BAB 27

892 84 3
                                    

Sembilan bulan sudah Hinata mengandung dan hari ini adalah hari ia akan melahirkan, naruto masih berada di dalam Jet pribadinya.

Dari tadi mulut nya tak berhenti merapalkan do'a untuk keselamatan sang istri dan keselamatan dirinya. Pasalnya ibu nya sudah berjanji kalau ia tak datang tepat waktu ibunya akan membuat ia menjadi mangkuk dari ramen miso.

Oho.... Jelas itu adalah ancaman dengan tanda ibunya tak berbohong dan akan melakukan nya. Jangan remehkan ancaman wanita itu.

Naruto dikabari dini hari tadi, Hinatanya akan melahirkan normal namun terjadi kendala sang baby tak menunjukkan tanda-tanda akan keluar padahal air ketuban nya sudah pecah.

"Sialan! Aku akan dibunuh ibu ku. Kakashi tolong percepat lah" Teriak naruto rasanya ia ingin menggila saat ini juga.

"Tenang lah bos, dalam 10 menit lagi kita akan sampai" Ucap Kakashi berusaha setenang mungkin.

.
.
.
.

Sesampainya naruto dirumah sakit, ia langsung menghampiri ibu dan ayahnya yang sedang duduk

" Bu bagaimana keadaan Hinata ku? " Tanya naruto panik

"Tenanglah, Hinata sedang di siapkan untuk operasi segera " Ucap Minato. Ia mengusap punggung istrinya lembut. Mulut Kushina tak berhenti hentinya merapalkan do'a.

"Pergi dan temui istrimu" Ucap Minato meyakinkan anaknya dan langsung naruto iyakan dan berlari ke ruang tindakan Operasi

"Sayang" Panggil Minato

Minato tersenyum melihat istrinya yang berwajah pucat, ia bahkan hampir menangis sekarang. Minato menghela nafasnya. Apa yang di takutkan dokter hanya bilang langsung saja operasi. Tak akan ada hal buruk karena Hinata kuat bayinya juga sama kuatnya.

"Kenapa kau tidak tegang begitu? " Tanya Kushina menatap heran sang suami

"Apa yang harus di takut kan? " Tanya Minato balik, Kushina sudah siap untuk menghajar suaminya yang di anugerahi mulut laknat itu " Dengar. dokter bilang tinggal operasi saja semua dalam keadaan baik, hinata dan cucu kita kuat. Tak akan ada hal buruk " Lanjut Minato.

Kushina sudah tak bisa menahan lagi emosinya, ini melahirkan bukan operasi kutil yang bisa di anggap enteng begitu. Masih banyak 1001 kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi.

"Setidaknya rapal kan doa untuk keselamatan anak dan cucu kita. Jangan diam tenang dengan wajah tengil mu itu. Aku akan menyeret wajah tampan mu itu ke aspal. Cepat berdo'a! " Perintah kushina yang langsung membuat Minato menciut ia langsung menyatukan tangannya di depan dada dan berdoa.

Kushina hanya menggelengkan kepala nya tanda tak habis pikir dengan sang suami. Naruto keluar dengan wajah kusutnya.

"Apa yang terjadi nak? " Tanya Minato

"Hinata tak mau aku temani" Ucap naruto lemas duduk disamping ayahnya

"Hah? " Ujar Minato dan Kushina berbarengan

"Dia bilang jika ada aku dia malu, dan itu bisa mempengaruhi tensinya kalau-kalau dia tegang" Ucap naruto lemah ia sudah tak berdaya dan begitu sangat lelah.

"Pffffffttttt.... Hahahahah" Minato tertawa dengan nista

BLETAK!!!

"AW sakit" Teriak Minato yang sudah di hajar oleh kushina

"Naruto maaf kan kelakuan ayah mu, aku akan menyeretnya sebentar ke neraka " Ucap kushina yang sudah menyeret kerah baju Minato dan meninggal naruto sendirian

Naruto tersenyum ia sedikit rileks melihat pertengkaran ayah dan ibunya.

.
.
.
.

Selang 3 jam Hinata sudah di pindah kan keruangan VIP rawat inap.

"Mana baby? " Tanya Minato

"Di inkubator ayah" Ucap naruto

Hinata masih terbaring lemah, ia benar-benar merasa tak berdaya.

"Apa ada yang sakit sayang? " Tanya naruto sambil mengelus punggung tangan Hinata

Hinata menggeleng, ia sudah tak sabar bertemu baby kembar nya.

"Sebentar lagi dia akan kesini" Ucap Naruto berbinar yang langsung di anggukkan oleh Hinata.

"Terimakasih sudah berjuang sayang" Ujar naruto lalu mencium sekilas bibir Hinata

Minato merasa iri dengan pemandangan anaknya itu. Minato menatap istrinya. Kushina yang merasa di tatap dan seakan tahu maksud sang suami segera memberikan DEATHGLAGE tercantik yang ia miliki.

"Jangan aneh-aneh" Ancam Kushina

"Apa kita harus punya anak lagi? " Tanya Minato tak berdosa dengan level keberanian yang tinggi

"Baiklah, kau yang hamil dan kau juga yang melahirkan" Ucap Kushina enteng dan langsung duduk disamping Hinata.

Minato pudung, Naruto yang tak tega melihat sang ayah akhinya mengajak Minato untuk membeli kopi di luar.

"Terimakasih ya anakku" Ucap Kushina tulus

"Sama-sama ibu" Lirih Hinata ia masih belum ada tenaga.

Tak lama bayi kembar naruhina di antar keruangan sang ibu untuk di beri susu. Semua sahabat dan keluarga datang untuk Menjenguk Hinata dan memberikan ucapan selamat untuk pasangan naruhina


.
.
.
.
.

2 Tahun kemudian~~~~
.
.
.
.
.




Hinata sedang mendorong trolly belanjaan dan mengelilingi rak-rak yang tersusun rapi kebutuhan bayi. Boruto dan himawari sedang di ajak jalan-jalan oleh nenek dan kakeknya. Naruto ada bersama nya tapi ia sedang berada di rak lain untuk mengambil hal yang di suruh oleh ibunya.

Outfit Hinata by pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Outfit Hinata by pinterest







Hinata masih menimbang nimbang sampo yang bagus untuk anaknya.
Namun sebuah suara mengalihkan perhatiannya.
















"Sudah lama tak bertemu, dan kau semakin cantik" Ucao seseorang yang Hinata Tahu






















Bab ini agak sedikit ya minna

Aku lagi ga semangat karena tab aku masih di service aku buat nya di HP jadi agak lama hehe. Di tambah aku lagi ada sedikit trouble di rumah hehe....

Vote ya minna

Buat silent readers arigatou na sudah mampir dan membaca. Lebih lovelobe lagi kalo mau vote hehehe... Ga maksa ko suer cuma ngarep dikit heheh

Happy Reading minna bab selanjutnya di nantikan ya

Love ya☂️

Bucin Nya HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang