Bab 10

1.4K 105 2
                                    

Setelah berpesta aku memutus kan untuk membawa pulang Hinata, karena Neji, sai, dan sakura sudah mabuk parah. Entahlah... Tapi menurut ku Hinata termasuk kuat dia tidak mabuk bahkan dengan 10 gelas alkoholnya.
That's my baby batinku

" Sampai jumpa minna " Ucapku langsung  melenggang pergi bersama Hinata

"Kau senang sayang? "

" Em.... Senang biasanya aku tak pernah sebahagia ini apa karena dengan mu? "

" Mungkin, aku akan mengantar mu kau ingin pulang ke apartemen atau ke mansion mu sayang? "

" Sepertinya aku akan langsung ke apartemen saja sayang, ayah bisa membunuh kak Neji dan aku jika tahu kami minum alkohol hahaha " Ucapnya tertawa yang ku balas tawa juga

Setelah mengantar hinata ke apartemen nya, ku lanjut perjalanan ku ke mansion untuk bertemu ibu merah ku itu. Ku lirik jam di tangan ku pukul 2 pagi

Matilah aku!!! Ibu merah ku itu akan merebus ku karna terlambat dari jam yang sudah di janjikan, semoga saja ia sudah pulas tidur bersama ayah ku.

Tin.. Tin..

"Selamat malam tuan muda"

"Malam hildan"

Ku parkir mobil mewah ku dan berjalan gontai masuk ke dalam mansion megah itu, glek... Aku takut sekali sial..Ku buka pintu besar itu perlahan berharap tak ada suara berisik, ku tengok kanan kiri. ah selamat ibu merah ku itu sudah tertidur rupanya.

Huft... Ku buang nafas ku kasar sial aku bahkan sampai menahan nafasku astaga... Takut sekali aku. Setelah ku rasa aman ku langsung mendudukkan diri ku di sofa .
Ku buka ponsel ku dan saat ku ingin mengetik ah Naruto baka!!! Batin ku memaki, aku lupa meminta nomor telpon Hinata. Sialan hari ini terasa berat aku terlalu Memforsir kinerja jantung ku. Ini tidak baik aku bisa mati muda jika setiap hari seperti ini. Akhirnya aku memutuskan untuk tidur.

Naruto pov end

Flashback off

"Sayang kenapa kau tersenyum aneh begitu?"

"Sayang apa kau ingat pertemuan pertama kita? "

"Bagaimana aku bisa lupa bahkan setelah kau pulang mengantar ku , kau mau di bunuh ibu kan karena telat pulang ke rumah hihi"

Hinata benar-benar tak bisa melupakan momen itu kenangan indah nya bertemu sang ibu mertua. Pikiran nya jauh melayang mengingat kenangan itu.

Flashback on

Pagi menjelang Naruto masih tertidur pulas di sofa dengan polos dan damai bahkan ia tidak terbangun dengan hawa dingin dan gelap. Karena seseorang perempuan paruh baya yang sedang menyala-nyala ingin membotakan anak tunggal laki-laki nya itu.

Brak...

"MATI AKU TUHAN" teriak Naruto loncat dari sofa dan terjungkal ke lantai

"NARUTOOOOOOOOO! " teriak Kushina dengan rambut yang berkibas background api yang menyala jika di lihat dari sudut pandang Naruto

"A.. Ahahaha sssseelllamat pa.. Pagi ibu ku yang cantik" Ucap Naruto terbata bata saking takut nya

Sungguh pagi yang damai di kediaman Namikaze, keributan pagi ini tak luput dari laki-laki paruh baya yang menatap dingin sekaligus iba pada anaknya.

"Sudah lah sayang, jangan terlalu keras padanya. Dia kan lelah setelah pulang bekerja. Anakmu itu bukan pergi ke club malam untuk senang-senang" Ucap Minato pria yang mirip dengan Naruto

Bucin Nya HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang