BAB 18

1.1K 84 1
                                    

Setelah menyusun rencana yang matang, Naruto bersama Minato pergi ke kamar kushina yang tentu saja ada Hinata disana.

Setelah sampai disana Naruto dan Minato mendekatkan telinga nya di pintu kayu besar bertuliskan Namikaze.

"Ayah... "

"Iya nak"

"Kenapa sunyi sekali? "

"Entahlah nak"

Mereka terdiam sejenak....

"Tidak... Insting ku mengatakan mereka tidak ada di dalam"

"Sebentar nak jangan terburu-buru" Minato memfokuskan telinganya dan berkonsentrasi

"Nak... Mereka di dalam aku mendengar sesuatu"

"Baiklah mari kita mulai menyerang ayah" Ucap Naruto mengambil ponselnya

Sedangkan di dalam kamar kushina dan Hinata sedang menyendok eskrim ember berukuran besar ke dalam mulut mereka dan memperhatikan alat berukuran kecil milik Hinata.

"Jadi anak ku, bagaimana hasilnya? "

"Entahlah ibu garisnya terlihat samar, aku ragu bu"

"Kapan terakhir kau mengecek ini? "

" 2 hari yang lalu, aku belum berani menunjukkan nya pada Naruto "

"Dasar anak itu pasti ia tak peka,Apa kau merasakan mual? "

"Tidak bu, tapi saat ini aku selalu ingin makan manis"

"Ingat jangan terlalu banyak sayang, besok kita ke dokter dan memeriksakan nya ok" Ucap kushina sambil memeluk dan mencium kedua pipi Hinata gemas.

"Bu seperti nya ada seseorang di luar "

" Ya paling suami mu itu dan juga ayah mertua mu yang sangat kekanak-kanakan " Ucap kushina yang membuat Hinata tertawa

"Jangan sampai ia masuk kemari"

"Tunggu ibu, mereka pasti merencanakan sesuatu agar membawa ku pulang" Ucap Hinata sambil berlinang air mata

Ia tak mengerti saat ini kenapa ia merasa sangat sensitif, ia hanya ingin bersama kushina dan sangat kesal bila melihat rambut suami dan ayah mertua nya.

"Jangan menangis anak ku, ibu akan melindungi mu" Ucap kushina menenangkan Hinata

Hiks... Hiks...

Akhirnya Hinata menangis...

"Sayang apa kau menangis? " Tanya seseorang di luar pintu yang kushina tahu itu adalah anak nya Naruto

"Sayang ku... Biar kan aku masuk dan melihat mu" Lanjutnya suara nya terdengar frustasi dan lemah.

Dasar lebay batin kushina mendengar suara anaknya.

"Hinata sayang... Biarkan ayah mu ini masuk ada apa sayang apa ibu merah mu itu nakal? " Tanya Minato yang langsung membuat perempatan siku muncul di dahi kushina.

"Minato bila kau tak diam besok ku pastikan aku akan menggantung mu di balkon" Ancam kushina

Minato menciut terdiam...
Naruto menghela nafas ayah nya tak membantu, malah membuat ibu nya marah.

"Hinata sayang... Aku membeli makanan delivery macaroon dan cinnamon rolls kesukaan mu" Rayu Naruto

Bucin Nya HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang