BAB 25

951 82 6
                                    

Naruto baru keluar kamar mandi setelah ritual LAKIKnya selesai, bukan tanpa alasan ia mandi pagi buta begini, di lihatnya istri manja nya itu sedang meringkuk nyaman di tempat tidur. setelah memakai celana tanpa atasan ia berbaring di samping istrinya sambil meremas mainan nya.

Hinata menggeliat tak nyaman kala ia merasakan remasan pada payudaranya.

"Emmmhhh sayang"

"Selamat pagi cintaku" Bisik Naruto di telinga istrinya.

"Pagi sayang"

"Jangan bobo lagi"

"Jam berapa ini? " Tanya Hinata yang malah berbalik memeluk suaminya yang wangi khas sudah mandi

"Jam 4 pagi"

Hinata langsung membuka matanya dan menatap mata suaminya

"Apa yang kau lakukan? " Tanya Hinata yang kaget dengan suaminya

"Apa? "

"Kenapa kau sudah mandi? Rambut mu basah aku akan mengeringkan nya"

Hinata beranjak bangun dari tempat tidurnya walau masih mengantuk lalu mengambil hairdryer di meja riasnya. Naruto hanya memperhatikan semua tingkah sang istri sambil duduk di pinggir kasur.

"Kenapa kau mandi pagi-pagi sekali? Apa dengan air dingin? Kau bisa masuk angin nanti"ucap Hinata panjang lebar mengomeli bayi besarnya

"Ya habis kalau aku menerkam mu dan membuat baby berada dalam bahaya aku bisa di bunuh nenek Tsunade" Ucap Naruto kesal kala mengingat neneknya yang galak

Hinata berbalik dan memeluk suaminya tentu saja masih memegang hairdryer di tangan kanan nya

"Maafkan aku"

"Kenapa kau meminta maaf sayang? "

"Maaf karena sudah menyusahkan mu"

Naruto menarik Hinata sehingga duduk di pangkuannya

"Apa kau lupa janji suci kita di hadapan Tuhan? Setia dalam keadaan apapun. Aku tak pernah berniat berselingkuh, bagi keluarga besar mafia Namikaze pantang untuk memiliki pasangan lebih dari satu"

"Kenapa? Bukan kah mafia terkenal dengan wanita simpanan nya? "

"Ku cerita kan dulu ya, generasi ke generasi kami tidak pernah menikah 2 kali, bahkan saat sang istri atau sang suami mati kami tak akan menikah lagi. Nenek ku bilang Keluarga kami seperti terkena kutukan yang tidak akan bisa memiliki simpanan atau bahkan menikah kembali dengan atau tanpa alasan. Memang keliatan nya tak bisa di percaya namun saat aku berusia 7 tahun aku pernah menghadiri pemakaman paman ku, saat itu ia ketahuan berselingkuh dan kau tahu? Bibi ku langsung memenggal kepala paman ku di tempat.  ayah ku sebagai kepala keluarga klan Namikaze tak banyak bertindak ia bilang 'lelaki tak setia pantas mati, dia melanggar janji dengan Tuhan nya' aku yang tak bisa berpikir setelah mendengar hal itu langsung di gendong ayah ku dia bilang 'Naru secantik apapun wanita diluar sana akan kalah dari wanita yang menjadi ibu dari anak-anak mu, berusaha lah setia dengan satu pasangan walaupun ribuan pelacur mengantri di ranjang mu. Karena pernikahan itu suci di saksikan oleh Tuhan pantang untuk mengingkarinya. Semua boleh kau coba tapi jangan bermain wanita' itu pesan ayah ku untung saja aku cerdas dan bisa mengerti ucapan nya yang vulgar "

"Tapi sayang apa paman mu itu berasal dari klan Namikaze kan? "

"Tentu saja, sebab itu pemakaman nya tak mewah karena alasan nya mati adalah ketahuan selingkuh. "

Bucin Nya HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang