BAB 16

1.1K 95 0
                                    

Setelah kepergian istrinya, Naruto memulai rapat bersama dengan teman-teman nya.

Back to girls....

Hah~~~ helaan nafas dari keempat perempuan cantik minus temari, lelah dan letih akan kelakuan para suaminya.

"Sialan aku lelah sekali" Kali ini sakura dokter muda yang memulai kisah keluhannya

Para wanita yg lain hanya memandang iba dirinya.

"Sialan memang kau tak tahu si sai mesum itu seperti tak sudah-sudah jika memulai bercinta, mulai dasi, gesper, borgol. Jika aku tahu dia maniak gila aku tak akan pernah mau menikahinya" Kali ini keluhan datang dari ino sang owner toko bunga terbesar di jepang.

Lagi tatapan iba di Layang kan para wanita itu untuk ino.

"Ino... Kau harus sabar karena tidak ada perempuan yang bisa menandingi cara bercinta sai mangkanya kau di siksa sampai seperti itu, kalo Neji memang tidak segila cara bercinta sai tapi kalo bisa aku sehari 3x bercinta dengannya bahkan dia lebih gila di pagi hari hari sabtu dan minggu adalah hari melelah kan ku " Ucap Tenten meremas ponsel mahal nya keluhan nya kali ini membuat ngeri yang lain karena dia adalah pemilik sekolah ilmu bela diri yang terkenal di jepang.

"Mangkanya kalian cepat cepatlah hamil, agar terbebas dari laki-laki gila seperti mereka " Ucap temari wanita yang paling bisa mengontrol kegilaan suaminya, wanita dari anak kepala Negara suna itu memang bisa mengontrol Shikamaru yang maniak.

Hah~~~ lagi ke empat perempuan itu menghela nafas

"Yang aku lelah adalah kenapa para suami kita kelewat mesum dan memberikan siksaan seperti ini" Hinata, kali ini keluhan datang dari mulut seorang CEO Hyuga Corp H.

Semuanya menatap Hinata lebih iba lagi mereka tahu se mesum apa Naruto, mereka juga pernah mendengar kisah dari suami mereka ketika Naruto bercerita tentang Bergairah nya ia saat bercinta, seragam dinas bercinta yang beragam mulai dari suster-suster an, polisi, hingga bidadari kupu-kupu semuanya Hinata pakai jika Naruto sudah kumat dengan Fantasi nya. Poor Hinata batin ke-empat wanita itu mengasihi Hinata.

"Errr... Nat kalo Naruto keterlaluan sih menurut ku" Ucap ino yang mendapatkan anggukan dari yang lainnya

"Iya bagaimana bisa kau mau saja memenuhi fantasi gila si bodoh kuning itu? Sialan aku kesal jika mengingat rambutnya" Ucap sakura

" Yang lebih membuat ku ingin menjambaknya adalah ketika ia selalu membuat drama menggelikan saat Hinata ingin pergi hangout " Ucap Temari.

"Memang sungguh sialan posesif manja " Kali ini umpatan datang dari Tenten kakak ipar Hinata, yang langsung di sambut anggukan membenarkan umpatan Tenten.

"Anggaplah aku pun tertipu sama dengan kalian berempat" Ucap Hinata yang membuat lainnya menganggukkan kembali kepala mereka.

"Oh iya kak, ceritakan pengalaman mu saat hamil kak" Ucap Hinata kali ini mereka sudah berada di sebuah restoran makanan china.

"Saat pertama aku merasa ada yang aneh dengan tubuh ku, dan rasa benci karena melihat rambut nanas suami ku yang sungguh tak dapat ku tahan"

"Lalu apa kau berniat memangkas rambut suami mu kak? " Tanya sakura yang langsung mendapatkan jitakan dari ino

"Hihi... Hampir saja, saat usia kandungan ku 2 bulan aku mual muntah parah dan tak ingin menemui suami ku, aku hanya mau tinggal dan melihat adik merah ku Gaara"

"Saat itu bahkan aku selalu menempel pada adikku, sampai adikku benar-benar kesal marah dan jengah "

"Astaga baby sangat tahu pria tampan rupanya" Ucap Hinata yang disambut gelak tawa dari yang lain

"Lalu kak? " Tanya ino

"Yasudah saat usia kandung an ku mau jalan 3 bulan rupanya dia merindukan daddynya" Ucap Temari mengelus perut nya

"Ughh... Aku akan bilang pada sasuke untuk cepat memberikan aku baby"ucap sakura sambil melihat ke arah yang lain

" Sialan aku akan membuat sai menyesal bila dia tidak memberikan aku baby yang lucu" Ucap ino menambahkan

Akhirnya mereka pun berbelanja dan merayakan kehamilan Temari di salah satu stand dessert .

05:00

Tibalah saat mereka di jemput oleh para suami yang sudah tak sabar

"Sayang~~~" Panggil Naruto heboh memeluk istrinya seakan baru pertama kali bertemu

"Berhenti lah kekanak-kanakan nar" Ucap sai kesal tapi wajanya begitu berbinar melihat istri pirang nya

"Baby aku ingin baby " Ucap sakura manja pada sasuke

"Sekarang? "

Sakura memutar matanya bosan lalu menarik sasuke pulang setelah berpamitan pada yang lainnya

"Sialan kau Forehead! Sayang aku harus punya baby aku tak ingin keduluan dengan Sakura dan sasuke mulut sialan" Ucap ino yang langsung menarik sai.

"Apa kau tak ingin punya baby juga? " Tanya neji pada Tenten

"Jika ingin Berhentilah menjadi maniak Neji! Ayo kita ke dokter untuk memeriksakan lagi ok"

Akhirnya tinggallah pasangan shikatema dan Naruhina

"Nah Naruto apa kau tak ingin punya baby juga? "Tanya Shikamaru

"Buat apa? "

"Huh? " Ucap shikatema berbarengan

"Hei aku belum satu tahun menikah dengan Hinata"

"Jangan terlalu lama menunda Naruto"

"Aku tak menunda nya bahkan aku program anak kembar" Ucap Naruto sambil mengelus punggung Hinata yang sudah berada di pangkuan nya

Senyum tulus hadir di bibir Temari melihat pasangan muda di depan nya sangat romantis, membuat nya mengelus perutnya refleks.

"Ku harap kau selalu bahagia Hinata ku" Ucap Temari

"Hei, shika ajarkan istri mu. Dia ini Hinata ku tahu" Ucap Naruto kesal

"Sialan kau kuning" Teriak Temari emosi namun tertahan oleh Shikamaru yang sudah menenangkan istrinya.

"Sudah lah sayang, dan kau Naruto posesif sialan! Mengerti lah istri ku sedah hamil " Ucap Shikamaru yang langsung membawa istrinya pergi

Shikamaru tak ingin Temari melemparkan mangkok ke arah Naruto bisa gawat nanti.

"Sayang ~~~ aku merindukan mu"

"Jangan seperti itu lagi Naru, kak Temari sedang hamil "

"Kau membelanya? " Dengan nada agak tinggi

"Kalo iya kenapa?! " Tanya hinata dengan nada penekanan

"O.. Oke tak apa sayang" Ucap Naruto ciut saat hinata marah.

Hinata tak habis pikir dengan suami kuningnya itu berani-beraninya, suaminya itu bertanya dengan nada yang tidak ia sukai.
Naruto panik dia tahu Hinata marah padanya

" S.. Sayang maaf kan aku" Ucap Naruto melas dan memeluk istrinya

Kalau kalian lupa mereka masih berada di salah satu stand dessert.

"Katakan yang benar! " Perintah Hinata dengan nada tegasnya

" Sayang aku minta maaf, janji tidak akan lagi seperti itu"

Hinata diam memperhatikan suaminya yang takut dan menciut, suami nya itu salah tingkah raut wajahnya terlihat kasian, Hinata memijat batang hidungnya. Pusing melihat tingkah suaminya

Minna~~~~

Kemungkinan bakal jarang update karena kerjaan lagi banyak, tapi aku usahak selalu update setiap hari ya.

Arigatou 🥰🥰🥰🥰🥰😘😘😘😘




Bucin Nya HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang