja pikiran ku sudah Macam-macam dari mulai mencongkel mata sampai menembak kepala mereka.

"Sayang, apa tidak sebaiknya besok saja ku lamar dirimu? " Tanya ku dengan antusias membayangkan laki-laki lain bersama hinata membuat hati ku seperti tercubit oleh sesuatu.

" Terserah padamu" Ucapnya santai sambil menyenderkan tubuhnya di sofa

Aku tak tahu apakah ia juga memiliki rasa yang sama padaku respon nya begitu baik seperti ia menyukai ku namun terlihat tak mencintaiku.

"Tapi ada satu hal lagi, Hinata apa kau mencintai ku? " Tanya ku aku tahu bahwa kita memang baru pertama bertemu dan belum ada hitungan hari, namun  ayolah wanita mana yang tak mencintaiku dan tak tunduk pada ku? Mereka malah bersedia membuka Selangkangan nya di ranjang ku. Aku tahu aku kelewat narsis, tapi aku ingin tahu jawabannya. Karena dari tadi hal ini yang membuat ku gelisah, apakah ia terpaksa? Apakah ia hanya main-main? Apa hanya aku yang jatuh cinta pada nya?.... Sialan ini membuat ku semakin takut dan khawatir sampai aku berkeringat dingin.

dia terdiam sambil menatap dalam mataku, lalu dia bangkit berjalan ke arah ku, lalu duduk dan menangkup kedua pipi ku dengan tangan mungilnya.
Yang menyebabkan aku bisa melihat tatapan mata Amethyst nya yang cantik.

"Jujur saja, aku tak pernah jatuh cinta sebelumnya. Aku tak tahu rasa mencintai seseorang seperti apa. Tumbuh tanpa cinta dari ibu membuat aku tak memiliki perasaan suka atau cinta dengan lawan jenis ku. Bukan nya aku tak normal hanya saja entahlah... Seperti di hati ku ini sedang berlangsung hujan es yang membekukan hati ku sampai tak mengerti perasaam sejenis mencintai seseorang. "
Ucapnya lembut

Tak terasa air mataku jatuh aku ingin menangis, Tiba-tiba aku teringat ibu merah ku yang galak itu, aku beruntung memiliki ibu walaupun aku kesal karna  ia bisa mengomeli ku setiap hari, tapi lihat hinata dia begitu tegar tumbuh tanpa seorang ibu dan di paksa dewasa karena adik nya Hanabi.

Bucin Nya HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang